Pura Pura Cinta

Selasa, 22 Februari 2011

_Senyum Isyarat Cinta [Terlambat Ku Menyadari Hadirmu]_


---Senyum Isyarat Cinta---

Gadis manis itu tengah berdiri dipelataran kelasnya. Tubuhnya ia dekatkan dipembatas tangga yang menghubungkan antara lantai 1 dengan lantai 2. Yah kelasnya memang terletak dilantai 2 tepatnya lagi dikelas VIII/a.
“Sepi.. gumamnya pelan,
Lingkungan SMP 13 pagi itu memang terlihat sepi, karena jam masih menunjukkan pukul 06:30 pagi.
‘Pukk.... dari arah belakang seseorang menepuk pundaknya pelan, gadis itu pun terlonjak dan menoleh kebelakang.
Shilla??? Huh, gue kira siapa.. katanya sambil mengelus dada. Kaget tentunya,
“Ngapain sih Fy? Tumben lo dateng pagi-pagi buta gini
Nama gadis manis itu adalah Ify, lebih lengkapnya Alyssa Saufika Umari. Siswi yang cukup populer di SMP 13 berkat keahliannya dalam bermain piano.
Ify mendengus kesal, dengan kata-kata ‘Tumben yang dilontarkan Shilla --temen dekatnya sewaktu SD--. Yah walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa dia memang siswi yang terkenal dengan julukan “Tukang ngaret. Alasannya sih simple, Ify hanya tidak mau datang lebih awal kesekolah, karena menurutnya hanya membuang-buang waktu. Lebih baik berangkat jam 7 sampai jam setengah 8, tepat ketika lonceng tanda dimulainya pelajaran dibunyikan.
“Kalau bukan karna piket juga nggak mungkin kali gue mau dateng pagi-pagi gini jawabnya sambil menyenderkan tubuhnya ditembok kelas. Suasana mendadak hening karena Ify dan Shilla sibuk berkutat dengan pikiran masing-masing. Tiba-tiba Shilla berteriak histeris dan teriakan itu sukses membuyarkan lamunan Ify.
Ih Waw! Eh Fy, coba liat deh liat! kata Shilla menarik pergelangan tangan Ify menuju pembatas tangga. Shilla menunjuk kebawah. Disana terlihat 2 cowok keren yang berjalan dengan santainya. Yang satu berkulit putih dengan gaya rambut yang keren sehingga menimbulkan kesan cool didirinya, persis seperti Oppa-Oppa dipelem Korea. Sementara cowok disebelahnya terlihat lebih manis dengan kulit kecokelatan dan rambut cepak. Intinya 2 cowok itu sama-sama cakep dan mempunyai kharisma masing-masing, sehingga membuat Ify dan Shilla sama-sama speechlees melihatnya.
Alvin makin hari makin cakep yah Shill? kata Ify tersenyum-senyum memandangi Alvin yang sibuk bercengkrama dengan cowok disebelahnya. Sesekali terlihat mereka yang tertawa lepas, entah apa yang dibicarakan? Mungkin mereka berdua membahas film Naruto yang ditayangkan tadi malam. Karena setau Ify, Alvin menyukai Film berserta komik Naruto.
Alvin, entah apa yang membuat Ify tergila-gila dengan siswa kelas VIII/c itu. Yang jelas perasaan aneh itu sudah hadir semenjak Ify melihat Alvin untuk yang pertama kalinya di SMP 13. Mereka berdua berpapasan didepan gerbang sekolah. Walaupun tanpa senyum, tatapan mata Alvin sanggup menusuk ke jantung Ify.. Tapi sayangnya hingga detik ini Ify hanya bisa menjadi secreet admirer nya Alvin, ia tidak mempunyai keberanian untuk mendekati Alvin layaknya temen-temen ceweknya yang lain.
“Ohh.. Jadi lo daritadi merhatiin Alvin?
Ify mengangguk, emang lo pikir?
Rio
“Jiah, gubrak! Ya enggaklah..
Padahal hati kecil Ify berkata “Iya sih dikit, tapi perasaannya jelas lebih banyak ke Alvin.
Rio itu adalah cowok manis yang berjalan disamping Alvin. Cowok yang pernah satu kelas dengan Ify sewaktu mereka masih kelas VII, tepatnya dikelas VII/a. Walaupun sekelas Ify tetap tidak akrab dengan yang namanya Rio. Ngobrol berdua pun mereka tidak pernah, paling banter juga hanya saling melempar senyum. Selain terkenal dengan ‘Tukang ngaret Ify juga dijuluki ‘Cewek dingin oleh temen-temennya. Jangankan sama cowok, sama cewek pun Ify jarang atau mungkin tidak pernah melemparkan senyuman manisnya. Terkecuali kalau cewek itu duluan yang senyum ke Ify.
“Lo naksir yah ama Alvin? goda Shilla menaik-turunkan alisnya.
Ify tersipu malu Shillalababy apaan sih lo?
“Udalah jujur aja,
Untuk ABG seumurannya Ify pun tidak malu-malu ketika menganggukkan kepalanya.
Anggukan pelan yang sangat ‘Bermakna dimata Shilla. Bermakna untuk ia jadikan bahan olokan maksutnya.
“Ciiiiieeeee... Ify naksir Alvin nih ye, tapi sayangnya gue nggak punya nope nya dia Fy..
“Lagian yang mau minta nopenya juga siapa sih?
“Ya kan biar mempermudah aksi PDKT lo Fy.. jawab Shilla yang terus-terusan menggoda Ify.
Ify tidak menggubris saran Shilla, ia malah melengos pergi. Tapi sebelumnya ia sempat membisikkan sesuatu dulu ditelinga sahabatnya itu. Sesuatu yang berbunyi “Ssssttt.. Jangan bilang-bilang loh!
“Nggak janji yah Fy! canda Shilla diiringi gelak tawa yang terdengar ‘Jelek dikuping Ify.

-----------

Ify terduduk lemas dibangkunya. Berita yang mengejutkan itu baru saja didengarnya tadi pagi..
Zahra naksir Alvin? Masa' iya sih? Huh.. Perasaan tuh anak ikut-ikutan gue mulu deh! batin Ify meremas-remas tangannya sendiri. Waktu SD Ify dan Zahra sama-sama pernah naksir ama seorang cowok populer yang bernama Dayat, dan sialnya Dayat lebih memilih Zahra ketimbang Ify. And now? Ify naksir Alvin dan Zahra lagi-lagi harus mengikuti perasaannya? Oh no....!!!
Ify berteriak dalam hati, dengan mata terpejam dan tangan yang meremas erat kepalanya, persis seperti orang yang lagi dilanda pusing 7 keliling dan 7 putaran.
“Kenapa lo Fy? tegur Agni teman sebangkunya.
Ify tersadar dari alam lamunan, membetulkan posisi tubuhnya disertai sebuah cengiran halus.
“Hehe.. Enggak kok Ag, gapapa!
Agni ber-oh pelan, setelah itu mengajak Ify kesebuah obrolan yang semakin meng-eneg-kan Ify.
Zahra makin cantik yah Fy?
Ify hanya mengangguk kecil disertai dengan seulas senyuman tipis, padahal dalam hati ia bergumam “Masih cantikan gue kaleeee
Tiba-tiba cem-ceman Ify itu melintas disamping jendela kelas. Yah, cem-cemannya yang bernama Alvin.
Tanpa dikomando pandangannya pun tertumpu pada Alvin yang tersenyum manis kearahnya... Emm, senyuman untuknya kah? Nggak, nggak. Karna kurang yakin Ify pun menoleh ke samping dan mendapati Zahra yang juga tersenyum manis. Yaelah kampret! Senyuman itu memang kearahnya tapi BUKAN untuknya, melainkan untuk Zahra. Huft, roman-romannya Alvin juga menyukai Zahra nih! Ify menghembuskan napas panjang dengan wajah yang terbenam dikedua telapak tangannya. Nyebelin, bener-bener nyebelin!
Mulai saat itu, Ify pun membuang jauh-jauh rasa sukanya terhadap Alvin. Melupakan sekiranya lebih baik, begitu pikir Ify.

----------

“Yang bener lo?! tanya Ify histeris. Pagi itu ia baru saja tiba disekolah, biasa... Ngaret!
“Yups bener banget! jawab Agni.
Ify pun langsung melempar tas nya diatas meja, duduk disamping Agni dengan tampang antusias.
“Kok bisa?
“Gatau gue.. Katanya sih mau dipindahkan ke Luar Negri gitu jawab Agni.
Senyum yang sudah lama lenyap dibibir mungil Ify kini merekah kembali.. Manis, lebih manis malah! Harapannya kembali muncul, padahal baru beberapa hari yang lalu ia berniat untuk melupakan cintanya.
“Kok kayaknya lo seneng gitu Fy? Bukannya sedih kehilangan Zahra juga tanya Agni dengan tatapan menyelidik. Ify hanya menjawab dengan tatapan yang mengandung arti --masalah buat gue gitu? Mau Zahra pindah kek, sebodo amet!--
Yah, orang yang dimaksud Agni adalah Zahra. Hari ini Zahra akan pindah sekolah ke Luar Negri! Tentu ini menjadi a good news buat Ify. Dengan begini tidak ada lagi saingannya untuk memperebutkan cinta Alvin.
“Lo nggak ngerasa kehilangan Fy? tanya Agni lagi.
Ify mendesah pelan, “Hhh.. Kehilangan? Ngerasa kok ngerasa! jawab Ify, “Tapi ngerasa kehilangan MUSUH bukan kehilangan teman lanjutnya dalam hati.
‘Teng... Teng... Teng....
Bunyi lonceng yang berdentang 3 kali mengakhiri percakapan mereka berdua.
Guru Geografi dengan tampang killer pun memasuki kelas, dan itu sudah sanggup untuk membungkam mulut Ify dan juga Agni pagi itu.
“Lo beneran nggak mau PDKT ama Alvin yah Fy? Trus mau sampai kapan lo jadi screet admirer nya dia? tanya Shilla ketika ia dan Ify sudah sampai di cafetaria. Jam istirahat memang telah dibunyikan dari 10 menit yang lalu. Biasanya Ify menghabiskan waktu santainya berdua dengan Agni, tapi berhubung Agni ada keperluan dikantor guru, jadilah ia ke cafetaria bareng Shilla.
Shilla sudah terduduk manis dimeja paling pojok, sementara Ify masih sibuk dengan rompi sekolahnya. Ia memang mempunyai kebiasaan aneh sejak dulu, yaitu suka lepas-pasang rompi setiap diluar kelas. Dengan kata lain ia hanya memakai rompi dengan warna krem itu disaat jam pelajaran berlangsung saja. Yah biar terlihat beda dengan siswi yang lain gitu.
Setelah melepaskan rompinya barulah Ify menjawab pertanyaan Shilla, “Gue bingung Shill, mau mulai PDKT darimana coba? Gue nggak PeDe keluh Ify.
“Gue punya nope nya Rio. Siapa tau aja lo tertarik buat ngedeketin Rio dulu gitu? tawar Shilla seraya menyedot jus alpukat yang ada dihadapannya.
Ify tertegun sejenak. Mengaduk asal jus alpukatnya sambil menimbang-nimbang tawaran Shilla. Ngedeketin Rio? Entar dia nya malah GR lagi, nggak ngedeketin Rio? Trus dapet nope nya Alvin dari siapa? Kalau dari Ki Buto Merah kan nggak nyambung. Ify membuang jauh-jauh pikirannya yang konyol. Hingga akhirnya ia pun menganggukkan kepalanya pelan.
“Boleh deh. Entar kirimin lewat sms aja yah pesannya yang kemudian dibalas dengan angkatan jempol oleh Shilla.

----------

Didalam kamarnya yang bernuansa serba ungu terlihat Ify yang mondar-mandir laksana tukang parkir.
“Hubungin? Enggak? Hubungin? Enggak? Hubungin? Emmm... Ify menghentikan langkahnya sejenak, “Enggak aja kali yah? Eh tapi.... Aaaaaaah.....
Ify nyerah, entah apa yang membuat jantungnya berdegup nggak karuan malam ini. Untuk menghubungi Rio saja jantungnya udah jumpalitan. Bagaimana dengan Alvin yang notabene nya adalah orang yang ia cintai? Mungkin jantungnya udah kayang kali yak?
“Yaelah gue kan mau ngubungin Rio, bukan Alvin! Gausah gugup bisa kali yah tung, tung... gumam Ify yang mencoba untuk mengajak ngobrol jantungnya sendiri. Tapi yang namanya si Jantung lagi nggak bersahabat tetep aja dia jungkir balik didalam.
“Aduh mau sms apaan yah? Say halo? Say hi? Met malem? Atau to the point aja kali yak? Bilang kalau gue Ify anak kelas VIII/a pengen kenalan ama dia? Aaaaaaaaaah... Nggak lucu Ify! Pasti dia udah kenal lah ama gue.. Secara waktu kelas VII gue sekelas ama dia! Buat apa ngajakin kenalan coba? Hahahaa dasar odong! cerocos Ify yang mentertawai ‘Keodongannya sendiri. Ia menggigit kecil bibirnya, terus memutar otak untuk memulai acara sms-an dengan Rio.
‘Kriiiittttt.... bunyi pintu yang dibuka perlahan mengagetkan Ify dari khayalannya. Ia pun menoleh kearah daun pintu. “Eh Kak Angel..
Dari balik pintu terlihat sosok Angel --kakak Ify-- yang tersenyum kearahnya. Angel pun menghampiri Ify yang terduduk ditepi ranjang, melihat raut kebingungan diwajah tirus adiknya membuat Angel tak tahan untuk tidak mengerutkan kening.
“Kenapa lo? Bingung gitu? Ada masalah yak?
Ify mengangguk seraya menyerahkan handphone nya ke tangan Angel tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
Kerutan dikening Angel semakin bertambah ketika menatap lcd handphone milik Ify yang tertera sebuah nomer dengan nama kontak Rio? gumamnya menatap Ify dengan sebuah tatapan yang mengandung arti --kenapa dengan nomer handphone Rio??--
Ify merapatkan posisi duduknya, mempersempit jarak diantara ia dan juga Angel, “Gini Kak Angel, gue tuh pengen nge-sms Rio. Tapiii,,, tapi gue bingung Kak.. Gimana yah cara ngawalinnya? curhat Ify yang diakhiri dengan hembusan napas pelan..
Angel tersenyum menahan tawa, “Oh jadi ceritanya lo mau PDKT nih ama Rio? godanya menjawil dagu Ify. Serta merta Ify pun membalasnya dengan sebuah timpukan bantal yang berbentuk kepala doraemon, “Siapa yang mau PDKT sih? Ngarang aja lo! sungut Ify seraya merampas handphonenya yang ada ditangan Angel.
“Ya elo lah! Lagian kalau lo nggak mau PDKT ngapain malu-malu coba?
Ify menggaruk-garuk dagunya yang lancip dengan jari telunjuk, kebiasaan aneh yang ia lakukan disaat menyadari ‘Keodongannya. Iya juga yah? Kalau ia memang nggak mau PDKT ngapain harus malu? Jangan-jangan Ify beneran ada rasa lagi ama Rio!
“Hayoo ngaku! Lo emang mau PDKT kan ama Rio? goda angel lagi membuyarkan lamunan Ify. Ify diam tak bergeming, bingung harus jawab apa? Bahkan untuk sekedar nyengir pun ia merasakan malu yang luar biasa. Tuh kan bener! Ify pasti ada rasa sama Rio.
“Kalau soal itu... Emmm,, iya sih dikit.. jawab Ify malu-malu, itu bisa dilihat dari semburat merah yang menghiasi kedua pipinya. “Eh tapi tujuan gue nge-sms dia bukan buat PDKT yah.. Tapi lebih ke usaha buat ngedeketin temennya sambung Ify cepat, dengan maksut menghindar dari godaan Angel.
Tapi usaha Ify sia-sia, karena mau apapun alasannya Angel tetap mengodanya habis-habisan..
“Eciiieeeee... Lyssa baru 12 tahun udah ngerti cinta-cintaan ni yeeee..
Ify menepis tangan Angel yang berusaha untuk menjawil dagunya. Dengan ekpresi pura-pura ngambek ia pun membuang muka dari Angel. Kakaknya itu emang ngeselin, mungkin karena faktor umur yang hanya terpaut 2 tahun itu kali yah? Sehingga membuat Angel kurang dewasa dalam menghadapi Ify, ia lebih menganggap Ify teman ketimbang adik.
“Iya deh iya.. Gausah pake' ngambek bisa kali neng? Siniin handphone lo
“Eh mau ngapain lo Kak?!
Angel tidak menghiraukan seruan Ify, ia tetap memencet-mencet keypad handphone Ify untuk kemudian dirapatkannya ditelinga.
“Ih Kak Angel jangan macem-macem de ah! Ify nggak mauuuuuuuuu.... rengek Ify..
“Ssssstttt...diem deh Lyss! ucapnya membekap mulut Ify. Agar rengekan Ify tidak terdengar sampai keluar kamar.
Belum ada 2 menit Angel pun meriject panggilannya.
“Ngapain lo misscall-misscall nomernya Rio? tanya Ify setelah susah payah berusaha untuk melepaskan bekapan Angel.
“Buat mastiin aja.. Itu nomer aktif atau enggak” jawab Angel tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone Ify.
“Trus?
“Aktif.. Tapi yang ngangkat suaranya berat gitu Lyss, kayak bukan suara anak-anak.. Lo yakin itu nomer Rio?
“Yakinlah! Lagian ngapain heran sih? Namanya masa-masa puber yah pasti ada perubahanlah! Termasuk di pita suara.. Nggak pernah belajar biologi yah lo? jawab Ify.
Angel pun mulai nyolot, “Yeeee... Kampret lo! Duluan mana sih yang hidup dan yang sekolah? Gue apa lo?
“Iya deh iya. Yang muda ngalah aja ama yang TUA daripada kualat! ucap Ify yang memberikan penekanan dikata-kata TUA. Niatnya pengen ngakhirin acara debat yang nggak penting itu, eh malah membuat perang semakin menjadi-jadi karena Angel menimpukkan bantal kemuka Ify. Nggak terima Ify pun balas memukulkan guling ketubuh Angel. Kemudian Angel balas dengan jitakan di kepala dan Ify balas dengan toyoran ditempat yang sama. Belum puas Angel pun menepuk pundak Ify sambil berseru “Ngelawan gue gebukin lo?! ancamnya. Ify hanya bisa nyengir horse mendengar ancaman sang Kakak. Setelah perang selesai mereka pun kembali ke topik semula.
“Maksut gue Lyss, bisa aja kan itu nomer bokap nya Rio? Atau malah Om nya gitu?
“Udah deh Kak Angel! Nggak mungkin Shilla bo'ongin gue. Lo niat bantuin gue nggak sih?! ucap Ify melipat kedua tangannya didepan dada.. Kesal juga melihat sikap sang Kakak yang ngeselinnya setengah mati.
“Ya niatlah Lyss.. Jadi lo yakin nih? Enggak takut salah orang?
“Yakin
nggak takut?
“Pasti
“Are you sure? tanya Angel memastikan.
“Yakin, pasti, i'm sure! jawab Ify yang gemes sendiri.
“Oke deh!
Angel kembali menyibukan dirinya dengan memencet-mencet keypad handphone Ify.
“Lo ngapain sih?
“Ngirim sms..
Ify mangap dengan tampang cengo', kira-kira Angel ngirim sms apaan yah ke Rio?
Ify merebut handphone nya, membuka menu pesan dan masuk kedalam ‘Berita terkirim.

Hai..
Sender : Ify [+62852474*****]
Sent : 13/08/2007, 20:05:10

“Apa-apaan lo?! Gue belum pernah tau sms cowok duluan.. Entar kalo sms nya nggak dibales gimana? Malu dong gue dikacangin! seru Ify dengan tampang was-was.. Jantungnya kembali berdegup nggak karuan.
“Lebey deh lo! Namanya juga demi, sekali-kali lo yang sms cowok duluan gapapa dong!
“Tapi kalau nggak dibales?! tanya Ify lagi.
“Tenang.. Percaya ama gue, sms lo pasti dibales! Kalau seandainya malam ini udah lumayan deket, entar lo sendiri yah yang nge-lanjutin acara sms-annya?
“Terserah deh! Lo yang sms-an terus juga gapapa.. Yang penting gue bisa ngedapetin nope nya Alvin jawab Ify masabodo..
Tidak lama kemudian 1 new message pun menghiasi layar handphone Ify. Dengan sigap Angel membukanya, begitu juga dengan Ify yang ikut membaca balasan dari Rio dengan cara celingukan disamping Angel.

Siapa nih???
Sender : Rio [+62857513*****]
Sent : 13/08/2007, 20:07:23

“Lo biasa dipanggil apa disekolah? Alyssa? Saufika? Umari? Atau apa nih? tanya Angel menatap Ify..
“Ify..
“Jiah, gubrak! Jauh banget.. Gue aja biasa manggil lo Lyssa, atau nggak Fika.. Kok temen-temen lo manggil lo Ify sih? Diambil dari bagian yang mananya tuh?
Saufika kali.. jawab Ify sekenannya.
“Kalaupun dari Saufika juga Ufi kali, bukan Ify..
“Udah ah bodo amet.. Ngapain hal kayak gitu didebatin segala sih? Mending lo bales sms nya Rio, bilang aja gue Ify anak kelas VIII/a sungut Ify.
“Okke
Ify pun kembali meraih handphone nya, membaca pesan yang dikirim oleh Angel..

Gue Ify anak kelas VIII/a.. Lo Rio yang anak kelas VIII/c itu kan?
Sender : Ify [+62852474*****]
Sent : 13/08/2007, 20:08:15

Oh.. Iya gue Rio..
Sender : Rio [+62857513*****]
Sent : 13/08/2007, 20:09:15

“Ih gila! Sok ngartis banget yah balesannya? Singkat padet dan jelas rutuk Ify memandangi layar handphone nya. Balesan sms dari Rio memang jelas, jelas membuat Ify sebel maksutnya.
Rio kayaknya nggak seneng yah sms-an ama gue? Seharusnya dia heboh dong?! Di sms DULUAN ama Alyssa Saufika Umari gitu! Ya kan Kak? ucap Ify sembari mengembalikan handphone nya ketangan Angel.
“Yee... Lebey lo Lyss! Emangnya lo artis apa?
“Ya seenggaknya gue pan termasuk siswi yang populer di SMP 13.. Lagian gue emang artis kok, artis sekolah maksutnya! Buktinya anak-anak cowok sampai adek kelas pun banyak yang manggil-manggil nama gue..
Yah, Ify memang tidak sedang membual.. Akhir-akhir ini semenjak ia semakin tenar sebagai pianis yang handal, ia semakin dikenal dengan siswa-siswi yang lain.. Banyak yang menyapanya, tapi Ify memberikan respon yang berbeda. Tidak dipukul rata sama, melainkan kalau cewek yang menyapa ia membalasnya dengan senyuman manis. Sementara kalau cowok mau itu adek kelas atau yang seangkatan dengannya, ia hanya diam tanpa menoleh atau memberikan senyuman tipis. Oleh sebab itu banyak yang diam-diam men-capnya sebagai ‘Cewek yang sombong..
“Trus gue balasin apa dong?
“Basa-basi aja lah.. Tanya lagi apa kek gitu?
“Ah... Lo aja deh yang sms-an! Lagian dia nggak bakalan tau ini kalau yang balesin sms nya itu elo kata Ify dengan nada ogah-ogahan. Sepertinya jantungnya masih belum bisa diajak kompromi, daripada salah-salah ngomong karena gugup, lebih baik ia serahkan misi itu ke Kakaknya si Angel yang lebih berpengalaman.
Angel pun menyetujui, tentunya setelah diiming-imingi berbagai macam barang oleh Ify.
Sementara Angel sibuk sms-an dengan Rio, Ify lebih memilih untuk membaca buku favoritnya yaitu ‘Novel dengan serial komedi.

1 minggu kemudian, Ify sudah cukup akrab dengan Rio. Walaupun itu hanya disms. Kalau aslinya Ify tetaplah Ify yang dulu. Ify yang agak dingin terhadap cowok, alias ‘Mahal senyuman.
Sudah seminggu Ify sms-an dengan Rio tapi tetap saja ia tidak bisa mendapatkan nomer handphone Alvin..
Nomer handphone nggak dapat, yang ada Ify malah ditimpa gosip yang tidak sedap..
One day, disaat ia pergi ke cafetaria seorang diri, teman cowok yang seangkatannya pun menggodanya dijalan..
“Eciiieeee Ify nembak Rio nih ye.. Tapi sayangnya nggak diterima.. Sabar aja yah Fy! ucapnya dengan nada mengejek.
Genderang telinga Ify rasanya mau pecah disaat mendengar gosip tersebut.. Dadanya pun berdebar menahan amarah yang bergejolak dihati..
Ify terpaku, menatap tajam kearah cowok yang menggodanya itu tanpa mengeluarkan suara sepatah katapun.
Ify rasa melalui tatapannya yang sinis, cowok itupun mengerti bahwa apa yang dituduhkannya itu sama sekali tidak benar.
Ia tetap membisu hingga akhirnya ia berlari meninggalkan cowok tersebut.
Ternyata fitnah itu tidak cukup sampai disitu. Sesampainya dikelas segerombolan orang pun tengah sibuk membicarakan dirinya dan juga Rio.
Fy, masa ada yang bilang kalau lo nembak Rio sih? Trus lo udah jadian beneran yah ama Rio? tanya Shilla yang menghampiri tempat duduk Ify.
Ify menghembuskan napasnya dengan berat, “Engga kok! Siapa sih yang nyebarin gosip kayak gitu? Gue kan cuma sms-an doang. Emang musti yah kalau gue sms-an ama cowok itu artinya gue jadian?
“Ya nggak gitu juga sih Fy.. Noh temen-temen dibelakang pada ngegosipin lo
Ify pun sontak menoleh kebelakang. Tidak jauh dari tempatnya duduk, ia melihat beberapa siswi yang bergerombol dengan berbisik-bisik ria. Tampak salah satu dari siswi tersebut adalah Sivia, gadis cantik incaran kaum adam.
“Ngomongin gue kali yak? batin Ify sembari membetulkan posisi duduknya, kembali menghadap kedepan.
“Sabar yah Fy.. Mungkin mereka speechlees aja kali ngeliat lo yang udah bisa deket ama cowok! Lagiankan setau mereka lo tuh nggak bisa deket-deket ama cowok Fy kata Shilla menepuk-nepuk pundak Ify.. Ify hanya membalasnya dengan seulas senyuman tipis.. Udah kayak seleb! Dia deket ama cowok aja  dijadiin bahan gosip anak-anak sesekolahan..
Walaupun menyimpan sedikit rasa malu karena ia difitnah ‘Nembak cowok tapi Ify tetap berusaha santai dan bersikap masa bodo. Ia tetap ber-sms ria dengan Rio walaupun tidak sesering dulu.
Hingga akhirnya,
Fy.. Lo abis sms-an ama Rio yah tadi malem? Eciiiieeeeee..... goda Cakka yang masih satu gank dengan Rio.
“Kok Cakka bisa tau yah? batin Ify penuh tanda tanya.
Angel yang sering menjadi tempat curhat Ify pun memberikan sebuah asumsi kepada adiknya, “Yah mungkin aja setiap lo sms-an ama Rio, Rio kasih liat ke temen-temennya. Makanya Cakka bisa tau kalau tadi malem lo abis sms-an ama Rio.
Ify termenung.. Mencerna setiap kata-kata yang keluar dari mulut Angel..
Kalau dipikir-pikir ada benernya juga sih. Tapi buat apa coba Rio ngasih liat ke temen-temennya? Apa pengen nge-pamer kalau dia habis sms-an ama Ify? Idih.. Kesannya kok Ify kayak keGe-eRan yah?
Ify terus mengingat-ingat, kira-kira sms apa aja yang selama ini ia kirim ke Rio.. Pernah nggak yah Ify ngomong macem-macem ke Rio?
Seinget Ify sih nggak pernah.. Perhatian kecil yang Ify berikan hanyalah “Apa kabar?, “Lagi apa?, “Udah makan belum?, “Jangan lupa makan yah?, “Jangan tidur tengah malem. Entar sakit loh! atau hanya sekedar ucapan “Met malam.. Ify rasa itu adalah perhatian yang standar dan nggak berlebihan.. Lagian yang selama ini sms-an ama Rio kan lebih banyak Angel ketimbang dirinya.. Dirinya hanya memantau disamping Angel.. Menunggu moment yang tepat untuk menanyakan nomer handphone Alvin.. Lagian Ify ribet amet de ah, tinggal bilang “Punya nope Alvin nggak? susahnya sebumi! Nggak tau kenapa, ada perasaan nggak enak yang menyusup didalam hatinya ketika berniat nge-sms Rio hanya sekedar menanyakan nope Alvin.. Kesannya kok kayak manfaatin Rio yah? Nggak enak aja gitu.
Tanpa sepengetahuan Angel, Ify pun mengirim pesan singkat ke Rio yang isinya :

Lo ngasih liat setiap sms yang gue kirim ke temen-temen lo yah?
Sender : Ify [+62852474*****]
Sent : 23/08/2007, 21:10:07

Enggak.. Lo kok kayak ke-GR-an gitu sih?
Sender : Rio [+62857515*****]
Sent : 23/08/2007, 21:15:05

Siapa yang keGe-eRan sih? Terus temen-temen lo tau darimana coba kalau gue abis sms-an ama lo?
Sender : Ify [+62852474*****]
Sent : 23/08/2007, 21:16:10

Balas Ify dengan tampang dongkol.. Baginya Rio bukan hanya cowok yang sok ngartis tapi juga ngeselin plus nyebelin! Maka terjadilah perang sms antara Ify dan juga Rio..
Saling mencela. Sampai-sampai Rio mengatai dirinya sendiri entah “Setan atau “Iblis? Pokoknya yang sebangsanya deh..

Gue nggak bilang gitu loh ya..
Sender : Ify [+62852474*****]
Sent : 23/08/2007, 22:25:10

Sms Ify yang terakhir pun tidak dibalas oleh Rio.. Dan itu adalah awal mulanya mereka lost contact.
Sebulan Ify lewati tanpa berkomunikasi dengan Rio. Nggak ada yang berubah sih, tapiiiiii.... Kayak ada yang kurang gitu!

Semester kedua dikelas VIII, terasa begitu membosankan buat Ify. Pasalnya karena Rio termasuk siswa pintar dikelas VIII/c , diawal semester kedua ia pun dinaikkan kekelas VIII/b, kelas unggulan setelah kelas VIII/a.
Yang menjadi masalah buat Ify adalah kelas VIII/a dan kelas VIII/b hanya terhalang dengan tembok pembatas alias bersebelahan. Kata mudahnya adalah ‘Tetanggaan, dengan begitu Ify akan semakin sering menatap wajah menyebalkan milik Rio.
Hingga disuatu sore, sepulang dari bimbel Ify mampir sebentar ke Cafetaria bareng Agni untuk melepas dahaga yang udah stadium akhir.
Setibanya dipintu masuk, dengan ketidaksengajaan Ify pun berpapasan dengan Rio and the gank..

“Tapi aku malu.. Ku malu-malu tapi mau.. Sungguh-sungguh aku malu.. Merona merah pipiku alun Cakka menggoda Ify yang terlihat membuang muka dari Rio.
Ify memasang tampang jutek, menatap Cakka dengan tatapan yang mengandung arti --apaan sih lo??-- walaupun tak bisa ia pungkiri bahwa didalam jantungnya lagi marathon, berdebar tak menentu. Perasaan malu, gugup, seneng, jengkel, sebel, nyampur aduk jadi gado-gado.
Ify melirik kearah Rio, dan mendapati Rio menahan senyum dengan gayanya yang sok cool. Pasti itu hanyalah tameng dari sikap aslinya yang malu seperti Ify. Melihat sikap Rio membuat Ify semakin malu, dan semburat merah pun menghiasi kedua pipinya. Sebelum Cakka semakin mengodanya, Ify pun berniat untuk berlalu dari Cafetaria. Rasa haus yang semula menderanya dikalahkan oleh rasa malu yang amat sangat.
“Nggak jadi deh.. kata Ify menarik lengan Agni seraya  berlari meninggalkan cafetaria.
Agni pun hanya meronta-ronta pasrah melihat Ify yang menarik-narik lengannya yang tak berdosa itu. “Woy Ify.. Gue haus woy!

Kenaikan kelas 3 tinggal menghitung bulan, sementara Ify masih start ditempat.
Hingga detik ini ia belum mendapatkan nomer handphone Alvin. Berbagai usaha sudah ia tempuh, mulai dari nanya ke teman SD nya, temen satu kelas, bahkan temen satu komplek nya pun tak luput dari sasaran pertanyaan Ify.
Mereka semua memberi, tapi sialnya dari hampir 10 nomer yang Ify dapet nggak ada satupun nomer yang aktif.
“Nomernya Alvin emang banyak Fy.. Yah dia suka gonti-ganti gitu deh! kata temen sekelasnya Alvin memberitahu Ify..
Untung cuma hobby gonta-ganti nomer handphone, kalau gonta-ganti pacar? Hedewwww.... Hobby yang gawat tuh!
Akhirnya Ify pun terkulai lemas.. Gila! Nyari nomer handphone Alvin udah kayak nyari nope nya Justin Bieber Nyo'! Susahnya naudzubillah.
“Udahlah minta langsung aja ama Alvin! Apa repotnya sih? seru Shilla
“Malu gue.. Lo sendiri kenapa nggak dapet-dapet?
“Ya itu dia Fy.. Yaudah gimana kalau kita taruhan aja! Siapa diantara kita yang bisa dapetin nopenya Alvin dia yang paling hebat! Waktunya 1 minggu.. Oke? Deal?
Ify tertegun sejenak.. Apa mungkin? Secara hampir 1 tahun dia berkelana nyari nope nya Alvin tapi nggak dapet-dapet tuh.. Apalagi 1 minggu? Tapi karena tertantang oleh tatapan meremehkan dari Shilla, ia pun mengangguk setuju “Deal ucapnya sambil menjabat erat tangan sahabatnya itu.

----------

“Nih Fy.. Gue minta sendiri ama orangnya tadi, kata Ozy temen sekelasnya Alvin.. Ia menghampiri Ify disaat jam pelajaran sekolah berakhir..
Ify yang sedang menunggu jemputan menyenderkan badannya dipintu gerbang.. Ia melongo melihat kehadiran Ozy yang secara tiba-tiba.. Kemudian tanpa mengucapkan ‘Terima kasih’ ia pun menerima secarik kertas dari tangan Ozy.. Tidak berselang lama jemputannya pun datang, sebelum meninggalkan Ozy, Ify melemparkan senyuman tipis sebagai tanda terima kasih dan Ozy membalasnya dengan anggukan kecil. Hatinya sempat berdesir karena bagaimanapun Ify adalah orang yang pernah ia sukai, sayangnya dari gerak-geriknya Ozy sepertinya menyadari kalau Ify hanya menyukai Alvin seorang. Daripada sakit hati, ia pun lebih memilih untuk mundur..
Setibanya dirumah Ify langsung menghubungi nomer yang dikasih Ozy.. Aktif nggak yah?
“Kampret! Ini adalah nomer kesekian yang nggak aktif.. Tobat deh gue! kata Ify melempar handphonenya keatas kasur..
Karena waktu taruhan yang semakin mepet, Ify pun berniat untuk kembali menghubungi Rio.

Malem Rio.. Punya nomer handphone nya Alvin nggak?
Sender : Ify [+62852474*****]
Sent : 13/02/2008, 19:35:10

Mungkin Rio masih marah sama Ify, sehingga sms Ify pun hanya 'Diawetkannya' di inbox handphone nya..

Keesokan harinya,
Ify berdiri dikoridor kelas dengan tubuh yang menyender ditembok. Kebetulan pada saat itu Rio baru saja datang disekolah, dengan nada yang menyindir Ify pun berteriak cukup kencang..
“Dasar peliiiiiiiiiit.......
Ify rasa Rio menyadari kalau teriakan itu buat dirinya, tapi yang namanya Rio si manusia sok cool tetep aja dia masabodo dan pura-pura nggak denger..
‘Huh.. Ify menghembuskan napasnya dengan kasar..
Ify.. Sini lo?! seru Shilla menarik tangan Ify, mengajaknya kesuatu tempat yang lebih sepi.
Ify melepaskan tangannya dengan paksa “Apaan sih Shill?!
Setibanya mereka dibelakang kelas barulah Ify diintrogasi oleh Shilla.
“Lo jujur ama gue.. Lo tadi malem ada nanyain nope nya Alvin kan ke Rio?
“I..i..iyaa jawab Ify terbata-bata.. Bukan karena gugup, melainkan heran dengan maksut Shilla yang tiba-tiba menanyainya masalah itu.
“Lo tau nggak kenapa Rio nggak mau ngasih tau lo nopenya Alvin? tanya Shilla lagi.. Ify menggeleng lemah.
“Karena Rio tau dengan rencana taruhan kita jerit Shilla heboh.
Ify mangap dengan tampang nggak percaya, “Yang boneng lo Nyo'?! Serius? Nggak ngebo'ong kan? Emang dia tau darimana?!
“Nggak tau deh gue. Yang jelas tamat riwayat kita kalau sampai Rio ngebocorin hal itu ke Alvin. Dan lo? Terancam nggak akan bisa ngedapetin nope nya Alvin
Ify terkulai lemas, tubuhnya pun hilang keseimbangan. Beruntung dibelakangnya ada tembok yang bisa menyangga tubuh kecilnya.

----------

Kenaikan kelas IX, Ify tetap menempati kelas unggulan.. Yaitu di kelas IX/a, begitu juga dengan Rio yang di kelas IX/b dan Alvin di kelas IX/c.
Hubungan Ify dan Rio semakin memburuk. Ify malah membenci Rio lantaran insiden taruhannya dengan Shilla yang diketahui oleh Rio. Setiap teman-temannya mengolok-oloknya dengan Rio, Ify bersikap jutek, walaupun tidak bisa dipungkiri dadanya tetap bergejolak. Apalagi ketika melihat senyum malu-malunya Rio. Contohnya aja kemaren, disaat Shilla mengetahui Ify pindah rumah ke jalan yang sama dengan Rio, Shilla pun mengoloknya habis-habisan.
“Eciiiieeeee Ify.. Sekarang rumahnya deketan ama Rio ni yeee! goda Shilla menjawil dagu Ify.
“Apaan sih Shillalabebyy?! jerit Ify.
“Siapa tau aja nih ya Fy, kalau misalkan Nyokap lo ada hajatan, lo disuruh nganterin makanan kerumahnya Rio.. Kan itung-itung bisa kenalan ama camer
“Lebey lo Shill! Rumah gue ama Rio kan cuma sejalan bukan sekomplek, mana mungkin lah gue nganterin makanan sejauh itu! sungut Ify.
“Yah yang jelas lo bakalan sering ketemu dia setiap berangkat dan pulang sekolah.. Eciiieeeeee.. goda Shilla mencubit kecil pipi Ify.
“Shillalabebyy awas lo yah! teriak Ify mengejar Shilla yang lebih dulu berlari menjauh darinya.
Apa yang Shilla bilang memang benar, dia sering berpapasan dengan Rio ketika berangkat dan pulang sekolah.
Sementara dengan Alvin, ia tetap menjadi screet admirer nya Alvin. Mengamati Alvin dari kejauhan. Disaat Alvin main basket, Alvin main bola, atau disaat Alvin ngobrol dengan teman se-ganknya pun Ify menatapnya dari kejauhan. Walaupun jauh ia tetap menikmatinya.

“Gue dapet nopenya Alvin! seru Angel yang nyelonong masuk kedalam kamar Ify..
Ify menatap Angel kesal, “Dapet darimana? Alah paling-paling juga nomernya nggak aktif lagi
“Dari handphone nya Acha.. Diem-diem gue ngubek-ngubek phonebook nya dia.. Kali ini dijamin aktif deh! Kan udah gue misscall. Kalau nggak percaya coba misscall aja sendiri
Yah.. Acha adalah temen satu sekolah dan satu kelasnya Ify.
Kebetulan dia lumayan deket dengan Alvin and the gank, dan kebetulan lagi akhir-akhir ini Acha sering main kerumahnya.. Karena Acha bertandang disaat Ify lagi nggak ada dirumah, akhirnya ia pun ditemani oleh Angel sembari menunggu kedatangan Ify. Selalu begitu. Sempat terlintas dibenak Ify untuk menanyakan nope Alvin pada Acha, tapi daripada jadi gosip lebih baik nggak usah, begitu pikir Ify.

Malam itu juga Ify langsung mengikuti saran Angel.
Tuuut... Tuuut... Tuuut....
Sembari menunggu telepon diangkat Ify pun ngedumel nggak jelas.
“Yaelah masang NSP lagu nya Justin Bieber bisa kali, masa' NSP nya bunyi kereta api gini sih?
Selang 1 menit teleponpun diangkat. Terdengar suara seorang lelaki dari seberang sana.
“Halo..
Tuuuttt... Tuuuttt... Tuuutttt....
Telepon langsung diputus sepihak oleh Ify. Suara diseberang sana sudah mampu meyakinkan Ify bahwa pemilik nomer itu memanglah Alvin Jhonathan Sindunatha.
Jantungnya kembali berdegup, apa yang harus ia lakukan sekarang?
“Perlu bantuan gue lagi nggak nih? tawar Angel
Ify menggeleng cepat, “Nggak usah deh makasih..
Angel mengangguk paham, setelah itu ia pun bergegas keluar dari kamar Ify..
Sepeninggalan Angel, Ify kembali berkutat dengan handphone nya. Memencet tombol dan membiarkan jari-jarinya menari indah diatas keypad handphone nya.
“Hai cuma 3 huruf, tapi Ify ngetiknya bagaikan 3 huruf itu adalah 3 kalimat. Lama sekali. Itu diakibatkan oleh keragu-raguan Ify. “Kirim nggak yah? Kirim nggak yah?
Tinggal mencet tombol tengah terkirimlah sms dari Ify ke Alvin..
“Emm.. Kirim aja deh! Bismillahirrahmanirrahim...
Pesan singkat yang berisi kata-kata “Hai itu akhirnya terkirim. Dengan hati yang dag-dig-dug Ify menunggu balasan dari Alvin.. Kali ini menunggu balasan dari Alvin tidak selama ketika Ify menunggu balasan sms dari Rio, karena sekitar 2 menit kemudian handphonenya pun bergetar tanda adanya sms masuk..

Ini siapa??
Sender : Alvin [+62878142*****]
Sent : 20/07/2008, 21:15:05

Balasannya tidak jauh beda dengan balasan yang Ify terima waktu pertama kali mengirimkan sms ke Rio.
Ify membalasnya dengan senyum yang terkembang. Seenggaknya Alvin memberinya satu awal yang positif.

Gue Ify, anak kelas IX/a
Lo Alvin kan??
Sender : Ify [+62852474*****]
Sent : 20/07/2008, 21:16:00

Hampir sejam Ify menunggu balasan dari Alvin, tapi handphone nya tak kunjung bergetar..
Senyum yang semula terkembang dibibir Ify pun perlahan memudar, berganti dengan raut wajah yang badmood..
“Baru kali ini sms gue dikacangin.. Mana gue yang duluan sms dia lagi,  gumam Ify mencak-mencak..
Karena didera rasa kesal yang memuncak Ify pun berhenti memantau handphone nya. Ia lebih memilih untuk berkutat dengan buku tugas matematika yang lebih ‘Mengesalkan tentunya. Terang saja ia meninggalkan handphone nya, karena memang ada 10 soal matematika yang memaksa untuk dikerjakan malam itu juga. Biasa..... PR!
Ify mengerjakan PR matematikanya dengan mata yang sesekali melirik ke arah handphone nya.
Semenit...
Lima menit...
Sepuluh menit...
Barulah handphone nya bergetar. Lcd handphone yang menyala itu membuyarkan konsentrasi Ify. Ia lebih berminat membuka 1 new message tersebut ketimbang menyelesaikan soal matematika yang baru setengah jalan dikerjakannya.

Oh.. Iya..
Sender : Alvin [+62878142*****]
Sent : 20/07/2008

Ify pikir Rio dan Alvin itu mempunyai kesamaan yang 11:12.. Yaitu sama-sama menyebalkan!

----------

3 hari sudah Ify bersms ria dengan Alvin. Selama sms-an Ify mendapatkan kesimpulan bahwa Rio lebih berpri-perhatianan ketimbang Alvin. Ify rasa dia bukan sms-an sama Alvin melainkan sms-an sama kulkas, nggak tanggung-tanggung kulkasnya yang 2 pintu pula. Bener-bener sok cool.
Gimana enggak? Setiap sms-an harus Ify yang duluan mulai, udah gitu balasannya cuma “Oh, “Ya, atau malah “Oke.

“Asli, sumpah demi apa deh Shill! Orangnya tuh nge-BT-in!! keluh Ify pada Shilla. Akhir-akhir ini Ify lebih lengket dengan Shilla ketimbang Agni. Bahkan ke Cafetaria pun ia lebih memilih bersama Shillalababy si anak mami, katanya sih sekalian mau curhat.
“Tobat deh gue! Ya Allah.... Dosa apa sih hambaMu ini sampai-sampai naksir ama manusia berhati es doger kayak si Alvin??! lanjutnya sambil melepas rompi sekolahnya. Biasaaaa..
Shilla menggeleng-gelengkan kepalanya, “Kok es doger sih Fy?
“Trus lo maunya es apa? Es campur? Es dawet? Ato es kelapa? ucap Ify sehingga membuat Shilla terkekeh geli, “Es batu noh sekalian! sahut Shilla yang disambung dengan derai tawa Ify.
Gadis manis dengan dagu yang lancip itu kembali mengaduk-ngaduk jus mangga yang ada dihadapannya. Jus yang tadinya manis berubah menjadi pahit ketika mengingat sifat Alvin terhadapnya.
“Serius deh Shill, tuh anak emang bener-bener nyebelin! Tau nggak sih lo?! Gue kan nanya ama dia, ‘Lagi apa Vin? eh dia cuma jawab ‘Lagi nonton kartun Naruto.. Just it! Tanpa nanya balik ke gue! jerit Ify dengan tampang nafsu. Nafsu pengen mencak-mencak maksutnya. Kekesalannya terhadap Alvin sudah memuncak. Rio vs Alvin masih mending Rio! Walaupun Rio juga sok iye, tapi seenggaknya Rio lebih perhatian daripada Alvin. Setiap Ify nanya sesuatu, pasti Rio juga balik nanya ke Ify. Contohnya aja, waktu Ify nanya Rio lagi apa?, Rio jawab “Lagi ngumpul bareng temen-temen. Lo sendiri? berbanding terbalik dengan Alvin. Waktu Ify nanya Alvin lagi apa?, Alvin jawab “Lagi nonton. Ih gila, bedanya keliatan banget gitu yah Nyo'?
Bahkan selama Ify sms-an cuma sekali, catet! Cuma SEKALI Alvin nanya balik ke Ify.. Selebihnya? Yah bisa ditebak sendiri lah. Hanya Ify yang banyak nanya ke Alvin.
“Ibarat kata nih ya Shill, 100 kali gue nge-sms cuma 1 kali doang yang dia balas! Sok seleb banget deh tuh anak lanjut Ify melipat kedua tangannya didepan dada. Sebelnya udah bener-bener akut.
Shilla yang sedari tadi hanya mendengarkan dan meresponnya dengan cekikan-cekikan kecil kini pun mulai angkat suara. “Tapi lo naksir kan?
“Gausah ditanyalah Shill.. Udah 2 tahun lebih gue jadi screet admirer nya dia! Apa lagi coba namanya kalau bukan naksir?
Shilla bergidik pelan, “Terhipnotis mungkin? serunya yang langsung mendapatkan toyoran gratis oleh Ify.
Puas mengeluarkan uneg-unegnya, Ify pun kembali melanjutkan acara menyantap bola-bola nikmat (bakso.red) yang sempat terhambat akibat sesi curhat-menyurhatnya dengan Shilla.

-----------

Siang ini kelas IX/a sedang mengadakan ulangan harian PPKN. Siapa yang sudah selesai boleh meninggalkan kelas lebih dulu.
Ify dan Agni adalah 2 orang diantaranya yang selesai mengerjakan lebih cepat dari waktu yang ditentukan oleh Pak Budi.
Pak Budi --guru PPKN mereka-- sempat tidak mempercayai kalau Agni dan Ify mampu mengerjakan 5 soal PPKN itu hanya dalam waktu kurang dari setengah jam.
Yah soalnya cuma ada 5, tapi jawabannya 1 lembar penuh! Maklum, namanya juga esay.
Setelah mengecek jawaban Agni dan Ify yang ternyata benar semua itu, barulah mereka berdua diperbolehkan keluar dari ruangan.
“Cepet amet Fy? tanya seorang siswi yang kebetulan melintas didepan mereka bedua.
Yah wajarlah, pan jawabannya udah di hafalin ama dia jawab Agni mewakili Ify. Ify hanya tersenyum simpul, masalah hafal-menghafal memang dia jagonya. Tapi kalau udah menyangkut hitung-menghitung? Lepas tangan boleh kali yak? Jiah, gubrak!
Fy...!! seru seorang gadis tomboy yang dari fisik terlihat 11-12 dengan Agni menghampiri Ify.
Ify kenal siapa dia, dia adalah Siti. Temen SD nya yang sekarang satu kelas dengan Alvin yaitu kelas IX/c .
“Iya kenapa Ti? tanyanya mendelik heran.
“Gue pengen nanya sesuatu ama lo
“Tanya aja
“Janji lo nggak bakal marah? tanya Siti memastikan.
Awalnya Ify ragu, ngapain harus pake' janji segala sih? Tapi karena didorong rasa penasaran dengan apa yang ingin ditanyakan oleh Siti, akhirnya Ify pun mengangguk setuju.
“Tapi nggak disini. Ikut gue bentar bisa nggak? pinta Siti lagi. Dari raut wajahnya kelihatan serius banget nih, sehingga membuat rasa penasaran Ify semakin membuncah.
Ify menoleh kesamping, lebih tepatnya kearah Agni. Meminta persetujuan, karena dia memang lagi berdua dengan teman semeja nya itu.
Setelah melihat Agni menganggukkan kepalanya barulah Ify mengikuti Siti yang lebih dulu menarik paksa tangannya ke belakang kelas IX/a.
“Janji lo nggak bakal marah?
Ify mendecakkan lidahnya dengan kesal, “Iya Sitiiiiiii.... ucapnya gemes dengan tingkah Siti yang membuatnya penasaran to the max.
“Lo beneran nembak Alvin? tanya Siti to the point.
Hanya 4 kata tapi sudah cukup membuat jantung Ify bergejolak menahan rasa marah. Oh plis deh, sebesar apapun rasa yang Ify pendam tidak akan membuatnya memutuskan urat malu seperti itu. Walaupun zaman sekarang mengungkapkan cinta ke cowok lebih dulu itu adalah hal yang wajar, tapi tetap tabu menurut Ify. Ya nggak mungkin lah!
Ify sudah kehilangan rasa sabar, pasalnya ini sudah yang kedua kalinya ia difitnah nembak cowok.
Tapi karena Ify sudah berjanji tidak akan marah, ia pun berusaha menanggapinya dengan santai.
“Masa' sih? Engga kok. Kata siapa emang? kata Ify balik nanya.
“Kata orang yang deket ama Alvin. Jadi lo nggak pernah nembak Alvin nih?
“Ya enggaklah..
Siti ber-oh ria seraya berlalu pergi, meninggalkan Ify yang masih diam mematung dibelakang kelas IX/a. Oh God, fitnah tersebut begitu menjatuhkan harga dirinya.
Fy, gue udah cari tau siapa temen deket Alvin yang dimaksut Siti kemaren kata Shilla menghampiri meja Ify. Kelas selalu sepi disaat jam istirahat seperti ini. Dan didalam kelas IX/a pun hanya ada Ify dan Shilla.
“Siapa?
Sivia! bisik Shilla.
Ify terpaku ditempat duduknya. Pantesan aja akhir-akhir ini Sivia and the gank sering berbisik-bisik dan merhatiin dia! Jadi mereka bicariin Ify.. Ify tidak su'udzon, karena Shilla pun sering mendengarkan omongan Sivia and the gank walaupun samar-samar..
Semenjak itu sikap Ify terhadap Sivia mendadak berubah, menjadi lebih dingin dan sinis.
Ify dan Sivia memang tidak dekat, tapi seenggaknya mereka berdua saling mengenal baik satu sama lain.. Bahkan dari kelas VII hingga IX mereka selalu sekelas.
Sivia yang aslinya adalah anak yang baik merasa heran dan tidak enak sendiri diperlakukan seperti itu oleh Ify..
Hingga one day, Sivia pun menanyakan apa salahnya terhadap Ify. Ia menghampiri Ify yang tengah duduk seorang diri dikelas. “Lo kenapa sih Fy? Lo marah yah ama gue? Kalau lo emang marah gue minta maaf ucap Sivia dengan wajahnya yang tulus.
Ify diam tak bergeming, menatap sinis kearah Sivia adalah respon yang ia berikan.
“Apa salah gue? tanya Sivia lagi.
Karena bingung mau jawab apa, Ify pun lebih memilih berlari meninggalkan Sivia. Dan sialnya Sivia malah mengejarnya dengan diikuti oleh Shilla dibelakang.
Ify menghentikan langkahnya dibelakang Lab IPA. Sekuat tenaga ia menahan air matanya agar tidak terjatuh pada saat itu.
“Lo jujur ama gue.. Apa salah gue Fy? tanya Sivia berusaha menatap kedua mata bening Ify yang terus menghindarinya.
“Elo kan yang nyebarin gosip keanak-anak kalau gue nembak Alvin?! Apa maksut lo sih Vi?! Lo mau bikin gue malu sesekolahan? Iyah?! Gue tuh nggak pernah nembak Alvin Vi! Gue emang sms-an ama dia, tapi itu bukan berarti gue ada hubungan yang spesial kan?! ucap Ify meluahkan semua yang ada dihatinya. Nada bicaranya melukiskan amarah yang memuncak. Walaupun bergetar tapi sangat terdengar tegas ditelinga Sivia.
“Gue..gue..
“Apa hah?! Gue dikasih tau ama Siti. Dan lo? Elo udah nggak bisa ngelak lagi! potong Ify cepat
“Tapi Fy, gue emang nggak pernah ngomong kayak gitu.
“Oh jadi lo nggak mau ngaku? Apa perlu kita ngomong ber-4 dengan Alvin dan juga Siti? Biar semuanya jelas. Iyah?!
Sivia terlihat kelabakan dengan ancaman Ify, “Eh jangan Fy jangan!
“Kenapa? Lo takut? sahut Shilla yang dari tadi hanya menjadi penonton setia. Menyaksikan perang dingin yang terjadi antara Ify dan juga Sivia. Beruntung tidak ada aksi saling jambak-menjambak atau malah tampar-menampar kayak adegan disinetron-sinetron..
“Bilang aja lo takut jadi jelek dimata Alvin! Ya kan? tambah Ify.
“Enggak Fy, gue ama Alvin tuh emang deket. Tapi kita cuma sahabatan! Gue nggak mau persahabatan gue hancur ama Alvin
“Alah bulshit!
“Maafin gue Fy, maafin gue.. ucap Sivia memegang erat kedua tangan Ify.
Tampang melas dan nada memohonnya membuat Ify tidak tega untuk memendam rasa marahnya terlalu lama.
Akhirnya setelah mengucapkan kata-kata “Ya, Ify pun berlalu meninggalkan Sivia dan juga Shilla.
Didalam kelas pandangan Ify menerawang kedepan. Ucapan Sivia terus terngiang-ngiang ditelinganya.
“Gue tuh emang deket ama Alvin, tapi cuma sahabatan!
Siapa sangka kalau akhirnya bisa lebih dari sahabat? Setau Ify kalau laki-laki bersahabat dengan wanita, tidak dipungkiri lama-kelamaan akan menumbuhkan benih-benih cinta diantara mereka. Tentunya rasa itu hadir tanpa mereka duga.
Lagian wajar kalau Alvin lebih menyukai Sivia ketimbang dirinya. Menurut Ify, Sivia jauh lebih cantik dan lebih menarik daripada dia, dengan lesung pipi yang menghias dikedua pipinya membuat senyum Sivia terlihat lebih manis.. Siapa yang tidak tertarik dengan gadis itu?
Benteng pertahanan Ify ambruk seketika, air mata pun sudah tidak sanggup lagi ia bendung.
Ia menangis dengan cara membenamkan wajahnya dikedua telapak tangan. Menikmati setiap bulir-bulir hangat yang jatuh dari kedua kelopak matanya.

-----------

13-Oktober-2010

2 tahun sudah kejadian itu berlalu. Dugaan Ify memang tidak meleset, karena kini Alvin telah menjalin hubungan spesial dengan Sivia.
Mengingat perlakuan Alvin padanya membuat Ify merindukan sosok Rio. Sosok yang sok cool tapi masih mempunyai senyum malu-malu. Senyum yang menandakan kalau dia juga memiliki rasa yang sama terhadap Ify. Bukan Alvin yang jelas-jelas tidak menyukainya. Itu terlihat dari caranya membalas sms Ify yang terkesan cuek.

Masih terrekam jelas diotak Ify ketika Alvin mengunci Rio didalam perpus. Dan kebetulan waktu itu ada Ify didalam sana. Entah disengaja atau tidak? Yang jelas berkat Alvin, Ify bisa melihat Rio menggedor-gedor pintu dengan tersenyum malu-malu yang... Emmm,, manis menurut Ify. Senyum malu-malu yang --masih-- menurut Ify adalah 'sinyal' adanya cinta dari Rio untuknya.

Ah, Rio. Entah mengapa ia merindukan sosok itu akhir-akhir ini. Memimpikannya selama 3 hari berturut-turut. Nggak siang, nggak malam hanya Rio yang hadir didalam mimpinya..
Semenjak acara perpisahan SMP 13 berakhir, Ify tidak pernah lagi melihat sosok Rio..
Padahal belum ada kata “Maaf yang terlontar dari mulut keduanya..
Ify merasa bersalah karena terlalu membenci Rio, dan dia juga sempat mengucapkan kata-kata kasar pada Rio. Kata-kata yang berbunyi “Elo adalah monster mengerikan yang musti gue jauhin!,
Walaupun Rio tidak pernah mengungkapkan perasaannya pada Ify, tapi Ify bisa membaca itu dari senyum malu-malunya Rio.
Kini semua sudah berakhir, Ify terlambat menyadari bahwa Rio adalah orang yang berharga dihidupnya. Bukan Alvin!

Tap... Tap... Tap...
Derap langkah Ify terdengar nyaring ketika ia menginjakkan kakinya diatas keramik berwarna putih bersih itu.
Lantainya masih sama seperti dulu. Bedanya waktu itu Ify melangkah diumur 12 tahun, dan sekarang umurnya sudah menginjak 17 tahun.. Bangunannya pun nggak berubah, hanya saja gapura depan yang berwarna hijau dicat ulang dengan warna ungu.
Berdiri didepan gerbang sekolah SMP 13 membuat Ify semakin mengingat Rio. Kembali memutar kenangan yang pernah ada antara mereka berdua.
Siang itu sekolah sudah sepi, hanya ada segelintir murid yang masih menunggu jemputan.
Ify berdiri disamping kanan pintu gerbang, sementara Rio berdiri disamping kirinya (pintu gerbang) ditemani dengan...... Cakka? Gawat! Itu artinya Ify harus memakai make up tebal-tebal sebagai tameng, agar disaat Cakka menggodanya dengan Rio semburat merah dikedua pipi nya itu tidak akan terlihat begitu jelas.
Sial.. Kenapa harus Cakka yang duluan dijemput? Kenapa bukan Rio?
“Gue duluan yah Bro, kesempatan buat lo.. Temenin Ify noh! Cikiciwww... bisik Cakka, yang terdengar samar-samar ditelinga Ify. Ekor mata Ify melirik kesamping kiri, dan mendapati Rio yang tersenyum malu-malu --lagi-- sambil menepuk bahu Cakka. Walaupun mata indah Ify tidak melirik sepenuhnya kearah Rio, tapi itu sudah cukup membuat Ify ikut tersenyum tipis.
Beruntung jemputan Ify lebih dulu datang sebelum Cakka meninggalkannya berdua dengan Rio. Kalau seandainya Cakka lebih dulu pulang, entahlah... Mungkin rona merah diwajah Ify sudah semerah semangka.

“Oh God, gue bener-bener kangen dengan senyum itu.. Senyum malu-malunya Rio.. Kapan gue bisa ngeliat senyum itu lagi? gumam Ify.
Kini Ify menyesal.
Selama ini ia mengabaikan rasa sukanya terhadap Rio yang ‘Mungkin juga menyukainya. Ia malah mengejar-ngejar Alvin yang sudah jelas tidak pernah memberinya sinyal cinta.
Berdiri didepan kelas IX/b semakin membuat Ify merindukan Rio.
Didepan kelas IX/b biasanya Rio main takraw, dan terkadang Ify suka memperhatikan.
Lagi-lagi Rio menyunggingkan senyuman itu. Ia memang tidak bisa menyembunyikan senyum malu-malu disaat menyadari bahwa Ify ada disekitarnya.

“Ah Bro, lo mah gitu ama gue!

Deg....
Ify mengenali suara itu, itu kan??
Rio??? gumam Ify pelan..
Didepan pintu gerbang berdiri sosok Rio dan juga teman dekatnya yaitu, Cakka..
Ify...!! teriak Cakka berlari menghampiri Ify. Ify diam mematung ditempat, hingga akhirnya tiba-tiba Cakka sudah berdiri didepannya ditemani dengan Rio dibelakang.
“Lama banget kita nggak ketemu, udah hampir 2 tahun! Kemana aja lo? Udah gede yah lo sekarang.. cerocos Cakka yang dibalas dengan senyuman tipis oleh Ify.
“Nih Bro, cewek yang lo cari.. Nggak nyangka bisa ketemu lagi.. Gue pikir si Ify udah hilang ditelen bumi, nggak ada kabarnya lagi sih..

Apa bener selama ini Rio mencarinya?
Aduh, jangan buat Ify Ge-Er dong..
Cakka tidak berubah, masih suka menggodanya dengan Rio.. Dan Rio pun tidak pernah berubah, masih suka tersenyum malu-malu disaat Cakka menggodanya dengan Ify.

“Ngapain kalian disini?” tanya Ify mengalihkan pembicaraan.
“Jalan-jalan aja.. Lo sendiri? jawab Cakka yang diiringi anggukan kepala oleh Rio.
“Gue kangen masa-masa SMP dulu..
“Termasuk Rio dong! celetuk Cakka,
Rio yang semula hanya diam langsung menonjok pelan bahu Cakka, “Apaan sih Bro?
Ify tertawa kecil melihat Rio dan Cakka yang saling dorong-mendorong.. Kemudian ia pun menghembuskan napas pelan, Ify rasa ini adalah saat yang tepat untuk meminta maaf pada Rio..
“Ehm.. Yo, waktu perpisahan kemaren gue belum ada minta maaf ama lo.. Maafin gue yang kalau selama ini pernah ngomong kasar ama lo, lo mau maafin gue kan? ucap Ify mengulurkan tangannya.
Kalimat itu keluar dengan sendirinya dari mulut Ify. Terdengar lembut dan penuh penyesalan.
Tanpa ragu-ragu Rio pun menjabat tangan Ify, menjabat tangan gadis yang terlihat tambah cantik diusianya yang sudah menginjak 17 tahun.
“Maafin gue juga yah Fy..
Untuk yang pertama kalinya Rio dan Ify saling ngobrol dengan senyum yang menghiasi bibir keduanya, dan untuk yang pertama kalinya juga Ify menjabat tangan Rio hangat. Tangan yang ternyata mampu membuat hati Ify bergetar hebat.
“Eciiieeeeee.... Cikiciwww... celetuk Cakka kembali menggoda Ify dan Rio again.
Mereka berdua sama-sama tersipu malu dan melepaskan tangan masing-masing.
Ini dia yang Ify kangenin dari Rio.. Senyum malu-malunya Rio yang menurut Ify adalah SENYUM ISYARAT CINTA dari Rio untuknya..
Entah kapan Rio akan mengungkap perasaannya pada Ify? Yang jelas dari senyumnya saja Ify sudah bisa menebak bahwa Rio juga memiliki rasa yang sama terhadapnya..


==The End==

Oke, aku tau ini amat sangat gaje dan kurang bisa dimengerti. Tapi nggak ada salahnya kan kalau aku post? Karena ini cerita nyata aku yang aku ubah endingnya. Kenapa aku ubah endingnya? Karena kalau kisah nyata aku itu endingnya ngambang.. Sampai sekarang aku pun nggak pernah ketemu 'orang itu' lagi.. Walaupun yang ini juga agak ngambang, tapi seenggaknya ada kejelasan.. Ya kan? Ya dong? Woyyyyamenurut aku sih gitu.. #jiah,gubrak! PD stadion 4 -,-
Bagi yang udah baca kritik dan saran sangat aku perlukan.. KUDU, MUSTI, WAJIB comment! Apapun itu komentarnya pasti aku terima dengan senang hati :D

Errr...ending TPOF baru jadi setengah lebih-lebih dikit, tapi secepatnya pasti bakalan aku post! Makasiii yang udah setia nunggu dan makasih juga buat kalian yang udah meluangkan waktu untuk ngebaca ketikan-ketikan gajemat aku ini :)

Kalau kalian mau bisa kali :
Follow twitter aku = @justminah.
Add FB kedua aku = Minah Izaniy.

_salam sayang Minah Syalalabibeh_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar