_Past Time In My Life_
Berulang kali bahkan berpuluh-puluh kali gue harus mengkonfirmasi ke orang-orang, baik yang terdekat mau pun yang nggak deket mengenai hilangnya gue dari peredaran bumi (?) eh enggak deng disangka mau pindah planet? Err....maksut gue dari peredaran dunia pelajar setelah acara kelulusan di salah satu Madrasah Tsanawiyah ‘favorite’ di Kota gue.
Pasti kalian pikir sekolah gue itu adalah sekolah elite berbasis Internasional dengan biaya SPP puluhan juta rupiah makanya disebut sekolah favorite.
Okkay, kalau ada yang berpikiran kayak gitu gue berterima kasih tapi pada kenyataannya apa yang ada dipikiran kalian itu SALAH BESAR!
Maksut favorite disini adalah karena sekolah gue dulu itu satu-satunya sekolah Islam yang berbasis Negri, tentunya didukung dengan kelengkapan fasilitas yang ada seperti Lab Komputer, Lab IPA, Lab Bahasa, dan lain sebagainya.
Berbagai pengalaman menarik gue dapatkan selama menimba ilmu disana dan itu semua masih ter-rekam jelas diotak gue tanpa berniat untuk sedikitpun melupakannya. Sekalipun gue udah nggak makan bangku sekolah layaknya sekarang [ebuseeettt...nggak mampu amet yak gue? Masa' seonggok bangku sekolahan diembat juga sih..ckck]
Wajib belajar 9 taun. Itu berarti sisanya itu hanya sunnah kan? Okkay ini pemikiran orang pemalas! So, abaikanlah.
Berhenti menimba air (?) ups..salah, maksut gue berhenti menimba ilmu dalam lingkungan yang bernama sekolah itu adalah keputusan gue tanpa ada tekanan dari siapapun.
Tentunya dengan berbagai macam pertimbangan yang menurut gue sudah gue pikirkan secara matang-matang.
Menurut gue lagi keputusan yang gue ambil ini adalah keputusan yang tepat. Tapi ENGGAK menurut sebagian teman dan guru-guru gue.
Okkay, gue amat sangat menghargai respon maupun reaksi yang mereka berikan, karena semua orang bebas berpendapat begitu juga dengan gue yang bebas mengambil keputusan.
Back to story---
Setelah urusan gue dan sekolahan selesai, merekapun mulai mempertanyakan keberadaan gue yang menghilang tanpa meninggalkan sedikitpun jejak (?) padahal kalau mereka mau nyari gue dirumah atopun di Plaza juga pasti ketemu gue kok! Gue pan beroperasi nya disekitar situ doang.
Dan berbagai macam model pertanyaan pun mereka lontarkan ke gue tapi dengan satu maksut yang sama yaitu “kenapa berhenti sekolah?” hedewwww....gue boleh bosen nggak? Jiah..,gubrak! Abis beneran de ah. Gue suka bosen kalau ditanyain yang itu-itu aja..mana gue juga jawabnya itu-itu aja lagi!
Jawaban gue cuma “gapapa..karna aku emang nggak pengen” just it! Tanpa ada alasan yang lain.
Tapi yang ngebikin gue tambah sensi itu karna mereka-mereka yang nggak percaya dengan alasan gue! Okay, kalau mereka nggak percaya gue mencoba maklum, karena DULU gue gencar dan semangat banget pengen ngelanjutin sekolah di Pesantren. Pemikiran gue waktu itu adalah jauh dari orang tua kayaknya pengalaman yang seru gitu yah? Tapi itu DULU.. Sebelum orang tua gue memberikan berbagai macam pertimbangan ke gue.
Gue menghargai pendapat mereka dan berusaha mencerna baik-baik apa yang mereka bilang.
Nyokap gue atau yang akrab gue panggil “Mama” bilang gue itu anak yang belum mandiri, belum bisa masak dan nyuci baju sendiri. Kalau emang mau sekolah mending disini aja, dekat dengan orang tua. Karena kalau sekolah di Pesantren gue harus bisa masak, nyuci, dan bangun pagi! Wooyyyyajelas itu hal yang memberatkan buat gue, secara gitu yah gue tuh anaknya susah bangun pagi. Belum lagi gue itu anak yang penakut?! Jangankan masak, ngidupin kompor gas aja gue nggak berani! Okkay, itulah jeleknya gue.
Jujur, gue nggak tertarik kalau sekolah di Kota yang ini-ini aja.
Sementara bokap gue atau yang lebih akrab gue sapa “abah” memberikan satu pertanyaan yang ngebuat gue bingung sendiri. Beliau bilang gue sekolah tujuannya untuk apa? Kalau cuma mau cari pekerjaan mending ngga usah. Percuma sekolah tinggi-tinggi kalau ujung-ujungnya jadi pedagang! Begitulah pemikiran bokap gue, tentunya dia mikir kayak gitu juga bukan tanpa alasan. Masih kata beliau, lebih baik gue belajar dagang dari sekarang. Kalau gue sekolah Abah nggak yakin gue bakal jadi orang yang berhasil!
Yah emang bener sih, gue anaknya nggak pinter-pinter amet Nyo'?! IQ gue standar aja. Nggak jongkok juga nggak berdiri (?).
Mungkin menurut kalian apa yang Abah gue bilang itu merupakan suatu tekanan buat gue, dan gue gamau munafik! Gue emang sempat tertekan waktu itu, disatu sisi gue masih semangat pengen ngelanjutin sekolah tapi disisi lain gue takut omongan Abah gue jadi kenyataan. Karena selama ini apa yang Abah gue bilang itu hampir jauh dari kata “meleset” alias banyak benernya.
Disaat tertekan itulah sepertinya Abah mengerti perasaan gue. Dengan bijaknya beliau bilang “keputusan ada ditangan gue, mau ngelanjutin sekolah atau belajar dagang dari dini itu semua terserah gue.. Yang penting resiko gue yang tanggung,”
Gue makin galau, dan beliau menyarankan gue untuk shalat istikharah, biar gue nggak nyesal. Karena penyesalan selalu datang dibelakang!
Sebenernya gue pengen kedua-duanya. Tapi gue sendiri nggak yakin, sekolah masih SMP aja gue punya kegiatan yang seabrek! Mana gue orangnya gampang capek lagi, gimana kalau SMA entar? Pasti kegiatan gue jauh lebih padat! Dan ujung-ujungnya gue ngga ada waktu buat belajar dagang.
Malamnya gue pun shalat istikharah, terbukti setelah melakukannya pikiran gue jauh lebih tenang dari sebelumnya dan ngga ada lagi perasaan galau yang meliputi hati gue.
Malam itu juga gue mengutarakan hasil dari shalat istikharah gue. Dengan mantapnya gue bilang gue akan belajar dagang mulai dari sekarang, sekarang giliran orang tua gue yang ragu dengan keputusan gue. Berulang kali mereka menanyakan “apakah gue yakin?”, hati kecil gue tersenyum dan berkata “yakin, pasti, i'm sure!” walaupun gue yakin bahwa akan ada resiko dibalik keputusan gue ini, tapi ya beginilah hidup! Kalau kata orang “hidup ini pilihan. Dan setiap pilihan pasti ada resikonya”
Kedua orang tua gue terlebih-lebih Abah tersenyum dan menepuk-nepuk pundak gue. Entah darimana datangnya ketika beliau mengungkapkan perasaan senangnya atas keputusan gue itu, hati gue bergetar hebat dan air mata haru pun membasahi ujung kedua mata gue.
Hingga detik ini yah katakanlah 2 tahun, gue sama sekali ngga nyesel karna nggak pernah ngerasain mengenakan seragam putih-abu abu. Masa-masa SMA yang kata orang adalah masa-masa terindah..
Gue rasa banyak hikmah dibalik semuanya.
Gue tetap menjalani hidup apa adanya, walaupun nggak sedikit dari mereka yang memojokkan gue dan merendahkan gue.
“kok kamu berhenti sih ? Padahalkan dalam hadist, Rasulullah pernah bilang ‘tuntutlah ilmu walau ke negri Cina’.. Gimana dengan masa depanmu nanti ?” begitu kata seorang temen deket gue sewaktu gue masih di MTs, gue hanya menanggapinya dengan sebuah senyuman.
Menurut pemikiran gue, menuntut ilmu itu nggak musti ditempat formal seperti sekolahan. Jika kita mau menyadarinya, ilmu itu bisa didapat dimana saja. Entah itu melalui sebuah buku atau sebuah tempat, di dunia nyata hingga didunia nya si maya. Bahkan di jalanan pun kita bisa mendapatkan yang namanya ilmu.
“tapikan kalau disekolah kita bisa mendapatkan banyak teman?!” ucapnya lagi. Berusaha menggoyahkan keyakinan gue dan tetap menganggap keputusan gue itu adalah keputusan yang salah besar.
Lagi-lagi gue nggak mau munafik, mendengar kalimatnya itu membuat pendirian gue sempat goyah! Hingga one day, gue membaca sebuah novel yang berjudul “Sabda Cinta”.
Sebuah novel spiritual yang memberikan begitu banyak pelajaran buat gue.
Satu-satunya yang membuat gue terkesan dengan novel itu adalah, ketika mengetahui si pemeran utama yang sukses menjadi penulis terkenal, padahal sebelumnya dia nggak pernah menduduki bangku sekolahan. Yah, walopun latar belakang keluarganya memanglah seorang penulis.
Wow aku terkejut! Pokoknya itu cerita seperti menjadi cambuk buat gue untuk membuktikan ke semua orang kalau sukses itu nggak hanya milik orang-orang yang makan bangku sekolah!
Gue sesosok hantu (?) eh enggak deng. Maksutnya sesosok perempuan dengan nama panjang Aminah, tapi kata orang itu bukan nama panjang yaudah gue ralat deh, “Aminaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah....” Trus mereka bilang tetep kurang panjang! Yaudah bosen-bosen gue jawab aja “Aminah beli buku buku gambar gambar jeruk jeruk manis manis gula gula jawa jawa timur, timur-“ belum sempat gue meneruskan pasti mulut gue udah keburu dibekep ama mereka! Yaialah kalo tuh lagu gue terusin nggak bakal ada abisnya entar.
Gue terlahir dalam keluarga yang mayoritas nya berprofesi sebagai pedagang. Entah itu sepatu, pakaian, handphone, bahan makanan, etch. Walopun Om-Om ataupun Tante-Tante gue juga ada yang brprofesi lain dari Pedagang seperti guru, karyawan, pengusaha butik (atau lebih tepatnya khusus seragam kantoran), bisnis online, etch. Begitupun juga dengan Abah gue yang dulunya adalah seorang guru agama tapi memutuskan untuk berhenti karena ‘suatu masalah’ yang nggak bisa gue beberin.
Seperti yang pribahasa bilang “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”, yah begitulah keluarga gue.
Yang kedua orang tua nya pegawai anaknya pun mayoritas jadi pegawai. Begitupun yang kedua orang tua nya pedagang seperti kedua orang tua gue.
Gue anak ke-7 dari 7 bersaudara, 5 orang perempuan dan 2 orang laki-laki. Yang cewek paling tua satu sudah menikah, sementara yang cowok paling tua insya allah juga akan menikah dalam waktu dekat ini.
Gue dan ketiga Kakak gue yang lain berusaha untuk mengelola counter handphone milik Abah. Beda umur kita emang nggak jauh-jauh amat, hanya berjarak sekitar 2-3 taun. Nggak heran orang-orang lebih mengenal counter Ahmad Dzauqi Cell dengan sebutan “Counter Bersaudara”, karena Ahmad Dzauqi Cell satu-satunya counter disini (Kandilo Plaza.red) yang pegawainya pada saudaraan semua. Tanpa ada satupun orang lain!
Sementara Kakak gue yang cowok masih menuntut ilmu disebuah pesantren di Kota yang diberi julukan dengan “Kota Intan”, gue berharap banget dia bisa menuntut ilmu agama dengan benar disana.
Sekarang gue udah menjadi Pramuniaga disebuah counter handphone milik Abah gue, yah walopun gue lebih sering jaga di counter milik Kakak gue yang udah menikah.
Masa-masa sekolah pun kini tinggal jadi kenangan, tapi nggak akan pernah gue lupakan.
Errrr....saatnya gue akan membawa kalian ke masa-masa indah gue sewaktu gue masih duduk dibangku sekolah. Kalau sekarang kan gue duduknya dibangku counter (?)
Past Time In My Life [eh bener nggak sih artinya? Bodo ametlah. Kalau salah maklumin gue ye, pan nilai B.Inggris gue waktu sekolah nggak jauh-jauh dari angka 6 ;p]
Cekidotttttt............................
---De'PoFz---
De'PoFz itu nama gank gue sewaktu di MTs. Kepanjangan dari The Power Of Friendship, tapi biar kerenan dikit gue singkat aja jadi De'PoFz. De'PoFz juga cukup Populer terutama di mata guru-guru.
Gank yang diresmikan pada tanggal 14 Februari ini beranggotakan 8 orang. Yaitu Asya, Nisa, Siti, Riani, Nur, Rifa, Anis, dan Minah alias diri gue sendiri.
Kata guru-guru sih, kami berdelapan ini punya karakter masing-masing.
Asya temen sebangku gue ini terkenal dengan gayanya yang tomboy plus sederhana, tapi lucunya nih anak tomboy-tomboy nyalinya kecil ciiiinggg.... Gaya nya doang yang nge-sok, entar kalau udah berhadapan langsung ama lawan paling-paling juga mundur. Nilai plusnya dia itu pinter dan setia! Kenapa gue bilang setia ? Karna sampe' detik ini cuma dia yang masih intens berhubungan dengan gue. Walopun kita udah berada didua tempat yang berbeda. Setia kan? Setia dong? Woyyyaaajelas! Kalo yang lain? Tau deh kemana? Kelaut kali.
Itu Asya, berbeda dengan Nisa. Nisa satu-satunya anggota De'PoFz plus satu-satunya murid kelas 9a [kelas gue dulu] yang berkacamata. Nisa ini siswi terpintar ketiga dengan sikapnya yang terkenal pendiam, alias diam-diam menghanyutkan. Kenapa gue bilang begitu? Karena anaknya emang nggak disangka-sangka Nyo'! Pernah nih ya gue ama Asya liat dia diganggu ama anak cowok --temennya waktu SD-- yah digoda-godain gitu deh. Eh dia nya malah diem aja?! Gue pikir dia anaknya emang kalem nggak bisa omel-omel, tapi ternyata? Widiiiii....sekali marah assssssli Nyo' bisa bikin bumi bergetar. Akibat getarannya aja Jakarta mungkin bisa bergeser ke Bali kali yak? Ckck.
Didepan Nisa kami berdua cuma mesem-mesem aja ngeliat dia nyerocos marahin anak orang. Yah bersikap santai, seolah-olah gada yang ganjil, tapi jujur dibelakang baru deh gue dan Asya bisik-bisik tetangga (?).
Lain Nisa, lain pula si Siti. Kalo Siti ini anaknya paliiiiiiing pinter dikelas 9a ‘katanya’, abis dia selalu dapet peringkat pertama sih! Peringkat yang keduanya Asya, ketiganya Nisa. Selalu begitu.
Temen-temen sekelas ada yang pro dan juga kontra terhadapnya.
Yang Pro merasa Siti adalah anak yang alim, mempunyai suara yang merdu --karna dia emang qari'ah--, dan juga pinter..
Tapi yang kontra menilai Siti adalah anak yang sombong, nge-sok [sok pinter terutama], yah pokoknya mereka suka menjauh gitu deh dan diam-diam ngegosipin Siti dibelakang. Gue ama Asya terkadang suka kasian kalau ngeliat Siti yang diperlakukan kayak gitu, tapi yah itu kan hak mereka juga mau ngenilai Siti kayak gimana? Kalau gue ama anak-anak De'PoFz yang lain mah netral.
Itulah sahabat-sahabat gue yang gue juluki dengan trio macan (?) eh enggak deng. Maksut gue trio cleaver girl!
Sementara 4 sahabat gue yang lain gue juluki dengan Kwartet Langka..
Kwartet Langka alias Rifa, Nur, Riani, dan Anis ini mempunyai sifat yang menurut gue aneh. Makanya mereka gue juluki kwartet langka!
Rifa, cewek manis dengan hidung mancung layaknya Nabila Syakieb ini mempunyai sifat yang pendiam, lembut, ramah deh pokoknya! Mau marah kayak gimana juga suaranya tetep aja lembut dan ekspresi nya ? Wow.. Mau marah ataupun enggak ekspresi muka nya tuh gitu-gitu aja. Flat! Gue nggak bilang dia muka tembok loh ya, tapi bener deh suer. Makanya terkadang gue suka heran sendiri, waktu mengandung si Rifa, emaknya ngidam apa sih ? Abis kalau diajak ngomong, connect nya suka lama. Lola gitu deh! Apa karna sinyalnya kurang kali yak? Huft, makanya beli dong di Pasar. Murah kok! 10 ribu dapet 3 [dikata celana dalem].
Berbanding terbalik dengan Rifa, temen semejanya yang bernama Anis itu asli kalau ngomong nggak bisa berhenti! Nyerocos udah kayak kereta express, mana suka memproduksi ‘hujan lokal’ lagi! Alhasil kalau dia ngomong trus kebetulan gue lagi ada dideket dia, gue tuh harus sedia payung dan jas hujan dulu Nyo’! Abis muncratnya kemana-mana ciiiiingggg..... Udah gitu anaknya suka ngambekan, beda tipislah ama gue.
Lain lagi si Nur, ini sahabat gue yang paling langka nih! Mau dimanapun dan dalam keadaan apapun enjoy tetep jalan.. Anaknya santai kayak dipantai, slow kayak di pulow, fun kayak di dufan. Yah hidupnya kayak gada beban gitu deh, jauh dari kata PANIK!
Pernah nih ya, gue dan anak De'PoFz yang lain kebakaran jenggot dan kebakaran kumis gara-gara kelupaan bawa LKS Geografi, mana gurunya killerrrrr bangget lagi. Eh tapi hebatnya dia enggak loh?! Nur tetep stay cool duduk dibangkunya. Gue heran deh, apa sih rahasia nya? Santai nya itu loh! Mungkin kalau gue bisa sesantai dia hidup gue jauh dari kata stress kali yak? Entah lah.
Nggak hanya itu, dia juga tergolong anak yang betah mengenakan seragam sekolah. Contohnya aja hari sabtu, dimana seragam yang kita pakai adalah seragam pramuka.. Gue berani jamin deh pada keesokan harinya tuh baju pramuka pasti masih tetep nempel dibadannya dia. Ckck,
Curiga tuh anak biar kata ada gempa dengan kekuatan 7,7 derajat celcius (?) eh enggak deng, maksut gue skala richter juga nggak bakalan lari pontang-panting kali yak sangking santainya?! Salllloooowwww aja.....
Sementara Riani temen semeja nya si Nur terkenal dengan sifat narsisnya! Murah pujian dan juga gokil.
Mau dandan dan pake' baju apapun itu dia selalu menganggap dirinya cantik. Menurutnya sih nggak perlu nunggu orang lain yang muji duluan, abis kelamaan! Mending muji diri sendiri, toh nggak dosa ini,. [pemikiran yang terkadang juga suka gue aminin..]
Mungkin walaupun dia berdandan ala badut ancol sekalipun, dia bakalan tetep menganggap dirinya cantik kali yak ? Gedebak..gedebuk...gubrak!
Begitulah karakter sahabat-sahabat gue. Ada plus nya ada minus nya, karena manusia kan emang gada yang sempurna.. Ya tho ? Termasuk gue.
Persahabatan itu nggak selamanya berjalan mulus, ada kalanya perselisihan itu terjadi. Begitu pula dengan persahabatan De'PoFz, tapi kebersamaan lah yang lebih mendominan didalam persahabatan kami. Kehilangan satu sahabat aja pasti berasa ada yang kurang! Seperti kata iklan ditipi itu loh! “nggak ada loe nggak rame”..
---Les Matematika---
One day, gue dan De'PoFz [tanpa si Nur] merencanakan untuk pergi ke tempat les matematika barengan.
Les matematika mingguan yang diadakan dirumah guru Matematika gue [woyyyyyajelaslah! Namanya juga les matematika -,- kalau guru B.Indonesia yang ngajarin entar nggak lucu dong?]
Rumahnya lumayan jauh dari rumah gue dan anak De'PoFz yang lain. Karena kita gamau pergi sendiri-sendiri, alhasil kita pun main jemput-jemputan.
“entar kerumah aku dulu yah, trus aku jemput Rifa, Riani, Asya, Siti, Minah baru Nisa. Abis itu langsung deh kita let's go kerumahnya Bu Ria.. Ehya jangan ada yang telat, ngaret, ataupun terlambat yah? Kalau sampai itu terjadi-“
Bla,bla,bla.. Begitulah si Anis! Kalau ngomong nggak make' rem. Ibarat kata nih ya, walopun ada lampu merah juga tetep aja dia jalan.
Akhirnya dimulai dari rumahnya yang paling jauh, yaitu rumahnya Anis. Kebetulan rumahnya Anis deketan sama rumahnya Rifa dan Riani, jadilah mereka bertiga berangkat bareng kerumah Asya, dan kebetulan lagi rumahnya Asya deketan ama rumahnya Siti dan rumah gue, dan dari rumah gue barulah kita berenam jalan kerumahnya Nisa.
Dulu alat transportasi anak-anak De'PoFz hanyalah sepeda, padahal anak-anak yang lain sudah pada naik motor semua. Yah itulah nggak GAUL nya anak-anak De'PoFz termasuk gue, disaat anak-anak yang lain udah bisa naik sepeda, eh kita malah baru naik odong-odong. Gaptek kendaraan deh!
Sesampainya kami dirumahnya Nisa, waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Karena ngerasa ‘nanggung’ banget buat ngelanjutin perjalanan kami pun memutuskan untuk shalat Ashar terlebih dulu disebuah mesjid.. Kebetulan mesjid nya juga nggak jauh dari rumah Nisa.
Itulah berkah yang bisa gue ambil selama deket dengan anak-anak De'PoFz, gue yang dulunya jarang banget main ke mesjid jadi lumayan sering. Paling nggak seminggu sekali gue menyempatkan diri untuk shalat di rumah Allah tersebut.
Setelah selesai shalat kita pun buru-buru pergi ke tempat Les.
Layaknya konvoi sepeda hias [kebanyakan sepeda Nyo', kebayang nggak 7 sepeda berderet ke belakang ? Udah kayak konvoi kan?!] kita pun mengitari kota Tanah Grogot yang lumayan lenggang sore itu.
Dihalaman rumah Bu Ria sudah terpakir manis beberapa buah sepeda motor, satu motor yang paling gue kenalin adalah skutermatic warna item! Gue ama yang lain pandang-pandangan dengan tampang cengo', perasaan sekarang tuh waktunya kelompok gue deh yang Les. Tapi kok?
Gue dan anak De'PoFz yang lain pun gada yang mau masuk, tapi karena dipaksa akhirnya mau ngga mau kita pun masuk juga. Yah walopun sempat terjadi aksi dorong-dorongan dulu sebelumnya.
“gabung nggak papa yah ?”
Kami cuma tersenyum padahal dalam hati gue membatin “enak aja gapapa?! Ibu mau nyuruh saya mati berdiri? Jantung saya udah split nih Bu dari Kalimantan ke Papua, mana pake acara push up lagi!”
Gabung sama dua cowok cem-ceman gue, bukannya bikin gue seneng malah bikin gue stress! Gimana enggak? Gue nggak konsen Nyo' menyimak penjelasannya Bu Ria. Mana ruangannya sempit banget lagi!
Errr....nggak bisa gue pungkiri sih, sebenernya les bareng cem-ceman gue itu ada senengnya plus nggak nya juga.
Senengnya gue bisa liat mereka dari jarak yang lebih dekat, sedeket bantal ama guling.. Yah maklumlah, kalau disekolahan kan gue bisanya cuma liat mereka berdua dari jarak yang jauh, sejauh sabang ke merauke [prettt lebey!] tanpa ada satupun makhluk pengganggu lagi.
Tapi nggak senengnya yah itu. Gue jadi nggak konsen belajar, lantaran mata yang selalu melirik ke arah mereka. Dan ujung-ujungnya gue jadi nggak bisa ngerjain tugas yang dikasih ama Bu Ria. Nggak heran deh kalau nilai prites Matematika gue selalu angka 9 kebalik.. Jiah,gubrak!
---Tugas---
Yang namanya anak sekolahan pastilah saban hari dikasih tugas.
Tapi hanya ada beberapa yang ter-rekam jelas diotak gue.
Salah satunya adalah tugas Ekonomi dengan tema “observasi pasar”. Tugas itu dikerjakan per-kelompok dan seharusnya 1 kelompok itu hanya boleh diisi dengan 6 anggota. Tapi yang namanya De'PoFz itu ibarat knop dan pintu yang nggak bisa dipisahkan, akhirnya kita pun berdalih macem-macem ke Bu Amalia (guru ekonomi.red) supaya diperbolehkan satu kelompok ber-8. Dasar egois deh, kalau begitu ceritanya berarti ada satu kelompok yang cuma ber-4. Kan satu kelas isinya 36 orang, ckckck,,
Finally, Bu Amalia pun mengabulkan permintaan kami.
Gue dan anak-anak De'PoFz pun langsung jingkrak-jingkrak dan nari-nari gaje. Tari jaipong, tari pendet, tari saman, tari piring, tari cangkir, tari sendok, tari garpu pokoknya semmmmmua tarian Indonesia kita paraktekin.
Dalam tugas ekonomi kali ini, gue dan temen-temen gue harus menjelajahi pasar tradisional dan juga pasar modern.
Dimulai dari pasar tradisional dengan berbekal handphone buat ngerekam dan mengambil beberapa gambar sebagai pelengkap, kami pun meluncur ke TKP.
Disana kita mewawancarai beberapa pedagang. Melontarkan berbagai pertanyaan mulai dari “jam berapa mereka ngebuka tokonya ?”, “apa aja barang yang dijual ?”, “berapa penghasilan rata-rata sehari mereka ?” dan lain sebagainya.
Setelah merasa informasi yang didapat cukup kita pun beranjak ke pasar modern. Yang kita lakukan disana sama halnya dengan yang kita lakukan di pasar tradisional yaitu mewawancarai pedagang.
Nggak terasa hari sudah menunjukkan pukul 2 siang. Kita melakukan observasi ini dimulai dari pukul setengah satu alias sehabis pulang sekolah.
Karena menginginkan tugas ini selesai hari ini juga, kita pun langsung capcus melaksanakan tugas yang terakhir, yaitu mengunjungi kantor Dinas Pasar.
Sesampainya disana kita langsung minta izin untuk bertemu dengan Ketua Dinas Pasar. Setelah laporan gue dan anak De'PoFz disuruh nunggu sebentar, karena Bapak Ketua Dinas Pasar nya lagi ada tamu diruangannya.
Akhirnya kita pun menunggu diruang makan (?) ya enggaklah! Yang namanya nunggu yah diruang tunggu. Yang kita lakukan demi membunuh rasa bosan akibat menunggu itu hanyalah menggosip ria. Hingga akhirnya,..
“maaf, kalau mau wawancara silahkan datang kerumahnya saja yah ? Nanti sore beliau pasti ada dirumah kok. Kalau sekarang beliau masih sibuk,” kata asistennya [mungkin]
Jiah...gubrak! Tau gini mending pulang deh. Sejam ciiiing gue nungguin tuh Bapak Dinas Pasar, udahnya laper, haus, penat, capek! Ujung-ujungnya nggak jadi wawancara? Ish, rasanya tuh muka asistennya pengen gue telen idup-idup deh! Nggak kasian amet yak ama gue end temen-temen gue yang lain?
Muka kita semua udah kayak kepiting direbus! Sebel banget deh, cuma si Nur doang yang mukanya santai.
Sebelum hari semakin sore gue dan anak-anak De'PoFz pun pulang kerumah untuk shalat dzuhur, makan, dan ganti baju. Setelah itu kita sepakat untuk ngumpul lagi jam setengah 4 dirumah Nisa.
Sesuai kesepakatan setelah sampai dirumah Nisa kita langsung capcus kerumahnya Bapak Ketua Dinas Pasar yang ternyata adalah orang tuanya salah seorang temen yang satu sekolah ama kami, sebut saja ia Dita.
Nggak susah untuk mencari rumahnya si Dita, karena rumahnya masih terletak di Bumi bukan di Planet yang antah berantah.
Setelah setengah jam muter-muter nyari rumahnya si Dita, akhirnya sampai juga ditempat yang dicari.
Rumahnya sih sederhana.
Nggak mewah dan nggak jelek-jelek banget, ya standar ajalah. Bahkan kalau gue boleh jujur sih masih bagusan rumah gue, ahahhaaaaa.
Ehya gue baru inget! Bapaknya kan Ketua Dinas Pasar bukan Ketua Dinas Supermarket (?) ya wajarlah.
Oke oke oke, gue dan temen-temen gue langsung disuruh masuk dan diminta nunggu diruang tamu ama si Dita. Kebetulan dia yang ngebukain pintu.
Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya muncul juga tuh bapak-bapak.
Bapak-bapak dengan tubuh yang sedang --nggak besar juga nggak kecil-- plus kacamata yang membingkai rapi kedua mata belo miliknya. Ia menghampiri kami dan duduk dihadapan kami.
Setelah berbasa-basi sebentar dan saling melempar senyum [nah bagian ini nih yang paling nggak gue suka, gada untungnya Nyo'! Kalau saling melempar duit pan masih untung. Gue lempar uang seribu ke dia, sementara dia ngelempar uang seratus ribu ke gue (?) MUSTI, KUDU, WAJIB!] barulah kami memulai sesi wawancara.
Riani membuka daftar pertanyaan, Siti mendekatkan handphone nya kemulut narasumber, gue sudah siap-siap dengan bolpoin di tangan [jabatan gue disini adalah sekretaris, karena temen-temen gue bilang gue cepet banget nulisnya.. Yah walopun sebenernya hasil tulisan gue nggak jauh beda dengan cacing kedinginan]
Sementara yang lain, sibuk ongkang-ongkang kaki! Kampret, gue Riani ama Siti sibuk kerja mereka malah asyik nyantai disofa.
Bad mood, sumpah demi apa deh boring gue disana.
Ngedengerin tuh bapak-bapak ngejawab pertanyaannya si Riani ngga ada bedanya dengan dengerin ustadz ngaji gue ceramah! Panjang benerrrrrrrrr..... Gempor tangan gue nyatet jawabannya dia yang sepanjang Kali Ciliwung.
Untung gue nggak boring-boring amet, karena nggak lama kemudian diruang tengah muncul sesosok badut (?) eh enggak deng. Maksutnya sesosok cowok keren yang gue denger-denger adalah Kakaknya si Dita. Lumayan buat cuci mulut (?) ups, maksut gue buat cuci mata.. Keren nyo'!
Selama sesi wawancara berlangsung gue dan yang lain ganti-gantian ngejalanin tugas tersebut. Riani yang tadinya jadi wartawan amatiran digantikan tugasnya oleh Asya, Siti yang tugasnya ngerekam suara digantikan oleh Rifa, dan gue yang tadinya jadi sekretaris dadakan digantiin ama si Nisa.
Alhamdulillah ya Allah, dengan begitu gue bisa mantengin cokep [cowok cakep] itu dengan lebih leluasa.. Jiaaaahahhahahaaaaaaa,..
“dasar mata cowok-an” gumam Asya pelan.
“Be..O..De..O alias bodo” batin gue dalam hati.
Setelah merasa cukup dengan informasi yang kami dapat, sesi wawancara itupun ditutup dengan FoBar [Foto Bareng] Ketua Dinas Pasar sebagai pelengkap laporan observasi pasar.
Jujur, gue juga kurang suka acara foto-foto gini. Bukannya apa sih? Kalau fobar ama artis pan masih bisa bernarsis-narsis ria, sementara ama Bapak Ketua Dinas Pasar kayak gini? Jiah, nggak ada beda nya ama foto perpisahan ciiiiing....
Sekitar jam 5 sore kami pamit pulang, karena harinya sudah mau senja sedangkan kami belum shalat ashar kami pun memutuskan untuk mampir sebentar di Masjid Agung Nurul Falah --masjid terbesar di Tanah Grogot-- Kota gue yang tercinta ini,
Sehabis shalat ashar masih sempat-sempatnya kami bernarsis ria. Kebetulan di tugas Ekonomi kali ini gue harus mensertakan foto seluruh anggota. Karena nggak ada yang mau jadi fotografer --dan seharusnya memang nggak ada yang boleh jadi fotografer-- kami pun memutuskan untuk memanggil petugas mesjid yang mau secara suka rela menjepret kami ber-delapan.
“Mas, Mas, foto-in kami bentar bisa kali ya Mas?” pinta Riani yang memang suka ceplas-ceplos kepada seorang Mas-Mas yang kebetulan sedang menyapu didepan kami.. Kita sebut saja ia Mas Arry, karena gue sendiri juga nggak tau nama aslinya siapa ? Pan belum kenalan Nyo'.
Mas Arry pun mengangguk, menyetujui permintaan Riani. Eciiieeee, si Mas Arry pendiem juga ternyata.
Setelah menyodorkan handphone pinjeman ke tangan Mas Arry, Riani pun berlari-lari kecil mendekati gue, Asya, Siti, Nur, Rifa, Nisa, dan Anis yang lebih dulu eksyen (action) ditangga mesjid.
Huaaaaa...pegel! Lama juga gue nahan gaya yang kerennya selangit ini, eh nggak dijepret-jepret juga ama si Mas Arry.
Setelah gue perhatiin, eh ternyata si Mas Arry lagi sibuk ngebolak-bolak tuh handphone. Tatapannya napsu banget lagi! Wah, jangan diambil dong Mas Arry handphonenya, hasil boleh minjem tuh.
“kenapa Mas?” si Riani nyamperin Mas Arry dibuntutin ama gue dan yang lain..
Mas Arry ngegaruk-garuk ujung terlinga nya yang gue yakin banget itu telinga nggak mungkin digigit semut merah (gatal.red). Dengan cengengesan ia pun mengungkapkan keluh kesahnya kepada si Riani, “hehe.. Cara ngejepret nya gimana yah Mbak?”
Jiah... Gedebak, gedebuk, gubrak!
BILANG KEK DARITADI ! CAPEK WOY GUE NAHAN GAYA YANG KERENNYA NAUDZUBILLAH GINI.. WOOOOOO... TUKANG FOTONYA KAMPRET NIH!
Gue mencak-mencak dalam hati, menatap Mas Arry dengan tatapan yang mengandung arti --gue tendang ke Mesir lu--
“Min ajarin gih, yang punya handphone pan elu”
“gampang kok Mas Arry, tinggal dipencet tombol yang tengah aja” kata gue dengan nada yang dibuat semanis mungkin. Padahal dalam hati gue ngomong kayak gini “wooo...bego lu bego! Gitu aja nggak tau?! Ah payah ih!” yah tapi gue juga harus maklumlah, namanya juga fotografer dadakan.
“nggak usah diatas tangga lagi deh.. Kejauhan! Disini ajalah. Jadi kalau Mas Arry butuh pertolongan, kita gausah jauh-jauh lari dari sana ke sini lagi” bisik gue ke yang lain. Yang lain pun mengangguk setuju,.
Jadilah kita ber-delapan berfoto dihalaman mesjid dengan latar belakang bangunan Masjid Agung Nurul Falah berwarna hijau yang megah nan indah..
Yah gapapa deh Mas Arry walopun diawal-awal sempat o'on tapi hasilnya lumayan kok Mas! Maksut gue lumayan layak dijadiin cover majalah kadaluwarsa (?).
Itu tugas yang pertama, dan hasilnya cukup memuaskan.
Tugas selanjutnya yang masih berbekas dibenak gue adalah tugas B.Indonesia dengan tema “Musikalisasi Puisi”. Satu orang nyanyi, dan yang lain mengiringinya dengan musik mulut.
Okkey, beda guru itu artinya beda pula cara mengajarnya.
Kalau di Tugas Ekonomi pemilihan kelompok BEBAS, terserah mau satu kelompok ama siapa. Sama bebek boleh, sama ayam boleh, sama kucing juga boleh (?). Enggak deng, kalau yang ini gue bercanda. Yang jelas terserah kita mau satu kelompok ama siapa, tapi itu sama guru ekonomi.
Kalau sama guru B.Indonesia, sebut saja beliau Bu Sus anggota kelompok dipilih sama beliau secara acak dan itu artinya nggak boleh diganggu gugat.
Alhasil mau ngga mau, terima ngga terima, rela ngga rela, ikhlas ngga ikhlas, ridho ngga ridho gue dan De'PoFz pun harus berpisah sementara waktu ini. Hiks, hiks, sedih sih! Tapi mau gimana lagi?
Satu kelompok anggotanya 6 orang.Gue dan Siti satu kelompok dengan 4 orang temen kami yang memang se-gank, yaitu Ayu, Rani, Ijah, dan Aini. Mereka ber-empat tergabung dalam gaaaaaank....
Jengjengjeng.... Kue Lapis (?) ups salah, maksut gue Brownies!
Gue sendiri juga nggak ngerti, kenapa gank mereka dikasih nama Brownies? Mungkin karena tampang mereka manis-manis kayak brownies kali yak? Nyeh, entahlah. Kami dikasih waktu selama sekitar 20 menit untuk mendiskusikan lagu dan pembagian bunyi suara alat musik, entah itu Drum seperti “TAK..TAK..TAK..” atau “DUG..DUG..DUG..” lah itu mah bedug! Maksut gue “DUNG..DUNG..DUNG..” atau “CESS..CESS..CESS” atau malah gitar seperti “JRENG..JRENG..JRENG..” dan berbagai bunyi kreatif lainnya.
Gue dan Siti sama-sama ngerasa asing karena satu kelompok dengan orang yang nggak akrab dengan kami. Jadi selama proses pemilihan lagu dan pembagian suara, kita berdua hanya manggut-manggut dan berusaha jadi makmum yang baik.
Akhirnya terpilihlah lagu “Sumpah I love U” by Mahadewi yang akan dinyanyikan oleh si Rani.
Siti, Ijah, Ayu, dan Aini kelihatan bingung dengan bunyi alat musik yang akan mereka tirukan.
Gue sendiri gatau bunyi alat musik apa yang gue tiruin waktu itu? Drum kah? Gitar kah? Bass kah? Piano kah? Atau malah tamborin? Yang jelas bunyinya kedengeran seperti “TLOK...TLOK..TLOK..” cara mempraktekannya lidah ditaruh diatas langit-langit, kemudian dilepas secara refleks. Yah tidak ubahnya seperti ketika kita mendecakkan lidah.
Kelompok gue tampil nomer urut 2, dengan perasaan yang dug-dugan gila kita pun naik keatas panggung. Errr...bukan panggung asli sih, tapi undakan didepan papan tulis yang terlihat lebih tinggi dari lantai kelas. Yah pokoknya anggap aja lah itu panggung!
Yang namanya persiapan cuma 20 menit, nggak usah heran deh kalau hasilnya acak adul.
Suara ke mana, musik ke mana. Ibarat kata tuh ya vokalnya si Rani ke Hongkong, suara musiknya ke Arab. Ya nggak bakal nyatu lah!
Trus sama si Bu Sus permainan kita diberhentikan dengan tidak hormat. Sungguh memalukan! Rasanya muka gue pengen gue masukin kedalam kantong ajaibnya doraemon. Sangking malunya Nyo'?!
Bu Sus meminta gue ama Rani untuk tukeran posisi, “coba Minah yang nyanyi”
Ya nggak usah kaget lah, gue pan emang tersohor gitu yah sebagai penyanyi yang bersuara emas. Padahal pengennya sih berlian, tapi kalau berlian kayaknya kemahalan deh. Jiah, gubrak!
Awalnya gue ragu, malu-malu semut gitu deh. Tapi karna temen-temen gue pada nyorakin gue BISA, akhirnya gue pun pasrah.
Dengan beberapa pertimbangan gue memutuskan untuk membawakan lagu “Demi Masa” by Raihan. Karena menurut gue selain lagunya mudah untuk diiringin, itu lagu kan lagu shalawat. Siapa tau aja dengan begitu Allah meridhoi kelompok gue buat dapet nilai yang tertinggi, kan lumayan tuh bisa tampil di acara perpisahan sekolah. Eksis cuy!
Setelah semua peserta tampil dipilihlah 18 murid dari 36 murid dengan nilai tertinggi yang nantinya berhak untuk lanjut ke babak selanjutnya.
Gue, Asya, Siti, Riani, dan Anis adalah 5 dari 18 orang dengan nilai yang tertinggi itu. Ketika mengetahui lolos kami pun langsung lompat-lompatan gaje,. Tapi sayangnya Nur, Rifa, dan Nisa yang lebih seneng gue sebut dengan “Trio Pendiem” itu nggak ikut merasakan kebahagian kami, karena mereka nggak lolos.
Dari 18 orang itu dibagi menjadi 3 kelompok, dan yang menyenangkannya adalah gue dan anak-anak De'PoFz yang lain 1 kelompok Nyo'?! Yipppiiiiiiiii, mungkin itu kali yak yang namanya ‘sehati’? Entahlah.
“dari 3 kelompok ini akan dipilih 1 yang terbaik, dan nantinya akan ditampilkan diacara perpisahan sekolah”
Wow. Ini kesempatan gue buat eksis! Gue, Asya, Siti, Riani, Anis, satu kelompok dengan Khusnul Khatimah atau yang lebih akrab disapa Imay. Yah entahlah, gue juga nggak ngerti dimanakah nyambungnya Khusnul Khatimah dengan Imay? Sama seperti idola gue yang namanya
Andi Muhammad Iwan Nuriman kenapa dipanggil Juhedi coba? Oh God, dimana nyambungnya sih?
Kita berenam sepakat dan bertekad untuk mendapatkan gelar yang terbaik.
Sesampainya dirumah gue langsung konsultasi ama Kakak gue yang namanya Amah. Mungkin dia tau bunyi alat musik apa yang mudah ditiruin tapi kreatif?
“apa dong Mah?” kata gue yang bela-belain datang kekamarnya.
“apa yah?”
Gue dan Amah terdiam berjamaah, sama-sama memaksa otak untuk berpikir hari iniiiii...aja deh!
Tiba-tiba.. AHHA..!
Amah menjentikkan jarinya dengan ekspresi wajah berseri-seri, seperti baru aja mendapatkan ide yang brilian.
“apaan-apaan?”
“CK..CES..CK..CES..CK..CES” gue mendelik heran, menatap Amah dengan tatapan penuh tanda tanya. Suara apaan tuh? Yang jelas bukan suara ayam kelindes truk kan? Ehya, gue lupa. Gue pan bukan bahas binatang, tapi bahas suara alat musik. Apa mungkin itu bunyi piano kegencet drum? Oh no...!!!
“gimana kalau bunyinya yang kayak tadi aja?”
“emang bunyi alat musik apaan tuh?”
“apa aja boleh! Yang penting kreatif”
“loh nggak bisa gitu dong! Teori dan prakteknya itu harus sama-sama jelas! Biar entar aku juga enak ngejelasin ama temen-temen”
“ribet amet yak idup lu?! Ya udah, bilang aja itu suara gendang campur kecrekan”
Gue cengo' dengan tampang minta diawetin. Gendang campur kecrekan? Lha? Rebana dong?
“Amah seriuuuuuuuuuus.......”
Keesokan harinya sesuai kesepakatan, gue pun didaulat kembali untuk jadi vokalis, Asya dibagian “DUNG..DUNG..DUNG..” Siti dan Anis dibagian “TAK..CES..TAK..CES..TAK..CES..” sementara Riani dan Imay dibagian “JRENG..JRENG..JRENG..”, selebihnya masing-masing dari kita harus melaksanakan tugas sekreatif mungkin.
Tantangan buat gue ditugas ini adalah menyesuaikan vokal biar bisa menyatu ama musik, dan juga menjaga tempo supaya nggak terdengar seperti kejar-kejaran.
Sedangkan tantangan buat Asya, Riani, Siti, Anis, dan juga Imay yang posisinya sebagai pengiring adalah meng-improv bunyi suara mereka sekreatif mungkin agar musiknya tidak terdengar flat alias gitu-gitu aja.
Berdasarkan hasil rekomendasi dari gue, lagu yang kami bawakan adalah “Playboy” by Matta Band, tapi karena yang nyanyi cewek, maka sama gue judul lagu itu pun diganti menjadi “Playgirl”.
Selama seminggu full disela-sela waktu luang baik itu di jam pelajaran sekolah maupun di waktu bimbel kami selalu berlatih musikalisasi puisi.
Kami mencoba fokus di tugas masing-masing.
Hingga akhirnya sore itu, sepulang dari bimbel disaat kelas sudah sepi kami pun memutuskan berkumpul dikoridor kelas untuk berlatih sebentar.
Awalnya kami terlihat malu-malu, karena kemaren-kemaren kan kami latihannya sendiri-sendiri,
“malu tauk?!”
“udahlah sekali ini aja, besok kita udah perform loh! Daripada entar acak adul?!” paksa gue.
Akhirnya dengan saling membuang wajah dan nggak ada yang mau menatap satu sama lain --alias ada yang pandangannya kearah Utara, Barat, Selatan, dan Timur-- kami pun memulai latihan.
Diawal-awal sih amat sangat kelihatan banget kakunya, tapi ditengah-tengah kami terlebih-lebih gue sudah bisa menikmati irama musiknya.
Terbukti kami ber-enam tanpa sadar sudah bisa mengeluarkan suara sambil loncat-loncatan mengikuti alunan nada yang kami ciptakan.
Tiba-tiba Bu Ami (guru B.Inggris.red) yang hendak pulang menyetopkan kendaraannya disamping kami sebentar, yah beliau baru aja selesai mengajar. “hati-hati loh?! Di MTs ini ada penunggunya, dia paling suka ama anak gadis yang lenjeh-lenjeh. Kalau kalian centil kayak gini, diculik jangan salahkan ibu loh ya”
Gue dan temen-temen gue yang lain bergidik ngeri.
Mau ngelanjutin? Takut.
Nggak jadi ngelanjutin? Gimana nasib kelompok gue besok?
“WOYY BU, SAYA MAU LATIHAN INI BU! KALAU BESOK SAYA TAMPILNYA ANCUR-ANCURAN SAYA SALAHKAN IBU LOH!” batin gue teriak-teriak dalam hati,
End up, daripada diculik si genderuwo yang hoby nya nyulik anak centil itu trus nggak bisa tampil diacara perpisahan entar, mending kami bubar deh.
Keesokan harinya..
Gue, Asya, Riani, Anis, Siti, dan Imay dug-dugan ketika melihat penampilan pertama dari kelompok yang membawakan lagu “Raja Sedang Jatuh Cinta” by Numata,
Suaranya bagus, musiknya keren, tapi gayanya kurang ekspresif Nyo'! Kayak setengah-setengah gitu.
Selesai kelompok yang pertama,kelompok yang kedua pun maju membawakan lagu “Pernah Muda” by Bunga Citra Lestari.
Yang ini suara nya bagus, musiknya juga keren, tapiiiiii.......
Aksi panggungnya nggak keliatan Nyo'! Menurut gue sampai dikelompok yang kedua ini penampilannya nggak ada yang mendekati kata sempurna.
“pokoknya kita harus heboh yah! Jangan ada yang malu-malu tikus, anggap aja kita lagi joget-joget dikamar mandi” bisik gue ke temen-temen gue yang lain.
Ketika kelompok kami dipanggil semuanya pada bersorak-sorai.
Setelah menghirup dan menghembuskan napas berkali-kali barulah aksi kami dimulai.
Dibuka oleh suara Riani dan Imay yang berbunyi “JRENG...JRENG...JRENG...” kamipun mulai berjingkrak-jingkrak ria. Lompat seheboh mungkin, sampai-sampai penonton yang duduk dibelakang langsung pada maju kedepan, nggak hanya murid di kelas kami yang menjadi penonton. Disaat kami perform murid kelas lain yang kebetulan lewat pun sepertinya nggak mau melewatkan aksi --yang kalau saat ini gue pikir-pikir-- adalah hal yang memalukan tersebut, mereka tertarik untuk mengintipnya melalui ventilasi kelas. Semuanya seperti menikmati penampilan dari kami,
“nggak salah gue pilih lagu” batin gue tertawa bangga.
Akhirnya aksi kami pun ditutup dengan tepuk tangan yang meriah.
Satu lagi tugas yang masih ter-rekam jelas diotak gue.
Yaitu ujian praktek kesenian dengan tema “masak-masakkan”.
Kali ini setiap kelompok anggotanya ada yang 9 dan ada juga yang 10, gue termasuk kelompok yang anggotanya ada 10.
De'PoFz ber-delapan dan juga Wiyah serta Hadijah.
Awalnya cuma Hadijah yang satu kelompok ama gue and De'PoFz, tapi karena Wiyah keluar dari kelompoknya yang semula --dengan alasan besarnya sumbangan yang harus dibayar-- alhasil kami pun dengan senang hati merekrut dia dikelompok kami.
Wiyah mengaku senang bergabung dengan kelompok kami, karena menurutnya besar biaya patungan yang dikeluarkan untuk membeli bahan-bahan memasak tidak begitu memberatkan buat orang kecil sepertinya.
Kali ini sajian hidangan kami tidak mengambil tema apapun, alias BEBAS! Dengan kesepakatan bersama kami memutuskan untuk memasak Nasi Samin (Nasi Lemak) sebagai menu utamanya, Es Melon sebagai minumannya, dan Puding sebagai dessert nya, serta Jelly warna-warni plus Pisang Keju sebagai cemilan.
Wow.. Kalau diingat-ingat ternyata cuma kelompok gue doang yang banyak makanannya.
Masih sesuai kesepakatan, pembuatannya pun dibagi didua tempat.
Menu utama dan dessert nya dibuat dirumah gue, sementara cemilan dan minumannya dibuat dirumah Anis yang masih tetanggaan dengan Rifa.
Gue ngebuat tuh Nasi Samin beserta dengan pudingnya pada malam hari dibantu dengan nyokap gue.
Repot sih, tapi daripada dibikin bareng ama temen-temen gue? Bukannya ngebantu yang ada malah ngerecokin dapur lagi!
Paginya dengan memakai mobil pick-up milik Babe nya Siti [awalnya sih mau pake' mobil Abah, tapi karna gue takut mobil Abah kotor ya nggak jadi deh] makanan buatan Nyokap gue pun diangkut ke sekolahan.
Disana sudah ada Wiyah, Hadijah, dan Nur yang sibuk menata meja makan buat kelompok kami,
“kalian jagain ini yah? Aku, Siti, ama Nisa mau kerumahnya Anis dulu. Oke?”
“oceeee deh bos!”
Sesampainya dirumah Anis yang lumayan dekat dari sekolah, kamipun langsung membantu-bantu apa saja yang bisa kami bantu.
Mulai dari menggoreng pisang, menyerut es melon, sampai mengeluarkan jelly dari cetakannya.
Jujur, baru kali ini gue merasakan “indahnya memasak”. Gue yang aslinya takut ama kompor, jadi berani! Nggak tau deh kenapa? Mungkin karena banyak orangnya itu kali yak? Jadi kalo ada apa-apa bisa kabur bareng-bareng.
“Riani jangan dimakanin terus dong! Entar kalau udah abis apa yang mau dijadiin cemilan?” tegur gue kesal, disaat melihat Riani memasukkan satu per satu pisang yang gue goreng kedalam mulutnya. Yang lain, bukannya ngebantuin gue negur Riani malah ikut-ikutan makan tuh pisang goreng. Ck, nggak lama mereka juga nih yang gue goreng!
Gue dan murid-murid yang lain disuruh menunggu diluar ketika para guru dan kepala sekolah masuk kedalam kelas untuk mencicipi hasil masakan kami.
Awalnya gue sama sekali nggak tertarik, dengan apa yang dilakukan temen-temen gue yang mengintip dibalik pintu kelas.
Tapi ketika si Nur teriak-teriak gaje kearah kami barulah gue dan yang lain tertarik untuk ikut-ikutan ngintip,
“Bapak Kepala Sekolah makan dimeja kita woy?!” kata Nur berteriak dengan histerisnya. Wow aku terkejut! Bukan karena denger beritanya, tapi karena ini adalah baru yang pertama kalinya gue melihat Nur seheboh itu.
“hah? Yang bener?!” gue langsung lompat dan berlari menuju kelas. Dibalik pintu gue ngeliat Pak Kepala Sekolah yang begitu menikmati Nasi Samin buatan Nyokap gue. Dan ternyata di antara sekian banyak meja, cuma meja kelompok gue doang yang semua kursinya terisi penuh.
Oh Em Ji, gue berharap bisa mendapatkan nilai plus di ujian praktek kesenian kali ini.
Gue menoleh kesamping dan mendapati Riani yang memandang takjub kearah Bapak Kepala Sekolah, tatapannya mengandung arti yang sama seperti gue, yaitu --wow! Aku terkejut!--
Woy Riani itu cuma Bapak Kepala Sekolah woy, bukan Bapak Presiden Barrack Obama! Mandanginnya biasa aja bisa kali yak? Jangan karena kepalanya sama-sama licin dan kulitnya sama-sama gelap trus lu sangka tuh Barrack Obama dong cing? Lebey deh lu! Ehya gue baru nyadar, si Riani kan emang udah dari sananya lebey. Ya ya yah....
---Olahraga---
Selama gue menginjakkan kaki di MTs dan sepanjang gue mengikuti pelajaran Penjaskes nggak ada satupun jenis olahraga yang bisa mengharumkan nama gue.
Gue paling nggak bisa yang namanya Olahraga! Malahan kalau bisa nih ya, gue pengen ngusulin ke Kepala Sekolah biar pelajaran Olahraga diganti aja dengan pelajaran Olahvokal.
Olahraga yang gue kuasai hanyalah petak umpet, tapi temen-temen gue bilang petak umpet bukanlah jenis olahraga. Dan gue tetep aja ngotot kalau petak umpet adalah jenis olahraga, karena petak umpet itu mempunyai persamaan dengan lari marathon. Yaitu sama-sama menghasilkan keringet. Itu pendapat gue dan ngga ada yang boleh mengganggu gugat!
By the way on the way busway kejedot bajay dalam olahraga semudah lari pun, gue selalu mendapatkan angka 9 kebalik.
Pernah disuatu pagi disaat jam pelajaran olahraga, kita pun disuruh lari jauh. Gue nggak tau namanya apaan? Makanya gue sebut lari jauh. Abis larinya jauh bener! Siapa yang lebih dulu balik kesekolah, dia yang mendapatkan nilai tertinggi.
Angka 9 menari-nari didepan mata gue. Demi apapun itu gue harus bisa meraih angka 9!
Dengan semangat Maulid Nabi (?) ups enggak deng, maksut gue semangat 17 agustusan gue pun berlari secepat kilat.
Sampai ditengah jalan pun semua masih berjalan lancar, dan gue semakin optimis bakal mendapatkan angka yang bentuknya seperti huruf “g” kecil tersebut.
Tapi ketika mau sampai digaris finish, gue kehabisan tenaga.
Tubuh gue hampir limbung, kepala pusing dan perut mual menimpa gue.
Gue berhenti berlari dan menghempaskan tubuh dikursi panjang yang terletak didepan rumah warga.
Satu per satu temen-temen gue mulai membalap untuk melaju ke garis finish.
Gue sudah mulai masabodo, karena rasa sakit yang dialami perut gue lebih penting dari angka 9.
Sepertinya gue udah mulai tak tertolong, Asya yang notabene nya temen sebangku gue pun sama sekali nggak peduli dengan gue.
“Min, duluan yah!”
Hanya kata-kata itu yang dia ucapkan disaat keadaan gue udah mulai sekarat.
Hiks,, hiks.. Pengkhianat! Ternyata dia lebih mencintai angka 9 dibanding gue? Okeoke..
Gue udah kehabisan harapan, gue pun pasrah kalau seandainya harus pingsan ditempat. Hingga akhirnya,,
“kenapa Min?”
Rifa sahabat gue yang larinya kayak siput kegencet itu menghampiri gue.
“aduh.. Sakit banget Fa” rintih gue sambil terus memegangi perut gue yang sakit. “kamu kalau mau duluan, duluan aja. Aku nggak pa-pa kok!”
Rifa menggeleng, menatap iba wajah gue yang penuh dengan keringat dingin. “aku tungguin kamu aja deh” kata Rifa akhirnya.
Wow! Aku terharu. Hiks,hikss..
“hoeekkk...hoekkkkk...” ekspresi wajah gue sepertinya mau memuntahkan sesuatu. Tapi kenapa nggak mau keluar-keluar yah?
“udah keluarin aja Min semuanya. Nggak usah ditahan-tahan, siapa tau aja di muntahan kamu entar ada berliannya?! Kan lumayan!”
Stress.. Iya kalau keluarnya berlian. Kalau keluarnya malah kodok, buaya, tikus? Lumayan juga gitu?!
Karna tuh muntah nggak mau keluar-keluar juga, akhirnya gue pun ngangkang selonjoran ditanah.
“udah pembukaan berapa Min?” tanya Rifa dengan tampang polosnya.
Jiah, gubrak! Dikata mau beranak kali yak?
“bentar lagi jam pelajaran olahraga mau abis loh Min! Entar kita dikira ilang lagi”
Dengan dipapah oleh Rifa gue pun melangkah menuju garis finish.
Sesampainya didepan gerbang gue disambut oleh Bapak guru Penjaskes yang terhormat, yaitu Pak Iwan.
“darimana aja kalian? Kok baru sampai?”
“DARI MANA AJA BISA! YANG PENTING SAYA NGGAK MAU LAGI IKUT LARI JAUH KAYAK GINI”
Finally, gue tepar didalam kelas, dan mau ngga mau gue musti mengikhlaskan angka 9 diraih oleh Asya. Sungguh tragis, ironis, dan sadis..!!!
Betapa bodohnya gue dengan olahraga yang bernama basket.
Kalau disuruh memilih antara bola basket dan juga bola volly jelas gue lebih memilih bola bekel!
Entah apa dosa gue ama bola basket sampai-sampai gue nggak pernah bisa memasukkannya kedalam ring.
Pada waktu itu, jauh-jauh hari Pak Iwan memberitahu kami bahwa ujian praktek Penjaskes buat tahun ini adalah “basket”. Ketika mendengar nama olahraga itu, gue sudah yakin pasti nilai gue nggak bakal berubah dari angka 6. Lagian nggak lucu kali Nyo' kalau gue bela-belain shalat tahajud hanya demi angka 6 kebalik? Okey, gue pasrah dengan hari “H” entar.
Praktek Penjaskes kali ini dipanggil secara acak.
Asya, Riani, Nisa, Siti, Nur, Rifa, dan juga Anis sudah maju satu per satu. Sekarang tiba giliran gue, disaat gue maju semuanya pada mengerubungi gue membentuk sebuah lingkaran.
Bagaikan maju dimedan perang, semua menyoraki dan menyemangati gue. Gue melambai-lambaikan tangan sok seleb, padahal dalam hati dug-dugan gila.
Waktu yang dikasih cuma 3 menit, dan selama itu gue harus bisa memasukkan bola sebanyak mungkin.
Satu.....dua....tiga....!!!
Terompet pun ditiup tanda upacara akan segera dimulai (?) Okey gue bercanda, maksut gue peluit pun ditiup tanda waktu sudah mulai diputar dari sekarang.
Dimenit pertama lemparan gue jauh dari kata bagus begitu pula dimenit yang kedua. Ring sepertinya menolak mentah-mentah bola haram yang gue lemparkan.
Okey, mungkin nih ring ngajak ribut. Tapi sayangnya gue lagi nggak mood. So, gue pasrah kalau misalkan nilai Penjaskes gue harus angka 9 kebalik again.
Tepat didetik-detik terakhir seseorang menyoraki gue dengan lebeynya.
“Minah kamu pasti bisa! Buktikan kalau kamu beneran cinta ama dia! Kalau misalkan kamu berhasil masukin bola basket itu kedalam ring, itu artinya kamu bener-bener cinta ama dia! Ayo Min kamu pasti bisa!”
Hati gue panas, entah dapet dorongan darimana gue yang tadinya nyerah langsung bersemangat lagi untuk memasukkan bola itu.
Dia disini adalah Putra, cinta pertama gue semenjak di MTs.
Dengan mengambil ancang-ancang, gue berniat untuk melompat setinggi mungkin supaya bisa memasukkan bola “laknat” itu kedalam ring! Demi membuktikan cinta gue ke Putra.
Hingga akhirnya....
“HUPPPPP......!!!!”
Bola basket berhasil masuk dengan mulus tepat dimenit yang terakhir.
Temen-temen gue yang menyaksikan peristiwa bersejarah itu langsung memberikan applouse meriah buat gue. Sementara gue ? Gue ngakak lebar disertai dengan aksi guling-gulingan dilantai. Histeris! Nggak percaya dengan apa yang barusan terjadi. Ini seperti sebuah miracle Nyo'?! Baru kali ini bola basket bertekuk lutut ama gue. Oh Putra, seandainya saja dirimu tau bahwa semua itu aku persembahkan hanya untuk kamu. Hiks, hiks...
---Lomba---
Menurut temen-temen gue dikelas 9a,gue dan Siti sama-sama mempunyai suara yang merdu, semerdu burung Beo.
Jadilah ketika diadakan lomba dalam rangka class meeting --tepatnya lomba nyanyi antar kelas-- gue dan dia lah yang didaulat untuk mewakili kelas 9a.
Semestinya sih cowok dan cewek, tapi karena cowok dikelas gue hanya ada 2 ditambah lagi punya suara yang fales semua, jadilah gue ama Siti yang dipercaya.
Lomba nyanyi antar kelas ini harus membawakan 2 lagu, yaitu lagu wajib dan lagu pilihan. Berhubung sekolah gue sekolah Islam, lagu wajibnya pun lagu religi. Lagu Wafiq Azizah yang berjudul “Wahdana”. Sementara lagu pilihannya bebas, mau lagu dangdut kek, pop kek, melayu kek, jazz kek, R&B kek, Rock ‘n’ Roll kek, atau bahkan keroncong sekalipun, whatever.
Lomba semakin didepan mata, sedangkan gue belum menentukan lagu pilihan yang akan gue nyanyiin entar. Sepulang sekolah gue langsung menarik Kakak gue Amah untuk menemani gue ke toko kaset, mencari kaset VCD yang bisa karaoke, karena sistemnya memang menggunakan kaset, bukan organ tunggal layaknya perlombaan pada umumnya. Ini nih yang menyusahkan buat penyanyi amatiran kayak gue! Itu artinya gue harus nyari penyanyi yang tingkat nadanya seoktaf ama gue.
Sesampainya ditoko kaset, Kakak gue Amah langsung menyodorkan beberapa kepingan kaset VCD kehadapan gue, “gimana kalau lagunya Siti Nurhaliza?”
Gue menggeleng tegas, menolak mentah-mentah usulnya dia. Gila aja nih! Suaranya Siti Nurhaliza kan tingginya naudzubillah ciiiiiing..
“engga deh! Nadanya ketinggian. Aku kan nggak punya suara yang tingginya nyampe' monas kayak dia”
“ketinggian yak? Emm...gimana kalau lagunya Ungu? ST12? Radja?”
“no..no..no, nadanya kerendahan!”
“yang itu ketinggian yang ini kerendahan, trus maunya yang kayak gimana? Semua serba salah! Yaudalah, bilang aja ama gurumu kalau bisa lombanya ditunda 50 taun lagi. Tunggu sampai kamu ngeluarin album, biar entar kamu nyanyiin lagu kamu sendiri! Bereskan?!”
Ya, ya, yah.. Bener juga sih.
Akhirnya gue pun hanya membeli sekeping VCD Wafiq Azizah, yah itung-itung buat belajar lagu wajibnya dulu lah.
Selama seminggu setiap sore kerjaan gue cuma karokean dirumah.
Nggak peduli dengan ocehan tetangga-tetangga yang keberisikan dengan suara cempreng gue, yang penting di hari “H” entar gue bisa tampil semaksimal mungkin.
Eciiieeee, cerita merendahkan gitu.. Ehheheeeee.......
Setelah kelar dilagu wajib, gue pun melebarkan sayap ke lagu pilihan.
Gue masih sibuk mengubek-ngubek isi album VCD nya Rossa, karena kebetulan gue ngefans ama dia. Tapi tetep aja nggak ada satupun lagu yang pas dengan karakter suara gue, mana nadanya tinggi-tinggi semua lagi! Eh giliran ada yang pas, ternyata lagunya nggak bisa dipake' buat karokean.. Kampret! Apa boleh dikata? Mau nggak mau gue pun menyanyikan lagu Wafiq Azizah lagi dilagu pilihan. Lagu yang berjudul “Ya Rasulullah”, karena cuma dilagu itu doang yang nadanya bisa gue jangkau.
Sehari sebelum hari “H”, lagu wajib dan juga lagu pilihan sudah gue kuasain berserta penghayatan dan juga koreo nya. Yah katakanlah persiapan gue menghadapi lomba tersebut sudah 85 %, sisanya tinggal kostum doang yang belum.
Berdasarkan hasil rekomendasi BUKAN dari Ivan Gunawan ataupun Ana Avantie alias dari diri gue sendiri, gue pun akan mengenakan baju terusan (gamis.red) berwarna cokelat tua plus jilbab langsung berwarna cokelat muda yang dipadukan dengan sepatu sendal berwarna putih tulang. Huh, gue nggak ngerti apakah kostum yang gue kenakan buat perform entar matching atau nggak? Karena gue itu termasuk orang yang buta permanen dalam masalah fashion.
Hari yang dinanti-nanti pun tiba, banyak peserta yang sudah mengenakan kostum langsung dari rumah.
Sementara gue dan Siti berniat untuk menggantinya di aula sekolah.
“lebeynya baju kamu Min” kata Asya mengomentari penampilan gue. Baju gamis dengan renda dimana-mana.
“bodo ametlah! Abis yang ada cuma baju ini doang.”
“coba liat Siti, simple aja bajunya”
“ya itu kan Siti! Beda dong ama aku. Emang aku ama Siti harus sama gitu?!” sahut gue yang mulai nyolot.
Abis si Asya nyebelin deh, yang temen sebangkunya kan gue. Kenapa dia malah memberikan support ke Siti? Bahkan dengan terang-terangan dia bilang kalau Siti yang bakal jadi juara pertama. Gue menanggapinya hanya dengan sebuah senyuman, padahal dalam hati pengen gue telen juga tuh anak!
Semua pasang mata tertuju kearah gue, gue yang duduk dikursi peserta menjadi pusat perhatian siang itu.
Dalam hati risih juga sih, apa ada yang salah dengan kostum gue?
Perasaan kostum gue nggak aneh deh, buktinya masih ada yang lebih aneh dari gue.
Dua orang cewek berkebaya pink lewat didepan gue dan Siti.
Widiiiii... Mau kondangan Jeng....?
Gue rasa gue nggak saltum tuh!
Seluruh peserta menampilkan aksinya satu per satu. Gue dan Siti kebetulan tampil dinomer urut yang terakhir-terakhir, dengan begitu gue masih bisa santai menyaksikan penampilan rival-rival gue.
Begitu banyak jenis kesalahan yang dilakukan oleh peserta. Ada yang mati gaya, lupa lirik, salah masuk, over action, dan bahkan jungkir balik diatas panggung.
Gue dan Siti was-was, dan berusaha menghindar dari kesalahan-kesalahan tersebut.
Sampai akhirnya tiba giliran gue, seperti biasa gue panas dingin. Tapi semangat sumpah pemuda (?) untuk mengharumkan nama kelas 9a begitu berkobar didiri gue. Sehingga membuat gue mengabaikan rasa dug-dugan tersebut.
Dibagian ral, nada gue sempat goyang. Tapi beruntung ke tengah-tengah semua berjalan dengan aman.
Malahan gue udah bisa loncat sana loncat sini, goyang sana goyang sini dan penonton yang tadinya sibuk sendiri mulai memperhatikan penampilan gue.
Bu guru B.Arab dan Bu guru Fiqih sibuk ngerekam aksi gue dengan handphone mereka, samar-samar gue denger Bu guru Fiqih ngomong kayak gini ke para murid-murid yang asyik nonton, “kenapa ngga dia aja yang tampil pertama? Yang kayak gini baru yang namanya menghibur”
Ahahahhahahahaa... Gue ngakak guling-gulingan dilantai, eh enggak deng. Itu kan baru dilagu wajib belum dilagu pilihan, gue harus tetep stay cool, pikir gue.
Oke, menurut gue penampilan gue nggak hanya bisa menghibur orang, tapi juga bisa menghipnotis penonton. Terbukti dengan Rian yang mangap ngeliat aksi gue, terpukau ciiiiiing....
Rian itu salah satu taksiran gue juga sewaktu SMP.
Menurut saksi mata, Rian sampe' nggak berkedip ngeliat gue yang dengan lincahnya joget sana joget sini.
Tapi sayangnya Putra nggak ada ditempat waktu itu, maybe dia sudah pulang kerumahnya. I don't know, namanya juga class meeting, bebas pulang kapanpun yang kita mau.
Kalau dilagu wajib gue joget dengan lincah, konsep berbeda gue hadirkan dilagu pilihan.
Dilagu pilihan ini gue membawakan lagu yang slow mellow gallow gitu deh. Penghayatannya harus bener-bener total!
Dan terbukti gue berhasil. Disaat gue nyanyi ada penonton yang berbisik dikuping temennya, “hei, dia nangis”
Helloooowwww... Gue nggak nangis kalliiiii, tapi emang tampang gue aja yang gue buat sememelas mungkin! Hmm, kayaknya gue juga berbakat dalam bidang acting nih.. Jiah, gubrak!
Setelah turun dari panggung, standing applouse diberikan oleh dewan juri. Gue semakin yakin kalau gue bakal jadi yang pertama, walopun Asya tetep kekeuh dengan jagoannya yaitu Siti.
Hari senin setelah selesai upacara, para pemenangnya pun diumumkan. Gue juara satu sementara Siti juara 3. Padahal pengen banget gue teriak kayak gini didepan mukanya si Asya “JAGOAN LU KALAH NYO'! SABAR AJA YE..” tapi gue baru inget, kalau ternyata gue masih sahabatan dengan mereka berdua.
Siang itu juga gue disuruh kekantor sama salah satu guru. Sebut saja ia Bu Ana, gue pikir penting tapi ternyata beliau cuma mau mengajak gue untuk bergabung di orkes dangdut milik keluarganya.. Karena menurut beliau, goyangan gue asik banget.
Oke Bu, saya emang suka nyanyi dan juga joget, tapi kalau itu orkes dangdutan terlebih-lebih untuk acara kawinan saya lepas tangan! Karena saya masih punya orang tua yang tau malu sedikit. Makasih.
---Adik Angkat---
Waktu SMP gue punya temen cowok yang kerjaannya selalu mau tau urusan gue.. Sebel? Pasti! Tapi gue nggak mau kelihatan seperti orang yang sombong. So, selagi dalam batas yang wajar gue masih membiarkan dia untuk deket-deket ama gue. Hingga sampai kesini-sini gue rasa dia semakin sok tau ama kehidupan gue, bahkan dia begitu tau tentang perasaan gue ke Putra, sebut saja ia Bam.
“kamu kok sombong banget sih jadi cewek? Kalau ada cowok yang nyapa itu kamu bales dengan senyuman bisa kali?!” kata Bam suatu hari,
“sayangnya aku udah lupa caranya senyum!”
“aku tau kamu naksir ama Putra kan? Kamu sering sms dia tapi sms mu jarang di tanggepin ama dia, kasian banget yah kamu. Itu karena kamu sok jual mahal”
Gue mencibir. Masssssalah buat lu? Mau gue jual mahal kek, jual murah kek, atau bahkan gue diskon sekalian juga gue rasa itu bukan urusan elu kali.
Gue cuma bisa misuh-misuh dalam hati,
“kalau kamu mau jadi adik angkat aku, aku bakal ngerubah sifat jelek kamu itu”
“sayangnya aku nggak tertarik buat jadi adek angkat kamu. Kalau kamu mau, kamu aja yang jadi adek angkat aku”
“nggak bakal ada cowok yang mau jadi adek angkat, apalagi kalau umurnya sepantaran!” jawabnya meremehkan gue.
“ada! Aku bakal ngebuktiin ke kamu”
“oke dalam waktu 3 hari, kamu harus bisa ngedapetin adek angkat cowok yang seumuran ama kamu!”
“hah, kecil! Sehari juga gue dapet”
Begitulah secuplik dialog yang terjadi antara gue dan juga Bam, sehingga menimbulkan sebuah taruhan. Kalau gue berhasil mendapatkan adek angkat cowok gue aman, sementara kalau gue nggak dapet mau nggak mau gue harus jadi adek angkatnya dia. Ieeeeeeyuh, gue paling males dipanggil adek! Jujur gue lebih seneng dipanggil Kakak ketimbang adek. Kesannya tuh pangkatnya kayak lebih tinggi aja gitu.
Kembali ke adek angkat, besoknya gue langsung konsultasi ama anak-anak De'PoFz. Sialnya gada satupun diantara mereka yang punya temen cowok yang bisa dijadiin adek angkat buat gue.
“kenapa nggak minta bantuan Fadil aja? Aku liat-liat dia suka merhatiin kamu, siapa tau aja dia mau bantu” kata Asya memberikan secercah harapan ke gue.
Fadil anak kelas 9d yang punya tampang standar memang suka curi-curi pandang ke gue, bahkan gue suka denger dia neriakin nama gue dari dalam kelasnya.
Gue menjentikkan jari, ternyata apa yang dibilang Asya ada benernya juga! Gue pun langsung ngajak Fadil ketemuan dikantin, dan gue liat dia senyum-senyum gitu ketemennya.. Entahlah, mungkin dia nggak percaya dengan ajakan “ketemuan” dari gue.
“kenapa nggak kamu aja sih yang ngomong?” kata Asya ketika kami sudah menginjakkan kaki dikantin, gue memang sengaja datang lebih awal dari Fadil.
“males! Kamu kan tau aku nggak biasa ngomong ama cowok”
“tapikan-“
“entar aku traktir deh!” potong gue cepat. Yah gue udah tau kali kelemahannya si Asya, doi paling nggak bisa nolak dengan yang namanya "ditraktir".
Dengan sogokan sebungkus roti dan segelas pop ice, gue pun meminta Asya untuk mengutarakan niat gue ke Fadil dan dia menyetujuinya.
“kenapa?” tanyanya malu-malu, kini Fadil pun sudah ada dihadapan gue.
Gue menyenggol pelan lengan Asya, meminta dia untuk melancarkan aksinya sekarang.
“emmm..emmmm.. Itu emmm...”
Ngedenger Asya yang cuma ngomong “emm..emmm” doang ngebuat gue geregetan sendiri. Akhirnya gue juga yang harus turun tangan.
“bisa minta tolong nggak? Aku mau kamu jadi adek angkat aku. Pura-pura aja” kata gue dengan satu tarikan nafas.
Lagi-lagi Fadil memandang nggak percaya ke arah gue, dia mengangguk cepat. Seolah-olah permintaan jadi adek angkat itu adalah sebuah permintaan jadi pacar.
Gue tersenyum senang, tuh kan? Apa gue bilang? Sehari juga dapet.
Keesokan harinya sesuai kesepakatan, gue pun mengajak Fadil untuk ketemuan dengan Bam dibelakang kelas.
Ketika gue jalan bersisian dengan Fadil, temen-temennya terlihat menggoda kami dengan tatapan menyelidik. Seolah-olah menganggap kalau kami baru aja jadian kemaren! Sumpah demi apapun itu kalau bukan mengingat acara taruhan itu, nggak bakalan mungkin deh gue mau.
“gimana? Bisa kan aku ngedapetin adek angkat?” kata gue tersenyum penuh kemenangan.
“aku nggak bakal percaya sebelum kamu memperlihatkan kedekatan kamu dengan Fadil”
“okey!”
Gue tersenyum kecut, itu artinya gue harus sering-sering nyapa Fadil lebih dulu. Oh no?! Orang-orang yang nggak tau, bakalan ngira kalau Fadil adalah pacar gue? Oh em ji.. Gue nggak mau punya pacar yang muka tembok!
Setelah seminggu menjalin hubungan adek-kakak dengan Fadil, gue ngerasa gerah sendiri.
“aku pengen memutuskan hubungan adek dan Kakak angkat antara aku dengan Fadil” kata gue pada Asya disela-sela jam pelajaran.
“jangan Min, kamu nggak kasian apa ama Fadil? Setelah rencanamu berhasil, kamu malah ngebuang dia gitu aja?! Nonono...” respon Asya nggak terima dengan keputusan gue.
Gue pun terdiam, mungkin ini memang jalan hidup gue. Gue yang berbuat, gue juga yang harus menanggung resikonya. Ya Allah Ya Tuhan Ya Karim Ya Ilahi dosa apa gue sampai-sampai punya adek angkat yang mukanya rata kayak Fadil? Hiks, hiks...
Oh Fadil, menyingkirlah dari hidup gue!
Okey, gue rasa ini pelajaran buat gue, biar lain kali kalau mau nyari adek angkat harus melalui proses audisi dulu.
_Say No To Love_
Gue pernah mengalami beberapa kali jatuh cinta, entah itu cinta monyet, cinta kuda, cinta kucing (?) eh enggak deng! Maksut gue cinta monyet, cinta pertama, cinta lokasi, dan cinta lama bersemi kembali.
Tapi nggak tau kenapa nasib cinta gue selalu berujung dengan patah hati. Nggak pernah mujur! Dewa Amor sepertinya anti deket-deket ama gue ciiiingggg….. Ibarat kata sekian banyak orang yang gue taksir, sekian banyak pula orang yang membuat gue patah hati.
Say no to love.......!
Terkadang gue menganggap cinta itu bulshit, dan hanya sebuah perasaan yang menyakitkan. Entahlah,
---Cinta Monyet---
Gue pertama kali naksir ama seseorang ketika kelas 6 SD.
Afri nama bocah laki-laki itu. Kulitnya putih, matanya sipit, dan rambutnya keren! Persis seperti Oppa-Oppa dipelem Korea.
Waktu itu setiap guru menjelaskan dia suka curi-curi pandang ke arah gue. Kebetulan gue dan dia sama-sama duduk dibangku yang paling ujung dibelakang. Semenjak itu gue pikir dia juga suka ama gue, tapi ternyata?
Gosip yang beredar menyebutkan kalau dia ternyata naksir ama Ira, anak seorang guru yang ngajar di SD gue.
Anaknya manis, cantik, hidungnya mancung, tinggi.. Beeeeuh, perfect deh! 11-12 ama model Luna Maya. Kalau dibandingkan ama gue mah jelas ngga ada apa-apanya. Ibarat kata tuh ya mobil avanza Vs oplet nya si Doel!
Makin hari Afri makin deket ama si Ira, dan dari gerak-geriknya gue pikir Ira juga naksir ama Afri. Huft, ya sudahlah. Apa boleh dikata?
Walopun waktu itu gue baru kelas 6 SD, tapi gue udah bisa ngerasain yang namanya cemburu. Sebuah perasaan menyiksa yang ngebuat gue pengen ngegantungin diri di Pohon Strawberry.
Contohnya aja sewaktu Ira ulang tahun, secara spesial Afri ngasih kejutan ke dia. Ceritanya waktu itu mata nya Ira ditutup dengan kain, ia dituntun dengan teman-teman yang lain untuk masuk kedalam kelas, setelah itu Ira pun ditinggal sendirian didalam. Eh ternyata didalam kelas itu memang sudah ada Afri yang menunggunya! Nggak tau deh apa yang mereka lakukan didalam [weits, jangan nethink!] So sweet kan? So sweet dong? Hueeeeee.. Jadi envy. Gue denger-denger di hari ulang tahun Ira tersebut rencananya Afri pengen nembak Ira, tapi nggak jadi. Nggak tau deh kenapa?
Cemburu yang gue rasakan nggak hanya cukup sampai disitu. Pernah juga sewaktu lomba upacara antar sekolah gue dan Ira terkunci di WC yang sama. Padahal sebentar lagi giliran kami yang tampil. Gue dan Ira adalah peserta inti, mengingat tugas gue yang sebagai pembaca do'a dan tugas Ira sebagai dirigen.
Temen-temen semua pada panik nyariin gue dan juga Ira. Sementara kami berdua hanya bisa mengendah-ngendah pintu WC tersebut, sambil berteriak “tolong...tolong...” siapa tau aja ada orang yang berniat untuk ngebantuin.
BRAKKKKKKK......!!!!
Akhirnya pintu pun terbuka, didepan gue sudah berdiri sesosok Afri dan juga temen-temen yang lain. Menurut informasi yang gue dapet yang ngedobrak pintunya itu ternyata si Afri. Gue pikir paling dia cuma pengen nolongin si Ira!
Kalau seandainya gue nggak satu toilet dengan Ira pasti gue nggak bakal ketolong deh.
“jangan masuk situ lagi yah dek.. WC yang itu pintunya udah rusak”
Gue tersenyum miring, padahal dalam hati gue udah teriak-teriak gaje : Wooo... Kampret! Lain kali ditulisin gede-gede dong! “WC RUSAK” biar gue nggak salah masuk lagi! Kalau seandainya gue nggak ketolong gimana? Bisa jadi hantu WC gue. Oh no..!! Gue rasa itu bukanlah hal yang membanggakan.
Peristiwa yang lebih parah terjadi ketika menyambut acara perpisahan SD gue. Yang kali ini asli bener-bener menusuk ke paru-paru gue yang terdalam.
Alkisah, pada waktu itu dalam rangka perpisahan sekolah, anak-anak dikelas gue berencana untuk menampilkan sebuah Drama yang berjudul Cinderella.
Ide tersebut datang dari Asya. Yah Asya yang temen SMP gue itu. Tapi sewaktu SD gue ama dia nggak seakrab di SMP.
Asya yang menentukan judul cerita, dan dia juga yang membagi-bagikan peran ke kami. Menurutnya karena yang paling cakep dikelas hanyalah Afri, jadi doi lah yang dijadikan pangeran.
Kampret! Bener-bener kampret! Oke, gue nggak berharap untuk dijadiin Cinderella dicerita tersebut. Karena gue tau gue emang nggak pantes buat jadi Cinderella, gue pantesnya cuma jadi CindeENGGAKrela! Tapi, kenapa gue dijadiin penulis skenario disana? Kenapa hah? Kenapa?! Sementara Asya jadi dalangnya...
Nggak punya rasa kasihan banget yak ama gue? Gue harus nulis skenario yang pemeran utamanya adalah Afri dan juga Ira? Cuih, nggak sudi gue...!
Saban malam gue meras otak demi menghasilkan sebuah skenario yang indah, ya walopun gue bikin dengan hati yang amat sangat nggak ikhlas.
Tapi alhamdulillah, berkat Yang Maha Kuasa drama itu batal dilaksanakan, lantaran waktu acaranya yang mepet.
Untung skenario nya belum jadi?! Kalau sampai udah jadi, sial banget deh gue.
Udah tangan gempor, jari-jari ampe' kribo, eh karyanya nggak jadi dipublish?! Cuapek deh....
Semenjak Afri beda SMP dengan gue, gue udah mulai lost contact. Ehya ternyata yang namanya Cinta Monyet itu mudah dilupakan loh.. Tapi tetep aja menyakitkan! So, mari sama-sama kita kumandangkan say no to love....!!!
---Cinta Pertama---
Gue nggak tau sebenernya cinta pertama gue itu Putra atau Rian? Yang jelas dua-duanya hingga detik ini masih membekas dihati gue.
Putra, gue pertama kali ketemu dia didepan gerbang sekolah, ketika pertama kalinya pendaftaran MTs dibuka. Sejak itu gue semakin penasaran dengan sosok dia. Sementara Rian, gue pertama kali deket ama dia ketika dia nyamperin meja gue dan juga Asya. Ngajak ngobrol kami berdua dengan bahasa daerah. Kebetulan gue, dia dan juga Asya itu satu suku, yaitu sama-sama suku Banjar. Yah nggak cuma satu suku sih, tapi juga satu kampung satu kota dan satu planet.
Waktu kelas satu gue masih biasa-biasa aja dengan perasaan gue. Gue emang suka ama Putra, tapi jujur gue sendiri juga nggak tau mau memulai pendekatan darimana? Kalau dari Hongkong pan kejauhan (?) lagian gue juga minder Nyo’, ternyata banyak temen gue --yang jauh lebih cantik dari gue-- diem-diem suka ama doi.
Selama kelas satu gue hanya bisa memperhatikan Putra dari jarak yang jauh. Disaat dia main bola ditengah lapangan, gue hanya memperhatikan dia didalam kelas. Nggak kayak cewek-cewek lain yang dengan sengaja menyoraki Putra secara terang-terangan.
Kelas 2 gue sudah mulai melakukan aksi PDKT. Menurut hasil riset gue ternyata Putra itu lumayan deket dengan Rian, abis kemana-mana selalu aja berdua. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan gue memutuskan untuk mendekati Rian terlebih dulu, membuka jalan supaya gue bisa deket dengan Putra.
Dalam masalah cowok, gue nggak mau membahasnya dengan De'PoFz. Karena seperti yang bisa gue baca, anak-anak De'PoFz paling anti dengan yang namanya cowok. Disini gue pun menggandeng Wati sebagai partner (?) gue. Seorang gadis manis yang juga gue anggap sebagai sahabat gue.
Dari Wati gue bisa mendapatkan info tentang Putra, gue tau kalau Putra itu adalah anak Yatim. Bapaknya meninggal karena kecelakaan. Punya Kakak cowok dan juga punya adek cewek. Suka baca komik naruto dan nonton pilem nya juga.Yah gue rasa info itu cukup. Dan dari Wati jualah gue bisa mendapatkan nomer handphone nya Rian.
Jujur, pertama kali nge-sms Rian gue sempet dug-dugan. Gatau deh kenapa? Mungkin karena gue ada rasa kali yak ama Rian? Entahlah.
Setiap hari gue sms-an ama Rian, makin hari gue makin deket. Dan entah darimana datangnya, muncul gosip yang mengatakan kalau gue NEMBAK Rian.. Oh No,! Itu Fitnah yang kejam. Kalau seandainya bener itu terjadi, pasti si Rian udah mati kan? Gue membantah tegas gosip tersebut. Dan dari situlah gue mulai menjauhi Rian. Bahkan kami pun sempat musuhan layaknya kucing dan juga tikus.
Yang mengingatkan gue dengan Rian adalah lagunya Echa Mamamia yang berjudul “malu-malu tapi mau”,. Gue inget banget dulu temen-temennya Rian suka ngegoda-godain gue dan Rian dengan lagu itu. Lagu yang reff nya berbunyi seperti ini :
“tapi aku malu.. Ku malu-malu tapi mau.. Sungguh-sungguh aku malu.. Merona merah pipiku”
Ya gitu deh, seandainya aja Rian masih inget…
Itu Rian, beda lagi dengan Putra.
Sumpah demi apapun mendekati Putra itu adalah hal yang meribetkan! Bayangkan Nyo', cuma mau tau nomer handphone nya aja susahnya setengah pingsan?!
Hampir sepuluh lebih nomer handphone dia yang gue dapet, dan parahnya lagi semua nomernya itu nggak ada yang aktif.
“ya Allah.. Aku yang jualan kartu perdana aja nggak punya nomer handphone sebanyak ini” ucap gue pada Wati.
“iya Min, ternyata susah banget yah ngedapetin nomer handphonenya” sahut Wati.
Yaelah, udah kayak seleb aja si Putra! Ehya gue baru inget, dia kan emang seleb.. Tapiiiiiiii.........dihati gue!
Pas mau kenaikan kelas 3, barulah gue mendapatkan nomer handphonenya Putra, itu juga hasil dari ngubek-ngubek handphone temen gue. Diem-diem! Sampai sekarang gue gamau ngaku kalau gue pernah ngubek-ngubek handphone nya dia.
Huh, ternyata doi orangnya bener-bener cuek Nyo'! Selama gue sms dia, jarang banget sms gue dibales. Ibarat kata 10 kali gue nge-sms cuma sekali doang yang dia bales!
Gue nggak ngerti deh, apa memang si Putra nggak seneng ama gue? Loh kenapa? Apa jeleknya gue sih?! Bukannya gue sombong atau apa nih, tapi selama di MTs gue itu cukup terkenal kok. Buktinya adek kelas aja pada hafal dengan nama gue? Banyak yang meneriakkan nama gue.. Minah.. Minah.. Minah.. Belakangan baru gue tau kalau gue dipanggil-panggil kayak gitu karena gue masih ada hutang ama mereka.
Tapi kenapa Putra malah? Okey, mungkin dia emang nggak suka ama gue. So, udah sebaiknya gue mundur dan menjauh.
Di SMP patah hati again!
Ehya yang bikin gue heran, dulu semenjak gue di MTs, setiap gue sms-an ama cowok pasti gue digosipin jadian. Hedew, emang mesti gitu yah? Jangan-jangan kalau gue pacaran dikira udah married kali yak? Ckckck, sebegitunya.
Sekarang Putra udah jadian ama temen sekelas gue waktu di MTs, sementara Rian, gue nggak tau? Status FB nya sih jomblo. Maybe yes maybe no, I don’t know. Tapi satu yang perlu kalian tau. Sampai detik ini gue masih musuhan dengan yang namanya cinta. Say no to love......!!!
---Cinta Lokasi---
Sewaktu gue kelas 3, gue pernah ikutan paduan suara dalam rangka MTQ se-provinsi tahun 2008. Anggota paduan suara itu dipilih melalui audisi yang diadakan dibeberapa sekolah.
Gue dan ke-4 temen gue yang bernama Rani, Ina, Ria, dan juga Fitri lolos audisi dan masuk ke grup yang jenis suaranya salto (?) ups, salah. Maksut gue alto..
Semenjak gue ikut paduan suara itu gue jadi punya banyak kenalan di SMP-SMP lain.
Latihan paduan suara dimulai dari jam 2 apa jam 3 yak? Gue lupa, yang jelas sekitar jam segitu lah.
Dulu latihan berjalan dengan aman dan tentram, tapi semenjak kehadiran marching band --atau yang lebih suka gue panggil drum band-- ditengah-tengah kami, gue jadi ngerasa terganggu. Bukannya apa Nyo', tapi salah satu personelnya punya wajah yang cakep!
Mana kalau latihan posisinya berhadapan dengan gue lagi, gue pan jadi nggak konsen nyanyinya.
Tapi ternyata bukan cuma gue yang suka, melainkan Ina dan Ria juga menyukai cowok itu. Sebut saja ia Darwin.
Awal mulanya gue nggak begitu deket dengan anak-anak marching band, tapi karena si Fitri lebih dulu deket ama salah satu personelnya yang bernama Heri, jadilah gue ikut-ikutan deket ama mereka. Ternyata diam-diam Heri meminta nomer handphone gue ama si Fitri, dan yang lebih parahnya si Fitri kasih tanpa seizin gue. Padahal gue maunya si Darwin yang minta nomer handphone gue.
Okeylah, nggak masalah.. Heri nggak pernah ngubungin gue ini.
Hingga akhirnya diwaktu sore hari sepulang dari latihan paduan suara, gue lagi berdiri di trotoar nunggu kakak gue Amah yang berniat untuk ngejemput gue.
Dari kejauhan gue ngeliat segerombolan anak-anak marching band yang mendekat ke arah gue. Oh no..!! Jantung gue langsung jumpalitan, dug-dugan gila.. Gue emang nggak terbiasa ngomong ama cowok, terlebih-lebih cowok itu adalah cowok taksiran gue.
“hei boleh kenalan nggak?” kata si Darwin mengulurkan tangannya. Gue terdiam, terpaku dan membisu.
Nggak,nggak,nggak.. Nggak perlu kenalan juga gue udah tau kok nama lu siapa. Lu Darwin kan?! Plisss, menjauh dari gue...!
Belum sempat gue menjawab eh tiba-tiba vario nya Kak Amah udah stop aja disamping gue. Oke, gue rasa Kak Amah adalah Dewi Fortuna gue hari ini. Tanpa basa-basi gue langsung meninggalkan segerombolan anak-anak marching band tersebut.
Setibanya gue dirumah ternyata ada sms masuk yang ternyata datangnya dari Darwin yang ngajakin gue buat kenalan, semenjak itu gue sering sms-an ama Darwin dan juga temen-temennya yang lain seperti Andra, Dika, dan juga Heri.
Wow.. Aku terkejut! Hari itu dalam waktu yang bersamaan ke-4 cowok itu nembak gue! Heri, Andra, Dika, dan juga Darwin.
Yang lebih spektakuler (?) Andra nembak gue secara live! Face to face Nyo', kalau gue boleh jujur ini baru pertama kalinya gue ditembak cowok secara langsung bukan melalui sms!
Hari itu gue lagi latihan rebana di aula sekolah, Andra yang notabene nya bukan anak sekolahan gue, bela-belain dateng ke sekolah sore itu.
“Minah aku suka ama kamu. Kamu mau nggak jadi pacar aku?”
Walaupun terlihat simple dan nggak romantis [karna dia nggak bawa bunga juga puisi], tapi cukup berkesan. Karena seperti yang gue bilang, ini adalah pertama kalinya gue ditembak cowok secara langsung.
Berhubung gue bingung mau jawab apa? Gue bilang aja “entar yah aku sms” kata gue sambil ngeloyor pergi.
Wait, wait, wait. Tapi kok aneh yah? Kenapa mereka nembak gue dalam waktu yang bersamaan?
Okey, semuanya gue tolak! Terkecuali Darwin yang cintanya gue gantung. Dengan alasan gue mau PDKT dulu ke dia, dan selama PDKT itulah Darwin selalu mengirimkan gue kata-kata yang puitis nan romantis. Gue pikir PDKT gue dengan Darwin bakal berjalan mulus, tapi ternyata dugaan gue salah. Gue di teror ama anak marching band cewek yang ternyata mantannya Darwin, sebut saja ia Fika. Fika mengatakan bahwa Darwin adalah cowok playboy dengan jurus seribu rayuan mematikan, tapi gue nggak percaya, hingga akhirnya..
“sms-an ama siapa sih Ya? Kok senyum-senyum?” tanya gue ke Ria pada suatu hari,
“Darwin. Ganjen banget de ah” jawab Ria.
Mulai hari itu juga rasa cinta gue langsung musnah terhadap Darwin. Ternyata dia bener-bener playboy! Dan yang lebih parah disaat gue ngegantung cintanya itu ternyata dia juga nembak Ina, Ria, dan yang nggak ketinggalan si Fitri! Dasar kampret! Playboy cap kodok serakah lu... Maka sekali lagi dengan semangat layaknya milyarder baru gue serukan : say no to love.......!!!!
_Gue yang Sekarang_
Gue yang sekarang berprofesi sebagai pramuniaga disebuah counter handphone milik Abah gue.
Berbagai jenis pelanggan sudah pernah gue temuin selama gue menjadi pramuniaga.
Mulai dari pelanggan yang minta dikasih murah, dikasih mahal, dan dikasih lemparan sendal gratis pun sudah pernah gue hadepin.
Kalau pelanggannya anteng dan nggak cerewet itu artinya minta dikasih murah, sebaliknya kalau pelanggannya nyolotin dan sok tau itu artinya minta dikasih mahal. Dan kalau pelanggannya sudah nyolotin, banyak nanya, tapi nggak juga beli-beli itu artinya minta dilemparin sepatu atau sendal ama gue!
Selama gue jualan handphone gue udah 2 kali ngilangin yang namanya hape.
Yang pertama hape jualan gue, dan yang kedua adalah hape gue sendiri.
Handphone jualan gue dimalingin ama ibu-ibu berjilbab yang berprofesi sebagai guru!
Tragis.. Tuh ibu-ibu begitu membaukan (?) nama baik PGI [Persatuan Guru Indonesia] bukan mengharumkan!
Apa gajinya sebagai guru nggak cukup buat ngebeli handphone sampai-sampai harus nyuri segala? Oke, mau dia beralih profesi menjadi tukang curi sekalipun bukan masalah buat gue. Tapi bisa nggak sih jangan dagangan gue yang dicuri?! Gara-gara tuh maling gue sampai mogok makan sehari semalaman biar nggak kena marah ama si Bos. Yah walaupun ujung-ujungnya gue tetep aja dimarahin.
Itu yang malingin handphone dagangan, beda cerita dengan yang malingin handphone pribadi gue. Sodara-sodara tau nggak sih yang malingin handphone pribadi gue itu siapa?! Seorang nenek-nenek yang tidak berprikenenekan! Kenapa gue bilang tuh nenek-nenek nggak berprikenenekan? Coba bayangkan, seandainya handphone cucu nya yang dicuri, gimana perasaannya dia? Sedih dong?! Begitu juga dengan perasaan nenek gue. Mana ada fotonya Putra lagi disitu. Fotonya Putra yang lagi ngegebukin orang (?) eh enggak deng. Maksut gue Fotonya Putra sewaktu ngegebuk drum. Asli keren, beda tipislah ama Ray IC 3.
Teganya kau Nek, Nek....
---Pelanggan Ngajak Ribut---
Berikut sedikit cuplikan dialog antara gue dan pelanggan di suatu siang.
“hape Nokia type E63 berapa yah Mbak harganya?”
“1.600.000 yang garansi resmi Nokia,”
“masa?! Mahalnya..” respon si Ibu dengan tampang takjub. Seolah-olah harga hape Nokia E63 itu lebih mahal dari harga cabe sekilo.
“berapa pernah dengar?”
“1.400.000 aja”
“second kali Bu,”
“enggak baru.”
“masalahnya ya Bu, modalnya aja lebih dari 1.400.000..”
“ahahhahaa......”
Kampret..! Si Ibu malah ketawa denger jawaban gue! Oke, gue rasa nih Ibu-Ibu menganggap gue tukang bo'ong. Karena nggak terima direndahkan seperti itu, gue pun langsung membentangkan tabloid PULSA dihadapannya dia. Gue buka halaman tengah, dengan rubrik “buyers guide”.
“nih di Jakarta aja harga barunya 1.565.000, apalagi kalau udah nyampe' di Kalimantan pasti harganya diatas segitu.”
“kok bisa lebih mahal?”
“karena dihitung ongkos kirim dari Jakarta ke Kalimantan”
“kenapa nggak disamain aja? Toh sebenernya modalnya juga sama kan?”
“ya tapi saya ngambil barangnya bukan di Jakarta Buk, melainkan di Balikpapan. Jadi tetep aja harganya lebih mahal!” jawab gue yang udah mulai gerah ama nih ibu-ibu yang sok tau.
“masa' nggak bisa sih Mbak?”
“nggak bisa Ibu.. Yaudalah, kalau Ibu tetep nyolot mending ibu beli hape ke Jakarta aja sono!”
“oke..”
Dasar tuh Ibu-ibu otaknya ditaroh dikaki kali yak? Ongkos dari Kal-Tim ke Jakarta kan sekitar setengah juta. Bela-belain ke Jakarta cuma buat beli handphone E63 yang lebih murah 35.000 gue pikir adalah suatu hal yang konyol.
Emang sih, harga handphone nya jadi lebih murah, tapi tetep aja biaya yang dikeluarkan menjadi lebih berlipat-lipat.
Itu yang pertama, yang kedua gue juga pernah ngelayanin Ibu-Ibu yang SOK TAU nya minta maaf.
Waktu setengah jam gue habiskan cuma buat nyolot-nyolotan doang ama dia.
Konon menurutnya telah beredar handphone Nokia yang fitur nya lengkap dengan harga 350.000.
Eh Nyo', gue tuh udah ngubek-ngubek majalah handphone yah, tapi nggak ada tuh handphone yang dia maksut!
“ada kok Mbak..”
“nggak ada Bu, kalau yang harganya 500.000 emang ada. Tapi kalau 350.000? Emmm...maaf nih Bu, bukannya saya mau ngetawain Ibu, tapi beneran deh Bu, dari jamannya Ken Arok masih idup juga nggak ada!”
“ada kok Mbak, orang itu hape keluaran baru..”
Masa? Kok gue nggak tau yah? Apa jangan-jangan Ibu-Ibu yang didepan gue ini adalah seorang pencipta handphone?
“dicounter Mbak aja kali yang nggak ada.. Orang jelas-jelas ada kok, temen saya aja punya..” lanjut tuh Ibu yang sok tau nya naudzubillah..
Gue tersenyum miring “ya ya yah.. Yang nyiptain handphone kan situ yah? Saya mah cuma distributor.”
Pernah juga di suatu siang seorang bapak-bapak yang menenteng kresek mampir ke counter gue.
“bisa tukar tambah nggak Mbak?”
“bisa, tapi nanti yah Pak sama Kakaknya” jawab gue yang emang nggak begitu ngerti di bidang tukar tambah handphone..
“Kakaknya mana?”
“pulang kampung, besok baru dateng.”
“kampungnya dimana?”
“Kal-Sel”
“jadi saya nyamperin dia gitu? Beeeeuh, bercanda nih si Mbak. Masa' saya disuruh nyamperin Kakaknya ke kampung sih? Kan jauh. Mending saya nyamperin keluarga saya yang di Jawa! Ada-ada aja deh si Embak..”
Gue menatap dia dengan tatapan yang mengandung arti --YANG NYURUH LO NYAMPERIN JUGA SIAPA? GUE BILANG KAN TUNGGU! WOOO, GUE TENDANG MELAYANG LO!--
Sekarang gue baru mikir, kenapa waktu itu nggak gue kasih aja alamat rumah gue yang dikampung? Bodo ametlah, mau dia nyamperin kesana sekalipun gue nggak peduli! Bukan gue yang nyuruh ini,..
---Beli,beli.. Enggak,enggak..---
Yang bikin bad mood itu ngelayanin pembeli yang nyari handphone second.. Asliii, demi apapun itu ngeselin!
One day, ada dua orang pemuda yang satu manis yang satu asem mampir di counter gue..
Nyari handphone keluaran Cina sejenis Mito, Nexian, K-touch, dsj [dan sejenisnya] yang fitur nya lengkap dengan harga paaaaaaaaling murah..
Gue sodorin aja handphone Mito dengan type 313..
“500 ribu plus memory 2 GB” kata gue disaat dia menanyakan harga handphone Mito itu..
“waw! Yang dibawahnya lagi ada nggak Mbak ?” kata tuh Mas-Mas dengan tampang kaget seolah-olah 500 ribu itu adalah 500 juta bagi dia..
Gue pun menyodorkan handphone Mito dengan type 238 dihadapannya “400 ribu plus memory 2 GB”
“tapi saya maunya handphone yang qwerty Mbak.. Ada nggak yang dibawah 500 ribu?”
“ngga ada Pak,” jawab gue cuek.. Padahal dalam hati gue membatin “ada, harganya 45 ribu. Tapiiiii......CASSING nya doang!”
Gue emang nggak mau serius ngelayanin nih Mas-Mas, karena gue tau nih Mas-Mas pasti cerewet dan ujung-ujungnya nggak bakal beli.. Kalau bukan karna ngelirik temennya dia yang manis itu nggak mungkin deh gue mau ngelayanin nih Mas-Mas..
“kalau second?”
Gue menunjuk kedalam lemari kaca, hape Mito dengan type 212 dengan cassing yang berwarna hitam “ada yang ini aja, 350 ribu ama memory”
“lengkap nggak Mbak?”
“lengkap”
“memory?”
“1 GB”
Setelah ngetes-tes aplikasi yang ada didalam tuh handphone, dia pun kembali memanggil gue yang sibuk ngelayanin orang beli charger Nokia..
“Mbak.. Mbak heashetnya ada nggak? Mau saya coba tes dulu boleh?”
Dengan langkah terpaksa gue mengubek-ngubek kolong meja komputer, tempat berkumpulnya tumpukan box hape-hape second beserta hape servisan..
Setelah sekian lama mengubek-ngubek, akhirnya dapet juga box hape Mito 212 dengan imei 9724 --4 angka dari belakang-- ketika gue membuka kotaknya gue hanya mendapatkan charger nya tanpa headshet. Mampus! Mana gue bilang ‘lengkap’ lagi.. Alhasil gue pun memberikan headshet dagangan gue kepada si Mas-Mas,
“ini bukan haedshet aslinya yah Mbak?”
“iya Pak..”
“jangan panggil saya Pak dong Mbak, saya kan belum nikah”
Tuh Mas-Mas sepertinya nggak terima dipanggil “Pak”,. Doi bilang, masa' wajah imut laksana Kim Bom ini dikira-kira bapak-bapak sih?
Bodo! Mau situ udah nikah kek belum kek ataupun nggak sama sekali juga bukan urusan gue! Apa peduli gue coba? Lagian wajah lu emang mirip bapak-bapak! Siapa suruh coba punya muka kayak Bang Toyib gitu? Oke.. Kalimat yang terakhir ini sama sekali nggak nyambung.. So, abaikanlah!
“headshet aslinya kok ngga ada?”
“mana saya tau, itu handphone kan bekas orang bukan bekas saya.. Lagian dia jualnya emang nggak sama headshet”
Temennya yang cakep itu tertawa mendengar jawaban gue.. Entah dimana letak lucunya? Yang jelas dia ketawa aja, dibarengi dengan kata “benerbenerbenerr”..
Ehya gue baru tau belakangan, ternyata dia menertawakan kebodohan temennya yang menanyakan pertanyaan ‘odong-odong’ kepada gue..
Yang namanya BEKAS kalau nggak lengkap ya gausah heran kali!
“liat kardusnya dong Mbak?!”
Gue mendelik heran, kardus ?! Noh, ditempat pemulung banyak!
“kotak Mbak kotak” sahut temennya yang mengerti dengan tatapan aneh gue.. Gue tersenyum manis, woyyyaaaajelasharus! Yang ngomong si Kakak cakep.. Jiahahahahhaaaaa..
Dengan langkah yang malas-malasan again gue pun memenuhi permintaan tuh Mas-Mas.. Tuh kan? Apa gue bilang? Nih Mas-Mas cerewet!
“buku petunjuknya juga ngga ada yah Mbak?”
“iya ngga ada”
“kok bisa? Kenapa nggak ada Mbak?”
“yah memang dia jualnya nggak pake' buku petunjuk! Lagian saya yang beli pun nggak butuh buku petunjuk! Yang menurut saya penting itu cuma kotak dan kondisi barang.. Itu pun cuma buat menghindari yang namanya barang curian”
Temennya yang manis itu bergumam pelan tapi pake' bahasa Jawa.. Karena gue bukan orang Jawa jadi gue nggak begitu ngerti, tapi mungkin maksutnya begini kali yak ? “beli beli, enggak enggak so, jadi beli nggak?”
Tuh kan? Temennya aja bosen ngeliatnya.. Apalagi gue!
Setelah memberikan banyak pertanyaan ke gue barulah dia menawar harga tuh handphone,
“nggak bisa kurang yah Mbak?”
“paling bias”
“275.000 nggak bisa?”
Gue menggeleng “orang nawar 300.000 aja nggak saya jual”
“285.000 deh” gue menggeleng tegas, nggak bisa!
“saya ini suka kreditin handphone juga loh Mbak, siapa tau saya bisa langganan disini”
Gue cuma diem. Bodo amet gitu yah? Sorry.. Bukannya gue sotoy atau apa? Gue tuh tau banget yang mana tampang orang mau beli dan mana tampang orang yang cuma ngajak basa-basi.. Karena gue rasa nih Mas-Mas cuma pengen ngajak gue ngobrol ya udah gue jutekin aja!
“nomer handphone yang bisa dihubungin ada nggak Mbak?”
Nada-nada nya gue ngerti nih.. Ini orang pasti pengen minta nope gue! Eits, gue nggak PeDe yah? Tapi emang begitu kenyataannya..
Ohhooohhooo, tidak bissssssa! Gue mah nggak sepolos yang dia pikir!
Gue pun menyerahkan selembar kwitansi yang diatasnya tercantum sebuah nomer handphone..
“bisa dihubungin yah Mbak?”
“Iya”
“yakin nih Mbak?”
“yakin, pasti, i'm sure!”
“jangan bohong loh Mbak, dosa”
Yaelah takut banget sih?! Emang gue ada tampang pembohong yah ? Setau gue sih ngga ada, tampang malaikat iya..
“atas nama siapa nih Mbak?”
“Adry Cell”
“yaudah.. Ini nggak bisa 285.000 yah Mbak?”
“nggak bisa Pak!”
Bener kan gue bilang? Orang kayak dia itu nggak bakal beli!
Setelah kepergian tuh Mas-Mas, gue pun ngakak guling-gulingan dibawah.. Kalo sampe' dia ngubungin tuh nomer, siap-siap aja ngedenger suara sangar laki-laki.. Wooooyyyalah! Wong itu nomer handphone nya Kakak ipar gue.. Wleeekkkkkk!
---Orang Gila Bukan?---
Pernah juga disuatu siang disaat gue lagi asik ngerumpi dicounter bareng Kakak gue yang namanya Wafa, tiba-tiba seorang ibu-ibu yang mengenakan pakaian lusuh dengan tas yang disandang dibahu menghampiri kami berdua. Wajahnya terlihat kucel, udah kayak muka yang nggak pernah dicuci setahun! Gembel banget deh. Ups, nggak maksut loh ya.
Ia duduk dikursi pelanggan sambil menyodorkan sebuah handphone beserta box nya.
“tukar tambah bisa nggak Mbak?”
“bisa. Mau tukar tambah dengan yang merk apa yah Bu?” sahut Wafa yang langsung memeriksa kondisi handphone Nokia dengan type 1202 tersebut.
“hape Nokia juga tapi yang ada lagu nya, biar saya bisa dengerin ceramah dan juga ayat-ayat al-qur'an Mbak..”
Wafa tersenyum manis, sementara gue tersenyum miris. Terharu, karena ternyata zaman sekarang masih ada orang yang menggunakan handphone untuk kepentingan agama. Hiks..hiks...
“saya sedih Mbak, karena dikampung saya dikucilkan. Saya nggak dibolehkan masuk mesjid. Setiap saya masuk ke mesjid mereka pasti saya diusir. Padahalkan niat saya kesana cuma mau mengaji Mbak, eh mereka malah meneriakkan saya orang gila. Gimana perasaan Mbak kalau Mbak jadi saya?”
Eh si Ibu aneh nih! Niatnya mau tukar tambah hape atau mau curhat?
Yaiyalah! Gue juga kalau ngeliat muka tuh ibu-ibu pasti bakal teriak “ORANG GILA WOY ORANG GILA...!!” gimana enggak Nyo'?! Tampangnya kucel, rambutnya berantakan, mana bajunya lusuh lagi! Tapi yang bikin gue heran kok diajak ngomong nyambung yah? Wah nih orang gila nya setengah-setengah nih, pikir gue.
“dan ini sebenernya handphone orang Mbak, handphone anak muda yang katanya naksir berat sama saya. Handphone saya mah bagus Mbak, eh tapi dituker ama dia ama handphone butut ini” kata tuh orang sambil memandangi handphone butut miliknya. Yaelah, walaupun buluk gitu juga berkeramat kali Bu! Gue ama Wafa hanya manggut-manggut mendengarkan dongeng tuh Ibu-ibu.
“kalau saya mau yah Mbak, setahun aja saya jualan handphone kayak gini saya udah bisa keliling dunia! Banyak ulama-ulama besar yang tunduk sama saya.. Sekali saya-“
Bla..bla..bla. Kok nih ibu-ibu ngomongnya jadi ngelantur sih? Jujur, sebenernya gue nggak percaya ama omongannya dia Nyo' dan semakin banyak yang dia ceritakan gue makin yakin kalau nih Ibu-ibu beneran orang gila, kalau bukan orang gila berarti ibu-ibu itu adalah orang waras yang minta dimasukin ke RSJ! Gue dan Wafa hanya membiarkan ibu-ibu itu mengoceh panjang lebar.
“saya juga bisa membaca pikiran Mbak” kata Ibu itu tiba-tiba dengan mata yang menatap tajam ke arah gue, gue hanya tersenyum kikuk. Takut, kalau yang dibeberin ama tuh ibu-ibu adalah hal yang jelek-jeleknya mengenai gue.
“dilihat dari wajah, di Surga nanti Mbak adalah orang yang suci. Banyak pria yang menyukai Mbak, dan bahkan kalau saya ini seorang pria saya berani mengeluarkan uang berapapun untuk melamar Mbak”
Gue langsung nge-fly Nyo', mesem-mesem sendiri waktu dipuji ama tuh Ibu-ibu, kalau kayak gini ceritanya janji deh gue nggak bakal neriakin tuh ibu-ibu orang gila! Abis apa yang dibilang ama tuh ibu-ibu fakta semua Nyo'. Doi tau aja deh kalau tampang gue tuh tampang bidadari. Jiahahhahahahaaa...
“Mbak dulu sekolahnya dimana?”
“MTs”
“sekarang saya tanya sama Mbak”
Oh, mau ngetes pengetahuan agama gue nih ceritanya? Okkkeyy. Lu kasih gue terima. Lu tanya gue jawab.
“orang yang banyak dosanya, ditempatkan dimana?”
Gue melirik kearah Wafa, pengen jawab ‘neraka’ tapi takutnya dikira sok tau, jadi gue butuh dukungan gitu deh. Gue menaik-turunkan alis yang mengandung arti --jawab apa nih?--
“jawab aja neraka” bisik Wafa pelan.
“AYO JAWAB! KENAPA NGGAK BISA JAWAB?” bentaknya dengan nada yang tinggi, persis seperti guru Geografi gue waktu SMP yang terkenal dengan tampang sangarnya.
Gue melirik lagi kearah Wafa, dan dia mengangguk mantap.
“neraka..” jawab gue pelan, sangking pelannya nggak kedengeran ditelinganya dia.
“itu aja nggak tau. Mbak tau nggak? Tempatnya orang-orang yang banyak dosa itu ya di Neraka!”
Gue menatap kesal kearah dia. Tatapan yang mengandung arti --itu tadi jawaban gue demek!--
“Mbak gimana sih? Nggak diajarin yah Mbak sama guru agamanya? Atau memang Embak nya yang nggak pinter?”
BODO AMETLAH! YANG GUE MAU, SEKARANG JUGA LU ANGKAT KAKI DARI COUNTER GUE. NGOMONG AMA LU UDAH KAYAK NGOMONG AMA KATAK SAWAH TAU NGGAK?! OMONGANNYA LONCAT SANA LONCAT SINI.
Gue dan Wafa langsung masuk kedalam, menjauh dari Ibu-Ibu stress alias setengah waras setengah enggak tersebut.
“gila nggak sih sebenernya? Tapi kok ngomongnya kayak orang waras sih? Trus dia juga sempet muji-muji aku, jadi waras aja kali yah?” kata gue ke Wafa.
“gatau juga sih. Tapi katanya Salim dia emang orang gila” jawab Wafa sambil menunjukkan sms yang Salim kirim ke dia.
Salim Kakak cowok gue yang sedari tadi memang memperhatikan kami melalui meja komputer.
Gue memandang Wafa dengan tampang yang syok setengah mati.
KAMPRET.. GUE UDAH MESEM-MESEM DENGER RAMALANNYA TUH IBU-IBU, TAPI TERNYATA TUH ORANG NGGAK LEBIH DARI “SEONGGOK PASIEN RSJ” ??? OH EM JI, BENER-BENER KAMPRET!
_ Story Of FB LuVer to ForeVer_
Setelah berhenti sekolah kerjaan gue kalau nggak dicounter yah dirumah.
Dirumah gue lebih banyak mengisi waktu luang gue dengan membaca novel, berkelana didunia maya, atau hanya sekedar menonton telepisi.
Acara favorite gue adalah sejenis ajang pencarian bakat seperti AAB, Idola Cilik, Indonesia Mencari Bakat, Suara Indonesia, atau sebangsa seperguruan dan seangkatannya gitu deh.
Untuk pertama kalinya gue ngefans sebegini beratnya ama idola gue.
Idola gue banyak, tapi yang paling gue sayang itu cuma FBband. FBband adalah salah satu finalis Aksi Anak Bangsa. Walaupun mereka bukanlah juara 1, tapi buat gue merekalah yang aksinya paling oke.
Bayangkan Nyo', demi mereka gue jauh-jauh maketin barang keluar Pulau?! Hal gila yang baru pertama kalinya gue lakukan.
Setiap minggu gue rajin ngebuat catetan gaje tentang mereka.
Catetan yang gue kasih judul “Story Of FB LuVer to ForeVer”, tapi yang gue ceritain disini hanyalah Story Of FB LuVer to ForeVer jilid 1, jilid 2, dan jilid 3.
Gue bakal nyeritain ke kalian gimana ceritanya sampai gue bisa kenal akrab sama Idola gue. Yah walaupun gue belum pernah ketemu langsung sama mereka, tapi seenggaknya gue udah cukup bahagia.
Nyo', satu hal yang perlu kalian tau. Di situs jejaring Facebook apapun bisa terjadi.
Berikut ini adalah 3 jilid note “Story Of FB LuVer to ForeVer” yang udah pernah gue post di FB gue,.
Semoga kalian bisa terhibur..
---Awal Mulanya---
Pagi-pagi jam 10 biasanya kalau gue lagi dirumah gue pasti nongkrongin acara tv yang di RCTI. Apa lagi kalau bukan DAHSYAT..??
Hari itu bintang tamu nya keren-keren , salah satu yang gue tunggu-tunggu yaitu perform dari PANGERAN BAND! Band asuhannya Kak Moldy Radja [eciiieeeee KAK ? Kayak udah berasa deket bangget gue -,- jiakakakakkkk]
Okey, udah beberapa kali mereka tampil di tv, tapi baru kali ini gue bisa nonton. Waktu ngeliat perform mereka yang pertama kali di tv, gue udah jatuh cinta ciiiiinggg.....
Alesannya ada 2 , yang pertama gue emang suka ngeliat band yang personel nya anak-anak. Yah gue ngerasa lucu aja gitu ngeliat anak-anak yang bisa nyanyi joget-joget, trus segala main drum, gitar, bass, keyboard. Ih pokoknya bawaannya pengen senyum-senyum sendiri deh kalau ngeliat anak-anak ngeband! Trus alasan yang kedua, karna Pangeran Band itu anak buah nya Radja. Gak tau kenapa gue seneng aja gitu, gue kan juga ngefans ama Radja!! Satu-satunya alesan kenapa gue ngefans ama Radja adalah karna gue satu suku ama vokalis dan pemain gitar nya, yaitu suku Banjar. Eheheheheee jadi ya begitulah,..
Kata Kak Nia sih, vokalis nya itu lucuuuuuuuu bangggget. Yah gue penasaran dong! Selucu apa sih vokalis nya Pangeran Band? Gue pantengin deh tuh tipi, waktu mereka tampil yang gue perhatiin cuma tampang vokalis nya doang..!! Yah walopun mata nya ketutup ama kacamata, tapi aura kegantengannya tuh gak bisa disembunyikan Nyo'. Jiakakakkakkakk.......
Gue mangap mandangin tuh bocah , dalam pikiran gue nih bocah gada lucu-lucu nya kok yang ada tuh malah GANTENG..!!
Pangeran Band udah selesai perform, tapi gue tetep aja masih mikirin kata-katanya Kak Nia yang bilang vokalis nya itu LUCU?! Lucu dimana nya coba? Pikir gue.
Disaat mereka lagi ngobrol-ngobrol ama si Olga dan Raffi barulah gue tau dimana letak kelucuaannya.
BUAHAHAHAHHAHAHAHAAAAAA ........
Mau tau apa? Mau tau apaan? Mau tau ngga? Oh mau tau...
Tapi emm,,,kasih tau ngga yah ? Kasih tau ngga yah? Emmmm......
Tuh anak bisa goyang inul Nyo'!
Okay mungkin menurut kalian itu gak lucu, tapi menurut gue tetep lucu. Yah lucu aja gitu, masa' ganteng-ganteng hobby nya joget sih? Dangdut lagi! Setau gue kan orang keren gak mahir joget gitu, kalau ngedance mah masih mending.
Ehem, tapi kalau boleh jujur walopun dia joget dangdut gitu gak mengurangi kegantengannya dia kok :D ehehheeeeee...
Ehya kenapa gue make kata-kata “dia” ? Karna gue belom tau siapa nama tuh anak. Selesai gue nonton dahsyat barulah gue nanya ke Kak Nia.
“siapa sih nama yang anak Pangeran Band itu?”
“Iza, Arry, Marcel, Bagas, Bagus”
Ebusetttttt , lengkap amet si Kak Nia nyebutin nama personel nya. Kenapa nggak sekalian aja nyebut nama Pak RT dan Pak RW dirumah mereka? Gue ralat deh tuh pertanyaan gue, “vokalisnya doang!”
“Iza..”
Kebetulan waktu itu gue lagi menjelajah didunia maya, alias gue lagi ngebuka facebook. Iseng-iseng berhadiah (?) gue cari deh tuh yang namanya Iza. Siapa tau aja kan tuh bocah punya facebook. Cukup sekali gue nge-klik muncul satu nama, inget dan catet! JUST ONE! Cuma satu! Waktu itu nickname FB nya bukan Iza Arnandi. Melainkan Iza Pangeran apa Iza Pangeran Band yah? Yang jelas ada Pangeran-Pangerannya. Tanpa ngebuka profil tuh anak gue langsung menambahkan dia sebagai teman. Padahal biasanya kalau gue mau nge-add seseorang, pasti gue bakal ngebuka profil, album, catetan, sampe wall-wall nya pun gue ubek-ubek! Kalau inbox FB orang lain bisa dibuka, pasti gue periksain sampe' ke inbox-inbox nya juga tuh. Okay kurang kerjaan emang, tapi itu udah kebiasaan gue sebelum nge-add seseorang.
Besok pagi nya gue buka facebook lagi dan pada saat itu gue udah dikonfirm ama si Ija, trus gue buka deh tuh profilnya dia.
Astaganagalylagantengbangetcowoincerangueajakalahgantengnya! Pas gue buka info nya dia mata gue langsung melotot! Melotot sodara-sodara! Kaget tau ngga kaget?! Masa' anak sekucil dia tanggal lahirnya 11 juni 1987 sih?! 11 juni nya sih gak masalah Nyo', tapi 1987 nya itu loh?! Masa' lebih tua dari umur gue? Gue ngucek-ngucek mata dan berharap angka 1987 berganti dengan angka yang lain. Ya paling engga kelahiran 2000 atau ngga 1999 kek gitu -,- tapi tetep aja tuh angka gak berubah dari 1987! Gue gak salah nge-add orang kan? Pikir gue. Yang tadi nya iseng-iseng berhadiah malah jadi iseng-iseng merugikan! Gimana engga coba? Gue udah susah payah ngeadd tuh FB, tapi nyatanya? Okay dulu gue gak pernah mikir kalau tanggal lahir itu bisa aja dipalsuin kalau kita mau, yah yang namanya juga gue masih awam ama yang namanya Facebook jadi gue gak sampai mikir ke situ deh. Habis exit dari profilnya dia hati gue mulai jumpalitan tuh, dan timbul pikiran su'udzon dihati gue. Nih FB pasti ABAL nih! Mana mungkin si Iza sekucil itu bisa FB-an? Belum lagi temennya baru 200-an. Padahalkan waktu itu Pangeran Band lagi terkenal banget! Terkenalnya barengan dengan The Lucky Laki. Besok-besok nya gak pernah lagi deh gue kunjungin tuh FB nya si Iza yang “perkiraan” gue abal tersebut.
Sebulan kemudian gue mulai melupakan Pangeran Band karna mereka udah jarang muncul di tv. Terakhir kali nya sih gue liat mereka perform jadi bintang tamu di rapor Idola Cilik 3 barengan dengan The Lucky Laki. Yah begitulah kira-kira AWAL MULA nya gue tau si Ija,,
---Dia Muncul Lagi---
Acara tv favorite gue dulunya selain KDI tuh adalah IDOLA CILIK. Gue suka IC mulai dari IC 2, pas IC 3 tambah makin suka gue! Idola gue di Idola Cilik 3 tuh Lintar, Oliv dan Ray. Yah tapi semua anak IC gue suka sih, walopun ada beberapa yang nggak begitu gue suka. Eits, nggak suka bukan berarti haters loh :p
Yang jelas gue suka acara Idola Cilik. Pokoknya yah Idola Cilik adalah acara tv yang nggak pernah gue tinggalin barang 1 episode pun! Tapi gue syok banggget waktu tau Idola Cilik 4 tergantikan dengan adanya AAB. Banyak orang yang langsung nge-judge AAB gak bakal asik! AAB nggak akan serame seasik dan selucu IC, tapi gue nggak terpengaruh dengan omongan orang-orang. Gue coba aja nonton AAB yang waktu itu masih dalam rangka audisi. Dan nyatanya? AAB lumayan asik kok! Bisa bikin gue ngakak guling-gulingan ngeliat aksi anak-anak yang pada aneh. Apalagi waktu gue tau Olivia ikut AAB! Jadi makin semangat deh tuh gue nontonnya. Tapi lagi-lagi gue dibikin kesel ama RCTI! Gimana ngga kesel coba Nyo'?! Masa' Olivia nggak masuk 14 besar sih?! Padahal Olivia beserta grup Laluna nya menurut gue kerren kok! Coba seandainya mereka ikut Suara Indonesia di Trans Tv insya Allah kayaknya masuk deh.
Nyeh, hilang lagi deh semangat gue buat nonton AAB. Gue mulai nggak memperhatikan tv yang masih menayangkan AAB eliminasi. Abis gue udah dongkol gilaa! Sampe-sampe gue ngomong kayak gini ama Kakak gue, "yaudalah ganti aja channelnya"
But, wait wait wait......
Gue denger suara seseorang yang nggak asing lagi ditelinga gue, dia nyanyi lagu Ceria by J-rocks! Sebelum tuh remote nyampe ditangan Kakak gue, lebih dulu gue ambil lagi. Gue tambahin volume tuh Tv trus gue maju deh kedepan.
“ya Allahuakbar! Personel nya ganteng-ganteng! Apalagi yang vokalis gantengnya naudzubillah...” jerit gue yang langsung dapet teriakan “lebey” dari Kakak gue.
Bodo amet yang jelas gue udah mulai semangat lagi nonton AAB! Apalagi waktu tau Five Boys masuk 14 besar.
“itu yang vokalis nya Pangeran Band kan? Tapi masa' iya sih?” gumam gue “atau jangan-jangan cuma mirip aja kali yah?” gue masih ngomong sendiri tuh, udah kayak orang waras minta dimasukin RSJ! Karena nggak ada yang bisa ngejawab pertanyaan gue, gue pun langsung update status di FB. Dan ternyata banyak yang sependapat ama gue kalau FB band keren dan ada yang komentar kalau vokalis nya itu memang vokalis nya Pangeran Band.
“yeeeee... DIA MUNCUL LAGI!” batin gue kegirangan. Yaudah balik lagi deh gue ngefans ama dia..
---Mencoba Dekat---
Hari minggu tepatnya tanggal 31 Oktober 2010, gue lagi asik tidur-tiduran dikasur. Tiba-tiba Kakak gue dengan suara nya yang master speaker nyamperin gue, yah lebih tepatnya ngagetin gue gitu deh.
“Minah Minah coba liat deh ada orang ngewall ke Iza dibalesin!” seru Kak Nia ngasih liat lcd handphone nya tepat dimuka gue. Yah Kak Nia lagi facebook-an gitu.
“Iza? Emang Iza siapa?”.. Ya Allah gue sempat lupa ama si Iza, dan dengan bodohnya gue nanya kayak gitu ke Kak Nia.
“Iza vokalis nya FBband. Buruan deh di-add sebelum limit!”
“coba liat apa nick name FB nya?”
“Iza Arnandi”
Waktu itu gue langsung ngebuka facebook dan nge-search yang namanya Iza Arnandi.
“perasaan aku udah berteman deh, dia yang vokalis nya Pangeran Band itu kan?" kata gue ke Kak Nia, kak Nia cuma ngangguk-ngangguk aja kayaknya dia udah mulai ngirim wall message tuh ke Iza.
“PP nya pake baju warna apa?” tanya gue lagi.
“warna item” jawab Kak Nia singkat. Sempat bikin gue dongkol juga sih, trus pas gue dapet yang namanya Iza Arnandi nggak ada tulisannya tuh “tambahkan sebagai teman”..
Eh ternyata gue emang udah berteman ama dia Nyo'. Ini kan FB yang udah gue add SETENGAH TAHUN yang lalu?! FB yang gue pikir ABAL..!!
“emang itu FB asli nya dia gitu?” tanya gue dengan tampang polosnya Totto-Chan. Perasaan gue banyak nanya deh ya? Abis gimana lagi? Gue bener-bener penasaran dan gak yakin Nyo'! Trus kak Nia ngajakin gue nge-wall message bareng. ‘selagi dibales’ begitu kira-kira yang dia bilang ke gue. Gue cengo' masang tampang o'on, mau ngewall apa coba? Thanks for confirm? Say hi? Atau salam kenal? Ih jangan gila dong! Gue udah lama gitu ya di konfirm ama Ija, masa' baru say thanks sekarang?!
“say hi aja” saran Kak Nia. Gue tetep gamau , karena seumur-umur gue belom pernah say hi duluan ke cowok, walopun dia anak kecil sekalipun! Didorong rasa envy ngeliat wall message Kak Nia yang dibales, gue pun maksa-maksain diri buat ngewall. Gue cuma miscall doang. “Izaaaaa :D” kata-kata itu yang pertama kali gue kirim ke Iza, dengan emotion orang nyengir. Gue sempat gugup gitu, seolah-olah Iza Arnandi itu adalah Justin Bieber dimata gue. Yah antara PD dan gak PD, takut gak dibales ciiiinggg... Malu dong!
Kirim nggak yah? Kirim nggak yah? Dengan baca bismillah di awal-awal gue pun nge-klik tulisan yang berbunyi “kirim”. Bodo amet lah ya mau dibales atau enggak..
5 menit kemudian, nggak ada satupun pemberitahuan yang muncul diberanda gue. Gue pun langsung mencak-mencak ke Kak Nia “tuhkan gak dibales!” kata gue yang langsung offline dari facebook.
Beberapa menit kemudian, si Kak Nia ngagetin gue lagi, dia bilang wall gue dibales! Gue yang rencananya mau makan langsung balik lagi ke kamar! Padahal baru beberapa menit yang lalu keluar eh malah masuk lagi. Demi nih DEMI...!!
Dengan hati yang lumayan deg-degan gue buka pemberitahuan yang bunyinya “Iza Arnandi mengirim sesuatu di dinding anda”.Huh, gue langsung ngebanting tuh hape diatas kasur..!! maunya sih ngebanting kebawah lantai, tapi takut rusak! Entar ngak ada gantinya lagi.. Sumpah demi apa deh balasannya bener-bener nggak asik Nyo'! Kalian mau tau apa?
Cuma 3 kata tanpa tanda titik ataupun tanda koma apalagi tanda seru dibelakang.
Apa lagi kalau bukan “iya”..? Cuma Iya! Nggak pake embel-embel yang lain walopun itu hanya sekedar icon senyum! Beneran deh ya itu jawaban tersingkat yang pernah gue terima seumur idup. Okey ini lebey, tapi emang begitulah faktanya.
Gue coba ngewall message lagi dan trus ngedeketin dia. Sebodo amet deh ama orang-orang yang nganggep gue SKSD! Yang jelas gue beneran pengen deket ama si Ija.
Yah awal-awalnya si Ija emang ngga asik gitu bales wall gue, tapi lama-kelamaan balesannya berubah jadi asik kok! Malah dia sempat bilang kalau gue tuh lucu, gue sendiri nggak ngerti letak kelucuan gue tuh dimana? Dan supaya cepat gue iya iya-in aja deh, tapi sebelumnya gue sempat nge-gembel dikit. Gue bilang aja “tapi masih lucuan kamu kok Za. Jiakakakakkkk”
Kemudian, karna kurang kerjaan gue bacain aja wall-wall nya dia. Ada salah satu wall message yang menarik perhatian gue! Pesan dinding yang isinya “aku boleh jadi sahabat kamu ngga Za?” trus si Iza bilang boleh! Entah dapet keberanian darimana --yang jelas bukan dari pendekar kapak 212-- gue kirim aja wall message yang isinya hampir sama ama tuh orang, bedanya kalau dia pengen jadi sahabat nya Iza gue malah daftar jadi KAKAK ANGKAT nya dia! Gue deg-degan bangget waktu ngirim tuh wall, tangan gue udah keringet dingin. Gue nggak lancang kan? Toh gue cuma daftar jadi Kakak angkatnya dia doang. Tapi jujur gue ngerasa malu ama diri gue sendiri, maluuuuuuu....bangggget! Masa' baru kenal udah ngedaftar jadi Kakak angkat sih? Ah udahlah gue udah gak peduli ama jawabannya Iza, yah intinya gue PASRAH mau dia jawab apa kek!
Alhamdulillah.. nih hari kayaknya Allah sayang banget ama gue! Jawabannya si Iza bener-bener asik! Asik banget Nyo'! Jawaban terasik yang pernah gue dapet. Yah tapi gue nggak ngafalin jawaban Iza waktu itu kayak gimana? Yang jelas intinya dia seneng banggget! Secara gitu yah dia nggak punya Kakak cewek. Dari situlah gue mulai sayyang banggget ama yang namanya Iza Arnandi. Eits, tapi sayyang dalam artian Kakak-adek loh ya. Gue berharap dia beneran nganggep gue sebagai Kakak angkatnya. Secara gitu gue orang PERTAMA yang mendaftarkan diri jadi Kakak angkatnya dia. Inget dan catet yah Nyo'? ORANG PERTAMA! Orang kedua Kak Nia, dan besok-besoknya yang lain pada ngikut daftar.
Setelah resmi jadi Kakak angkatnya dia [eciiiieeeee,, resmi? Maksut gue pan si Iza udah setuju gitu] gue selalu ngewall dengan embel-embel “kan Kak Mimin Kakak angkatnya Iza” jiakakakakkakkk ,,, dengan harapan wall gue ngga akan dikacangin Nyo'.
Hari sudah berganti sore, nggak kerasa lama juga gue online facebook. Bayangin aja, dari pagi, siang, sampe' sore facebook nya si Ija doang yang gue tongkrongin.
Sebelum off gue sempat ngewall ke Iza yang isinya “besok-besok kalau Kakak ngewall lagi dibales yah Za? Kakak kan Kakak angkatnya Iza” setelah dapet balesan dari dia barulah gue bener-bener off.
Kesel! Gue bener-bener kesel! Malam itu gue TELAT ngewall ke Iza! Padahal dia online sejam yang lalu tau nggak sih?
Ish, alhasil gue ama Kak Nia cuma bisa gigitin jempol kaki bacain wall-wall orang yang malam itu pada dibales ama Iza. Tapi gue cukup seneng sih, soalnya besok Iza janji bakal online lagi jam 3 sore. Gue inget-inget terus tuh JAM 3...! On time. Jangan sampe' deh gue kelewatan lagi.
Jujur, padahal baru sehari gue wall-wallan ama Ija. Tapi sangking berasa deketnya udah kayak setaun tau ngga wall-wallan ama dia ! Hari itu untuk pertama kali nya gue MENCOBA DEKET ama yang namanya Dek Ija.
---Kakak Nakal Mulai Terlupakan---
Besok paginya gue udah menjelajahi facebook, hanya untuk ngebuka profilnya dia. Dia siapa lagi kalau bukan Iza? Dengan harapan dia online pagi ini.
Yah gue tau, betapa bodohnya gue padahal gue udah tau kalau dia baru online jam 3 entar! Tapi gue tetep aja ngotot bolak-balik profil nya dia.
Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, tapi tetep nggak ada tanda-tanda kalau dia online. Huh, sebel!
Gue terus bolak-balik profilnya dia setiap 1 sampe' 2 menit sekali. Bosen? Banggggget! Bahkan nggak cuma gue yang bosen, Kak Nia yang disamping gue pun ikut-ikutan bosen ngeliat tingkah gue. “nggak capek apa bolak-balik profilnya dia? Sabar deh, entar juga dia online”
Entar? Entar Kak Nia bilang? Kapan?
Waktu itu tuh udah hampir jam 4 sodara-sodara !
Kira-kira jam 4 lewat barulah dia online, gue langsung ngewall dan mencak-mencak ke dia. Ih gila gue ngomel-ngomel panjang lebar dan dia hanya ngejawab dengan sebuah cengiran? “hehehe” cengiran yang yang bener-bener bikin gue sebel setengah is dead..!
“KAKAK NAKAL” adalah julukan yang Ija kasih buat gue. Marah? Ya seharusnya gue marah dikata-in nakal, ama anak-anak ciiiiingggg.. Kebalik dong? Yang ada juga gue yang harusnya ngatain dia nakal, kan anak-anak itu identik dengan tingkah ‘kenakalannya’, tapi gue nggak bisa marah karena terkadang gue yang malah merindukan panggilan itu. Gue selalu berharap bahwa Kakak Nakal itu adalah panggilan kesayangannya Ija buat gue, yeah i hope that.
Gue sendiri kurang tau kenapa gue dikasih julukan itu? Yang jelas seingat gue waktu itu Ija sempat ngambek gara-gara gue mau mintain mata nya dia, Ya Allahuakbar secara gitu matanya Iza tuh ya udah bening, tajem, teduh gimana,,,gitu. Tapi sepertinya tuh bocah menanggapi serius candaan gue , dia bilang gini “matanya Iza diminta? Biar Iza gak bisa liat lagi gitu?” Ya Allah gue kan cuma bercanda kaleeee.. Mana mungkin gue congkel matanya cuma buat dikoleksi? Yah tapi dia udah nganggap serius candaan gue. Yaudah gue rayu-rayu aja deh biar dia nggak ngambek lagi. Eh dibales nya malah “kakak nakalan” gue sempat bingung tuh. Si Ija ngatain gue nakal? Kok nakal sih? Owww..tidak bissssa! Emang gue nakal gimana coba?
Ohya, belakangan baru gue tau kalau nakalan itu artinya curang. Entah deh bahasa planet dari mana? Mungkin bahasa daerah nya si Ija kali yah..
Nah seharus nya kan Kakak nakalan tuh, tapi karna kalau ngewall si Ija selalu ketinggalan huruf “an” nya yah jadinya Kakak nakal doang deh! Nyambung nggak? Yaudalah disambung-sambungin aja biar cepet.
Gara-gara si Ija, ama segelintir anak FB luVer gue juga jadi suka dipanggil Kakak nakal. Hhh, gapapalah gue seneng kok.
Sebel,,sebel,,sebelll..!!! Makin hari fans nya FBband terutama Iza makin bejibun. Otomatis yang nge-wall juga makin banyak dong! Sekarang dia hobby bangget main kacang-kacangan. Padahal yah dulu wall gue selalu di repp ama dia, tapi gue seneng kok ngeliat fans nya dia yang tiap hari makin nambah. Lagian gue maklum aja lah dia ngacangin wall gue dan beberapa orang yang lain tuh karna bingung mau ngebalesin yang mana. Secara gitu wall nya kan numpuk setinggi gunung!
Gue harap sih para FB luVers dan Iza LuVers bisa maklum juga, mereka ngacangin bukan berarti mereka sombong!
Yah tapi jujur aja, dari lubuk hati yang paling curam gue merindukan saat-saat awal dimana yang ngewall baru dikit. Gue inget banget waktu pertama kali gue ngewall temen FB-nya Ija tuh baru seribu lebih-lebih dikit. Dan seingat gue orang yang paling rajin ngewall tuh Kak Nia, gue, Nabilla, Novieza, Niken, Mia, Mezel, etch. Yah bisa dihitung pake jari lah, tapi 2 hari kemudian temen FB-nya Iza langsung nambah jadi 2000 lebih. Dan belom nyampe seminggu tuh FB udah full aja.
Hmmm,, KAKAK NAKAL UDAH MULAI TERLUPAKAN kayaknya. Tapi gue bersukur sih, Alhamdulillah anak FB luVer yang namanya Kak Minah cuma satu. Just One! Sujud sukur deh gue, mudahan aja mereka gak ngelupain gue. Kalau yang namanya Nia, Desy, Nabila ataupun Markonah mah banyak.
---Nope oh Nope---
Curang...curang...curangggggg ......
Nasib gue bener-bener matang (?) eh malang!
Anak-anak FB luVer udah mulai banyak yang punya nope Iza. Nah gue yang ngaku-ngaku Kakak angkatnya dia masa' nggak punya sih cing?
Waktu itu banyak yang ngira gue punya nope nya Iza, tapi sumpah demi Kakak gue yang nyolotnya ngalah-ngalahin gue, GUE TUH NGGAK PUNYA..!!
Mau dapet darimana coba? Mau minta ke Iza nya langsung malu dong! Baru kenal masa' langsung minta nope?
Tapi sumpah de yah gue bener-bener envy ama orang-orang yang punya dan bahkan bisa sms-an ama Iza.
Sampai akhir nya si Nabila [salah satu FB luVer] nge-update status yang intinya sms nya dia tuh dibales tapi sayangnya cuma sekali. Nah lo? Gue kaget Nyo'! Bukannya setau gue tuh anak nasibnya juga sama ama gue, yaitu NGGAK PUNYA? Kok cepet amet sih dia dapet? Yah iseng-iseng gue komentarin aja status nya dia, “udah dapet? Cepet amet neng? Habis ngemis dimana lo? Mau nyoba nih gue”.
Nggak lama si Syam [fans nya Iza asal Semarang yang udah pernah main kerumahnya Iza] komentar, yang intinya dia mau ngasih nope nya Iza ke gue tapi lewat inbox. Ya Allah sumpah demi apapun itu, gue ngerasa dewi fortuna waktu itu lagi berpihak di gue. Tanpa perlu ngemis-ngemis gue dapet nomer nya Iza..!! Dapet cing dapet.......
Ih gila, hati gue lagi berbunga-bunga waktu itu! Bunga mawar, melati, anggrek, ester, sepatu, lili, kamboja, sampe' bunga bangke pun ikut bermekaran dihati gue.
Nope udah dapet, tapi gue masih bingung. Tuh nomer enaknya gue apain yah? Nelpon? Nggak berani, sms? Takut ganggu, dibuang? Sayang dong! Enak aja, walopun tanpa ngemis tapi kan gue setengah mati pengen tuh nomer. Bagi gue nomer togel aja kalah berartinya dari nope si Ija.
Sangking bingungnya gue kasih aja deh tuh nomer ke Kak Nia, gue pengen dia yang ngubungin duluan. Kalau dibales gue ngikut sms, kalau engga yah tetep dicoba lah kapan-kapan. Ehehheheeee...
Awal-awalnya Kak Nia ngotot gamau nge-sms, takut gak dibales! Ebussettt... gue sepikiran amet yah ama Kak Nia? Tapi berkat dorongan [rayuan-red] gue yang super maut akhirnya Kak Nia pun mau cuy! Alhamdulillah. Berhasil, berhasil, horeeee (?) gak nyangka sms nya dibales loh ama si Iza.
Besoknya gue inget banget, hari sabtu pertama kalinya FBband perform di AAB. Iseng-iseng gue kirim sms yang bunyinya “pagiii...” inget dan catet gue cuma nyapa doang yah? Tapi lagi-lagi gue harus dibikin kesel setengah ji'un!
Sms gue bukannya dibales ama Iza malah dibales ama MAMA nya. Mama nya sodara-sodara Mamanya..!! Sumpah demi apa deh ya gue ngerasa ini semua GAK ADIL! Kenapa giliran gue yang nge-sms malah Mama nya yang bales? Kenapa coba kenapa?!
Sial, bener-bener sial! Yang rencananya mau sms-an ama Iza malah jadi sms-an ama Mama nya.. Yah walopun setelah gue pikir-pikir, ternyata nggak sial-sial amet sih.. Masih mending Mamanya, daripada pembantunya? Hayooo?!
Sebelum ngirim sms gue nge-inbox dulu tuh ke FBnya Iza, tapi di FB yang nick-nya FBband FioBhaswara.
Dari : Minah Izaniy ElRhasiediy
Judul : -
“Iza tega bangget sih? Sms Kakak kok gak dibales :(“
Dan sialnya lagi si Iza baru bales tuh inbox pas gue udah selesai sms-an ama Mama nya. Kampret! Bener-bener kampret!
Dari : FBband FioBhaswara
Judul : -
“handphone nya lagi ada di Mamah Kak ..”
Jiah..gubrak!
Kenapa baru dikasih tau sekarang coba ? Hedewww....parah.
Setelah itu gue jadi takut nge-sms Iza , salah satunya takut ganggu salah dua nya takut Mama nya yang bales! Ehhehheeee ......
Tapi untuk yang kedua kali nya gue coba ngirim sms lagi ke Iza, dengan embel-embel dibelakang “berharap handphone ditangan Iza” dan tanpa disangka-sangka sms gue DIBALES Nyo'!!
Asli dibales ama si Iza, yah walopun cuma sekali.
Tuh kan? Berasa Iza Arnandi itu Justin Bieber gitu yah..
---Kenangan 23-11-2010---
Sore itu tepat tanggal 22 November 2010. Gue lagi duduk-duduk dicounter sambil mencet-mencet hp. Eehhehhehee, biasa mah kalau gue handphone tuh selalu ditangan.. Woyyyalah! Kalau dikaki gimana mencetnya?
Hh, gue bosen. Bener-bener bosen!
Pengen ngewall ke FB luVer penuh, FBband FioBhaswara penuh, Iza Arnandi penuh, Arry FBband penuh, Iwan Nuriman penuh, Muhammad Dimas penuh juga. Semua FB personel FBband penuh dengan wall message dari anak-anak FB luVer! Gue kehilangan semangka (?) ups, maksut gue kehilangan semangat buat ngewall. Yah palingan juga dikasih kacang, alias nggak dibales, begitu pikir gue.
Sebelum gue offline gue sempat ngeliat ada 1 kotak masuk. Baca nggak yah? Baca nggak yah? Paling-paling juga dari grup atau ngga orang yang pengen ngajakin kenalan. Eits, biar kata tampang gue pas-pasan gue juga punya fans tauk! Bahkan screat admier. Tapi waktu itu hati gue lagi deg-degan bangget, biasa nya kalau jantung gue lagi lompat-lompatan begini bakal ada sesuatu yang mengejutkan! Dengan hati yang dimantap-mantapkan [cieileh bahasanya..jiakakakakk] gue buka deh tuh isi inbox.
Bismillahirrahmanirrahim...
Ya Allah Ya Tuhan Ya Karim Ya Ilahi! Wow, aku terkejut! Gue kaget setengah ji'un Nyo'. Mau tau pesan nya dari siapa? Iza Nyo' Iza !! Iza Arnandi!! Inget dan catet. Iza Arnandi bukan FBband FioBhaswara!!
Dari : Iza Arnandi
Judul : hehe (eits, jangan ketawa bacanya! Serius gue. Memang itu judulnya)
“Sore Kakak nakal...
Hehe...
Za boleh minta nope Kakak ngga?”
Ya Allah Ya Tuhan demi apapun deh gue nggak nyangka dengan isi tuh pesan.. Si Iza minta nope gue?! Gue nggak salah baca kan? Gue nggak berharap gue salah baca, yah tapi gue nggak nyangka aja gitu. Daripada kelamaan, mending gue bales tuh inbox..
Dari : Minah Izaniy ElRhasiediy
Judul : hehe
“huwwwaaaa ... Ija jahattttt :( berarti selama ini kamu gak pernah nyimpen nomer Kakak dong ?! Huwwaaaa nangis Kakak nangis :'(“
Dengan lebey nya gue kirim balesan kayak gitu ke Iza. Tapi si Ija lama bangget balesnya Nyo, 10 menit kemudian baru deh dia bales! Yah bagi kalian mungkin 10 menit itu nggak lama, tapi buat gue waktu itu 10 menit tuh berasa seperti 10 jam..!
Dari : Iza Arnandi
Judul : hehe
“ :( .. Salah nanya yah ? Hiks ! :'( jangan-jangan di fb kakak ada yah ? Belum ngecek , polos mode : on :(“
Begitu balesannya, eh tapi sumpah yah semua isi inbox nggak ada yang gue ubah kata-katanya. Bahkan emotion nya pun gue hapal, seperti tanda senyum, orang nangis, dan tanda merengut. Okey, ini berlebihan, tapi yah begitulah gue yang ngefans banget ama Iza.
Dari : Minah Izaniy ElRhasiediy
Judul : hehe
“nggak ada sih. Kakak nggak suka bagi-bagi nope :p tapi demi Iza Kakak kasih deh. Nih 0852******** disimpen yah? DISIMPEN!! Awas kalau engga , entar Kakak ngambek :( jiakakakakkk ngancem. Engga kok sayyang Kakak bercanda (:”
Eh beneran loh ya gue gak suka bagi-bagi nope di facebook. Kalau orang minta baru gue kasih, itu juga kalau CEWEK !! Kalau cowok tergantung :p Karna bukannya sok ngartis atau apa? Menurut gue nomer handphone itu emang privacy..
Dari : Iza Arnandi
Judul : hehe
“iya2 .. Hehe ,, makasih Kak ;)”
Berakhirlah inbox-inbox-an sore itu.
Gue terus berharap dalam hati, malam ini Iza bakal sms gue. Gue gak berharap ditelpon sih, karena gue emang males dengan yang namanya telpon-telponan.
Sampe' besok pagi nya Iza sama sekali nggak ada nge-sms gue, apalagi nelpon ! Nyebellin bangget kan? Buat apa coba dia minta nope gue kalau gak ngubungin gue sama sekali?!
Hari ini gue gamau ngewall atau nginbox ke dia! Gue ngambek. Titik ga pake koma ga pake kutip ga pake seru.
*23-11-2010
Siang-siang sekitar jam 1-an lewat, gue kan lagi asik-asik duduk tuh dicounter, tiba-tiba handphone gue bergetar. Ada 1 new message dari nomer asing. Isinya kira-kira begini :
“Kak Minah, aku mau nelpon .. Angkat yah”
Gue cengo', nih nomer siapa sih ? SKSD banget. Baru gue mau bales tuh sms tiba-tiba handphone gue bergetar lagi. Bukan, bukan sms tapi telpon ! Nomer yang sms gue tadi. Dengan wajah tanpa dosa gue riject aja tuh panggilan, baru deh gue tanya dia siapa.
“ini siapa sih ? Kasih tau dulu baru aku mau ngangkat !”
Kyyyyaaaaaa.... Iza! Iza mau nelpon gue? Gue gak lagi mimpi kan? Sumpah demi apa deh di counter waktu itu gue udah kayak cacing kepanasan! Sangking gelisah nya antara ngangkat atau ngga? Sampai-sampai pembeli pun gak gue layanin lagi.. Lebey tapi itulah faktanya.
Gue bener-bener bingung sekarang, angkat nggak yah? Angkat nggak yah? Sumpah demi apa deh, seumur-umur gue belom pernah yang namanya telpon-telponan ama cowok! Yah selain bokap gue, om, ponakan, kakak pokoknya keluarga gue lah. Nomer handphone cowok di phonebook gue juga cuma segelintir, bisa dihitung pake jari. Gak lebih dari 10 deh!! Itu pun hanya sekedar sms-an gak pernah telpon-telponan. Tapi kalau gak diangkat kan sayang, sukur-sukur si Ija mau nelpon gue! Gue gugup sampe' ngeluarin air ketuban, eh enggak deng. Kalau yang ini gue bercanda, maksut gue ngeluarin air mata.
Sampai dirumah handphone gue terus bunyi, tapi nggak gue angkat dan nggak gue riject juga. Yah gue biarin aja tuh handphone bergetar.
Karena ga enak, gue pun kirim sms ke dia yang intinya gue belum siap nerima telponnya dia, gue janji entar sore gue bakal nelpon dia balik. Dia keukeuh maunya sekarang! Sampe 2 kali gue melas, baru deh dia nyerah dan ngirim sms lagi minta nope nya Kak Nia. Gue pikir biar deh dia nelpon Kak Nia, yang jelas saat ini dia gak nelpon gue dulu karena gue bener-bener gak siap! Sumpah ya waktu itu gue ngerasain gugup yang luar biasa! Rasa gugup ter-parah yang pernah gue alamin! Sekarang gue baru mikir, sebenernya yang artis nya itu gue apa dia? Kok perasaan dia yang ribet yak? Nelpon gue kan bisa besok-besok.
Habis itu gue langsung nge-sms Kak Nia, tapi gue kurang puas kalau cuma nge-sms doang! Karna berita ini bahagia banget buat gue jadi gue telpon deh Kak Nia, dengan histerisnya gue bilang ke dia kalau Iza bakal nelpon dia! Dia gak percaya. Ya Allah kurang histeris apa coba gue sampe-sampe Kak Nia gak percaya ? Karna volume suara gue yang nyampe triple stereo, dengan alesan jaga-jaga gue ngumpet ke kamar mandi. Kalau ngga entar kedengeran nyokap, berabe urusannya. Didalam kamar mandi itulah gue histeris nelpon Kak Nia sambil jingkrak-jingkrakan nggak jelas.
“iya beneran! Dia mau nelpon kamu sebentar lagi. Eciiieeee, selamet yah”
“hah? Selamet dirumahnya!”
Nggak lucu! Tanpa ngebales candaan Kak Nia, gue langsung memutuskan panggilan siang itu..
Fiuhhh,, alhamdulillah. Sujud sukur gue! Si Ija gak jadi nelpon gue ciiiingggg...
Gue masuk kamar dan rebahan diatas kasur sambil ngedengerin lagu, yah santai mameeeeen... Ehehheee... Tiba-tiba jantung gue deg-degan lagi! Ya Allah pasti ada sesuatu yang mengejutkan.
Tuh kan gue bilang juga apa? Si Ija nelpon gue lagiii...!!! Kali ini gugupnya 2 kali lipat ! Sampe-sampe rasanya gue pengen nangis..
Entah dapet keberanian darimana gue pun lari keluar dari kamar sambil nyembunyiin handphone gue dibalik baju. Gue bingung mau ngangkat tuh telepon dimana? Gue takut kedengeran ama nyokap soalnya. Secara gitu yah suara gue kan cemprengnya ngga kira-kira, mana nyaringnya saingan ama letusan gunung merapi lagi.. Gue ngangkat dikamar pasti kedengeran dari luar ama orang-orang rumah. Diruang tamu ada bokap, diruang keluarga ada Kakak gue yang cowok, didapur ada nyokap.
Hhh,, satu-satu nya tempat yang bisa diandalkan cuma diatas! Tempat ngejemur pakaian yang agak nyatu ama atap rumah [bisa dibayangin ngga? Ngga bisa yah? Bisa aja lah biar cepet biar gue seneng juga] gue pun langsung lari terbirit-birit dan dengan cepat naik keatas tangga. Kalau ngga entar keburu telponnya mati (?) untung kaki gue gak sampe keseleo. Kalau sampe' keseleo itu artinya si Iza harus panggilin tukang pijit kerumah gue.
Sebelum ngangkat tuh telpon gue narik-buang napas dulu sampe' berkali-kali. Berharap banget rasa gugupnya berkurang sedikit aja. Tapi hasilnya nihil, yang ada rasa gugupnya malah menjadi-jadi. Akhirnya diawali dengan bismillah gue pun memencet tombol yang warnanya ijo.
Gue : hallo.. Assalamualaikum..
Ya Allah sumpah demi apapun gue mau suara gue kedengeran lembut ditelinga Iza. Tapi mau bagaimana lagi? Yang namanya orang gugup suaranya gak bisa dibuat-buat Nyo'. Ah kedengeran deh suara asli gue, asli kalau ngomong cempreng, RIBET dan BELIBET !
Iza : walaikumsalam , Kak Minah?
Gue : iya .. Ini beneran Iza?
Iza : iya lah , emang siapa lagi?
Widiiii.... suaranya si Iza lembut Nyo' udah gitu agak medok lagi, emmm..mirip ama suaranya Brandon!
Gue : masa' sih? Beneran Iza? Aku gamau dibohongin yah!
Gue mulai nyolot tuh , gak percaya banget kalau yang nelpon gue tuh si Ija.Tanpa gue duga-duga si Ija malah nyanyi..
Ija : You rise me up ......
Ya Allahuakbar suaranya si Ija super duper baggus! Fasih lagi B.inggrisnya. Walopun cuma sebait tapi gue ngerasanya udah kayak sealbum! Sumpah demi Kak Nia yang kata orang mirip Shireen Sungkar gue nge-fly bangget denger si Iza nyanyi! Live on the phone guys..
Gue : aaaaaaaa ... Si Ija nya nyanyi!
Percaya nggak percaya dengan histeris nya gue ngomong kayak gitu sambil mukul-mukul tembok! Kali ini gue bener-bener yakin kalau yang nelpon gue ini emang Iza beneran.. Si Ija cuma hahahehe ngedenger gue ngomong kayak gitu..
Gue : kenapa Za nelpon?
Ya Allah itu pertanyaan terbodoh bagi Iza LuVers! Seharusnya gue seneng dong ditelpon ama Iza, tapi sumpah de ya rasa seneng nya ketutup ama rasa gugup! Belum sempat si Iza ngejawab langsung gue lanjut omongan gue, tercurahkan lah semua isi hati gue saat itu..
Gue : Ya Allah Za , kenapa sekarang sih? Kakak bilang kan entar sore aja! Aduh Iza Kakak ini gugup tau ngga sih? Kakak kan belom siap!!
Percaya ngga percaya lagi gue ngomong kayak gitu cuma dalam satu tarikan napas, dengan nada meringis-ringis sambil ngacak-ngacak rambut persis kayak orang stress.. Tapi jauhkan bala..
Jujur, itu untuk pertama kalinya gue manggil diri gue sendiri dengan dengan sebutan “KAKAK”.
Yang bikin gue kesel si Ija malah nyengir tanpa aib dan dengan gampangnya ngomong kayak gini.
Iza : santai aja Kak santai..
Gue : santai santai.. Kamu enak ngomong santai! Kakak nggak bisa santai tau ngga sih!?
Sumpah ye kata-kata itu terlontar begitu aja dari mulut gue.. Dalam hati gue nyesel banget udah ngomong kayak gitu ke Iza, secara nggak langsung kan gue udah marah-marah ke dia, ya Allah gue berasa sok ngakrab bangget de ah..
Karna sama-sama diem gue lanjut lagi deh acara mencak-mencaknya..
Gue : Ya Allah Ja ,, entar sore aja lah! Mendingan kamu telpon Kak Nia dulu deh..
Maksa bangget yah kesannya? Bodo ametlah, namanya juga lagi kehabisan kata-kata..
Iza : udahlah sekarang aja, mumpung Iza lagi sendiri nih ..
Sendiri? Masa' sih? Perasaan ada suara seseorang deh disampingnya Iza ..
Gue : disamping kamu ada siapa Za?
Iza : ngga ada .. Iza cuma sendiri
Masa' sih? Gue gak percaya abis samar-samar gue denger ada suara bapak-bapak disampingnya Iza..
Gue : masa' sih? Kok Kakak denger kayak ada suara bapak-bapak , om-om, atau malah Kakak-kakak gitu? Siapa sih?
Gue semakin ngotot, abis gue yakin bangget itu suara bapak-bapak..
Iza : ya Allah gada .. Iza cuma sendiri ,, dirumah emang ada-
Gue : Ya Allah Ja telpon Kak Nia aja deh , lagian kamu nelpon mau ngebahas apaan juga?!
Belum selesai Iza ngejelasin lagi ada apaan dirumahnya, langsung gue potong. Ya Allah gue gak sopan banget yah? Abis gimana lagi namanya juga gue gugup Nyo'..
Iza : Kak Minah apa kabar?
Gue : Baik? Iza apa kabar? Bukannya Iza lagi sakit? Udah sembuh belum?
Ebusettt... berentet tuh pertanyaan, padahal maksutnya cuma 1, hanya nanyain kabar..
Iza : iya Kak nih udah sembuh .. Kak Minah lagi ngapain?
Gue : lagi ngangkat telpon kamu Ja, kamu lagi apa?
Iza : lagi makan Kak..
Gue : Ya Allah makan aja sempet-sempet nya nelpon .. Disuapin yah Za? Ahahahahaaaa
Dari sekian menit baru sekali ini nih gue bisa ketawa, mudahan aja ditelinganya si Iza ketawa gue gak kayak dibuat-buat..
Iza : engga dong
Gue iya-iyain aja deh biar cepet biar dia seneng juga.. Ahhahaaa..
Gue : ehya disamping kamu ada Arry ngga Za?
Widiiiii... Sok banget gitu yah gue nyari-nyari Arry, padahal kenal juga baru kemaren..
Iza : gada Kak, mas Arry masih disekolahan Kak , dia lagi ada-
Gue : oh gitu..
Ebuseettt... Si Ija belum selesai ngejelesin malah gue potong lagi tuh..
Gue ama Iza sama-sama diem, bingung mau ngomong apa lagi?
Pas dia mau ngomong gue juga mau ngomong, yah sok sinetron gitu deh. Abis itu kita diem-diemman lagi, trus biar suasana nya nggak terkesan kaku gue lanjut lagi deh acara ngeringis-ringisnya.
Gue : aduh gimana yah? Aduh gimana yaah?
Sangking bingungnya gue malah ngomong kayak gitu ke dia. Jongkok (?) disamping genteng dengan muka minta dijual! Mana hawanya panes bangget lagi, asli kayak dijemur! Demi tuh DEMI...!!
Sumpah, si Ija aslinya emang bener-bener nyebellin! Gue lagi nervous setengah idup malah diolok-olok ama dia.
Iza : aduh gimana yah? Aduh gimana yah?
Dia niru-niru cara bicara gue tuh ,, makanya bikin gue tambah geregetan..
Gue : aaaaaaaaaaa... Ija jangan ngolok-ngolok doooong!
Sok manja yah cara ngomong gue? Tapi emang begitu kenyataannya. Kalau lagi gugup gue mah ngomongnya to the point aja lagi..
Iza : Kakak sekolah dimana? Kelas berapa?
Gue : yah kalau diitung-itung Kakak udah kelas 2 SMA ja, tapi kan Kakak udah berenti..
Si Iza kayaknya agak kurang denger gitu, jadi dia “hah? Hah?” mulu...
Iza : umur Kakak berapa?
Gue : 16 taun Za. Aduh Ja nelpon Kak Nia aja deh! Kak Nia minta ditelpon tuh! Kita sms-an aja lah.
Iza : engga ah , Iza maunya telponan. Sms-an nya ama Kak Nia aja.
Gue : berarti Ija gamau sms-an ama Kak Minah dong? Aaaaaaaaaaaa ... Iza mah gitu
Waktu itu gue beneran berasa kayak anak kecil yang minta dibeliin mainan, ngerengek-rengek sambil mukul-mukul genteng..
Lagi-lagi si Ija cuma ketawa aja ngedenger gue ngomong kayak gitu..
Gue : telpon Kak Nia aja deh Za!
Aslii kali ini gue bener-bener maksa! Akhir nya si Iza mengiyakan permintaan gue... Sebelum dia nutup tuh telpon dia ngucapin makasih karena gue udah mau ngedukung dan ngedo'ain dia. Gue cuma bilang iya-iya aja.. Abis selesai nelpon gue nggak lama dia nelpon Kak Nia..
Alhamdulillah, tapi tetep aja rasa gugup nya gak ilang-ilang. Mana kuping gue panas lagi! Sumpah demi Kakak gue yang katanya mirip Zaskia Adya Mecca telpon dari Iza adalah telpon terlamaaaa yang pernah gue terima!! Khususnya dari cowok..
Selama gue telpon-telponan ama Iza, gue gak berhenti mondar-mandir kesana-kemari.. Mulai dari megangin tali jemuran, megangin jendela , mukul-mukul tembok, sampe' mukul-mukul genteng gue lakuin cuma buat ngurangin rasa gugup gue. Sebenernya gue pengen jingkrak-jingkrak, tapi berhubung gue lagi diatas deket genteng pula, jadinya gue tahan-tahan deh. Daripada jatuh kebawah? Berabe urusannya.
Sebelum turun ke bawah, gue buka facebook dulu, yah rencananya sih pengen update status... Baru gue masuk ke beranda, udah ada 3 kotak masuk yang maksa banget pengen dibuka..
Pas gue buka, isinya dari Iza semua ...
Yang isinya seperti ini :
Dari : Iza Arnandi
Judul : Please angkat
“Kak , Iza nelpon Kak Minah 2 kali kok gak diangkat sii :(
Angkat ya Kak ... (keburu ada mama)”
“Ayo dong Kak .. Entar sore latihan, gak pegang hp, kalau ngga Iza telpon Kak Nia boleh? Minta nope Kak Nia boleh?”
Dari : Iza Arnandi
Judul : Makasih Kakak
Makasih ya Kak udah mau terima telpon Za .. Hehe,, Kakak lucu :D
Makasih banget ya Kak, Iza mohon bantuannya ya, mohon do'a dan dukungan Kakak. Tolong sampein ke yang lain ya Kak, Iza minta do'a dan dukungannya. Hehehee, seneng bisa denger suara Kakak ;)
Sumpah itu isi pesan gada gue ubah-ubah sama sekali .. Real dan fakta! Terserah deh mau percaya atau ngga? Tapi gue saranin lebih baik kalian percaya aja deh biar gue seneng..
Dikirimin pesan yang bunyinya kayak gitu bikin gue tambah senyum-senyum gak jelas. Speechless, nge-fly, meelting, dan sebangsanya nyampur jadi satu. Tanpa ngebuang-buang waktu langsung aja gue bales inbox nya dia.
“Lucu, lucu .. Kamu enak banget ngomong lucu! Kakak stress, gugup, sampe' keringet dingin tau ngga!
Ya Allah Iza demi kamu tuh Kakak bela-belain naik keatas genteng buat nerima telpon ! Kakak belom pernah telpon-telponan ama cowok tauk ! Aaaaa ... Gugup nya berasa sampe' sekarang , tapi gapapa deh ikhlas demi Iza mah .. Iya sama-sama (: entar Kakak sampein !”
Huaaaahhhhhh ,,, kenangan 23-11-2010 adalah kenangan yang amat sangat paling indah deh pokoknya! Gak bakal gue lupain! Dan gue harap si Ija gak bakal ngelupain itu..
---Tragedi 3 Minggu Berturut-turut---
“Ija ,,, nyanyi yang santai yah. Jangan gugup , rileks aja (:.. Sebelum perform entar jangan lupa baca bismillah. Kakak bantu do'a dan sms dari sini :D Berikan yang terbaik buat semua FB luVer, Kakak yakin kalian pasti bisa !”
Itu wall yang selalu gue kirim setiap hari sabtu dan minggu. Hanya semangat yang bisa gue kasih ke mereka.
Tapi gue sebel bangget deh! Sumpah, setiap hari sabtu dan minggu ada aja TRAGEDI yang bikin gue jengkel sebel kesel setengah idup ! Itu semua terjadi selama 3 minggu berturut-turut.
Minggu pertama, gue sebel ngeliat hasil polling sms yang menyatakan FBband gak aman, alias posisinya masuk 2 terrendah! FBband woyyy FBband!! Fans nya bejibun masa' polling sms nya 2 terendah sih? Sumpah rasanya gue pengen nangis waktu ngeliat Iza dan Arry nangis..
Tapi gue tahan-tahan, masalahnya disamping gue ada nyokap! Malu dong!
Itu tragedi minggu pertama. Biar kata FBband gak jadi keluar tapi hati gue tetep aja gak terima ngeliat hasil polling sms yang ngajak berantem!
Tragedi minggu kedua, gue sebel denger komentar Kak Rina yang bilang kalau Iza gaya nya terlalu DEWASA dan niru-niru orang lain !! Dalam artian niru gaya vokalis band papan atas... Mungkin yang dimaksut Kak Rina vokalis nya Radja kali yah?
Kalau menurut gue Iza gayanya emang agak mirip ama Ian Kasela, tapi tetep aja dia punya ciri khas tersendiri dan menurut gue lagi gayanya Iza tuh gak dibuat-buat. Emang udah dari sananya kali dia tuh keliatan dewasa.. Yah yang jelas gue sebagai FB luVer/penonton ngerasa suka-suka aja dengan style nya Iza yang sekarang..!
Tragedi minggu ketiga ..
Nah yang ini sumpah gak cuma bikin gue kesel, tapi juga sebel, jengkel, envy, cemburu, yah pokoknya nyampur aduk jadi satu kayak gado-gado atau es campur lah.
Waktu gue tau FBband kolaborasi ama Afifah !! Huh, sumpah de yah waktu ngeliat mereka duet bawaan gue pengen ngomel-ngomel mulu. Apalagi waktu Iza megang pundaknya Afifah, begitupun sebaliknya waktu Afifah megang pundaknya Iza ! Astagaaaaaaaaa ... Envy setengah idup ! Rasanya gue pengen nabokin anak orang. Tapi beruntung lagu nya bukan lagu cinta-cintaan, jadi gue gak begitu cemburu .. Jiakakakkakkakkk :D
---Wall Penuh Kenangan---
Ahhhahahhaaayyyyy ....
Banyak banget wall message yang gak bisa gue lupain dan rasanya pengen gue abadiin seumur hidup !!
Tapi cukup 3 aja yang gue ceritaiin..
Dulu , entah itu Ija atau Arry yang jelas yang online di FBband FioBhaswara kalau ngebalesin wall gue suka bagi-bagi sun jauh gratis loh .... Ahahhahaayyyyy, seperti ini, “muachhhh” begitu balasan yang paling gue inget! Gue udah pernah dapet 2 kali yang pertama dari Ija, yang kedua dari Arry ... Jiahhahhaa... Bangga gitu? Eh gue serius tauk! Gue suka senyum-senyum sendiri gitu, yah gue lucu aja ngeliat anak-anak yang tingkahnya kayak gitu. Bikin gemmmmes! tapi si Kak Nia selalu aja nakut-nakuttin gue. Dia bilang “yakin tuh yang bales anak-anak FBband? Siapa tau-“
Belum selesai Kak Nia ngomong langsung gue potong. Gue kayaknya tau maksut si Kak Nia apaan? Huwwwaaaa ... Gara-gara si Nia gue jadi takut sendiri, gimana kalau yang ngebalesin itu ternyata bapak-bapak, om-om, atau malah Kakek-kakek? Sumpah demi apa deh gue gamau dikasih sun jauh dari orang lain selain dari anak-anak FBband!
Yang kedua gue ngewall ke Iwan, gitarisnya FBband... Yang gue bilang cakepnya naudzubillah itu loh!
Waktu itu Iwan baru punya FB. Tau ngga sih? Tau ngga sih? Dari sekian banyak wall cuma punya gue doang yang dibales !! Punya gue doang mameeeeen. Hahhaaahaa, lebey amet, yah walopun cuma sekali yang penting kan udah dibales.
Dan wall yang paling berkesan yaitu wall nya si Iza. Waktu itu gue lagi males ngewall. Abis wall nya penuh bangget! Sesek gitu...
Sekedar info kalau kita mau ngewall ke Fanspage FB luVer or Facebook Iza Arnandi harus sedia PELAMPUNG dan OKSIGEN ! Buat apa coba? Yah biar kalau wall kita tenggelem ada yang nolongin, ehehheee ... Trus oksigen buat alat bantu napas, siapa tau entar sangking seseknya kita kehabisan napas! Jiakakakakkk :D eh tapi gue serius loh! Wall nya FB luVer ama Iza Arnandi itu sesek banget, udah gitu bejubelnya ngalah-ngalahin penumpang angkot.. Makanya hari itu gue males ngewall, kalau gue ngewall paling-paling juga tenggelem atau ngga ketimbun ama wall-wall yang diatas.
Gak nyangka gue, padahal baru sehari gue nggak ngerusuh si Ija udah ngirim wall aja ke gue. Begini isinya :
“makasih Kak .. Sepi ,, biasanya Kakak bikin rusuh di FB Iza ma luVer .. Yauda iza bobo dulu ya”
Ya Allah gue berharap itu ungkapan hatinya Dek Ija. Secara gak langsung kan itu artinya dia kangen ama kerusuhan gue.. Ahahahhaaaaa seneng setengah mati..
Pokoknya gue sayang bangget ama Dek Za. Biar kata dia suka ngata-ngatain gue Kakak nakal lah, Kakak galak lah, dan lain sebagainya gue tetep sayang ama dia. Karena buat gue dia udah kayak adek gue sendiri. Yah gue juga berharap selamanya dia bakal inget ama gue.
---Arry Punya Pacar ? Gosip ato Fakta ?---
Siang itu tepatnya tanggal 30 November 2010, gue lagi asik duduk-duduk dicounter. Perasaan kerjaan gue duduk dicounter mulu yah? Pasti bosen deh bacanya. Tapi ya emang kayak begitu kerjaan gue, mau gimana lagi dong ? Yaudalah lanjut..!
Tiba-tiba Kak Nia dateng dari belakang. Dia nyamperin gue dengan suaranya yang bisa dikategorikan “master speaker”, widih sadis..
“Minah Minah ... Arry punya pacar!”
Ya Allahuakbar ! Si Kak Nia ngagetin gue aja de ah, gara-gara dia hampir aja gue terjungkal jatuh dari kursi.
But, wait wait wait.
Arry punya pacar? Maksutnya apa nih? Kak Nia gak lagi ngebo'ong kan? Sumpah gue kaget banggget waktu denger tuh gosip! Tapi karna gue lagi di counter [tempat umum.red] jadi gue pura-pura stay cool aja. Mau heboh sendiri malu dong ! Entar gue dikira gila lagi..
“hah? Bo'ong! Tau darimana emang?”
“wall nya dia!”
Ebusetttt ,, gue yang tadi nya santai berubah jadi sibuk sendiri waktu denger jawaban dari Kak Nia.
Sumpah ya gue udah gak bisa santai!
Hati gue udah mulai jumpalitan, jantung gue udah mulai push up gak jelas, tinggal ginjal gue doang nih yang belom skot jam (?)
Aaaaah pokoknya gue bener-bener.. Emm,,, cemburu? Ya Allah masa' gue cemburu ama anak kecil sih? Nggak, nggak, nggaaaaak .. Bukan, bukan cemburu !! Tapi gue cuma.. Emm,,, gue cuma gak nyangka aja gitu. Secara yang gue liat dari tampangnya Arry, dia tuh anaknya pemalu. Masa' iyah punya pacar? Engga, Kak Nia pasti bo'ong!
Gue cepet-cepet online facebook dan ngebuka profilnya Arry. Trus gue ubek-ubek deh wall nya dia.
Gue buka salah satu wall message FB luVer yang dikomentarin ama Arry. Kira-kira seperti ini isi wall nya “emangnya Arry beneran punya pacar?” dengan hati yang luar biasa deg-degan gue baca komentarnya Arry .. “tanya ama Iwan aja yah”
Huh, gedebak gedebuk gubrak! Kok Iwan sih? Emangnya yang punya pacar si Iwan? Belakangan gue baru denger kabar kalau ternyata Iwan juga ‘gosip-gosipnya’ udah punya pacar. Inget dan catet, ‘gosip-gosipnya’ !! Abis gue kan belom tau faktanya kayak gimana?
Ohhh... Gue baru ngeh sekarang jadi misalkan si Arry ditanya pacar, Arry jawab “tanyain Iwan”, entar si Iwan ditanyain pacar, Iwan jawab “tanyain Arry”..
Fiuhhh ,, bener-bener ribet tuh bocah dua. Gue baca lagi komentar dibawahnya yang berbunyi “beneran Ry?” kayaknya tuh comment sehati bangget ama gue! “ENGGAK PERCAYA” okay ralat, lebih tepatnya “KURANG PERCAYA”. Si Arry cuma jawab “Y”.
Sumpah mameeeeen tuh comment nusuk bangget ke jantung! Yah cuma huruf “y” yang mengandung 2 arti. Entah itu “ya dia emang punya pacar” ? Atau mungkin “ya tanya aja ke Iwan” ? Gue berharap “y” yang maksutnya Arry itu adalah “y” yang kedua..
Akibat didorong rasa penasaran yang kian membuncah, gue pun ngubek-ngubek tuh wall lebih kedalem lagi (?)
Yah ketemu! Satu wall dari FB luVer yang dikomentarin lagi ama si Arry. Wall yang kira-kira isinya begini “Arry beneran punya pacar? Siapa Ry nama pacarnya?”
Gue baca komentarnya Arry yang sukses ngebuat gue selonjoran di lantai dengan tampang minta dibeli (?) ih sumpah ya sebenernya gue males ngetik tuh komentar! Tapi mau gimana lagi? Entar kalian gatau lagi isi komentarnya apaan? Okay , isi komentarnya adalah “A***......” entah bintang nya berapa kali? Yang jelas banyaakkkk !! Gak sempet gue ngitungin tuh bintang karna gue langsung keburu envy dan exit dari wall nya Arry.
Pacarnya Arry inisialnya “A” ? Gosip atau Fakta? Bodooo amet ! Ih sumpah de ya gue waktu itu lagi ngetik FB luVer to ForeVer jilid 1, gara-gara si Nia ngerecokin dengan cara ngasih tau tuh gosip gue jadi kehilangan semangat buat ngelanjutin kerjaan gue, padahal dikit lagi mau ending tuh! Karna hati gue masih gak tenang, gue online facebook lagi. Tapi kali ini gue gak nongkrong di wall nya Arry FBband melainkan di wall nya FB luVer. Gue ngirim wall yang isinya kayak gini “Arry beneran punya pacar? Hueeeeeee gamau gamau gamau :'( #lebey.. Serius dong Ry, beneran punya pacar?”
Gue langsung off karna ngga dapet jawaban apa-apa, alias wall gue dikacangin. Inget dan catet yah WALL GUE JUGA PERNAH DIKACANGIN. Jadi jangan ada lagi yang beranggapan kalau wall gue selalu dibales ! Karna itu fitnah.
Sore harinya pas gue mau ngepost FB luVer to Forever jilid 1, si Rifad [salah satu FB luVer] ngirim wall ke gue yang isinya “KABAR BAIK ! AURA DAN ARRY GA PACARAN. KATA ARRY AURA TUH ADEK ANGKATNYA. TADI GUE TELPON ARRY” eits, tuh kata-kata bukannya sengaja gue capslock yah. Tapi emang si Rifad ngetiknya pake huruf kapital semua. Gue mangap baca tuh wall, maksutnya tuh anak apa coba? Mau ngasih info atau mau ngepamer? Pake acara bilang-bilang segala lah kalau dia abis telpon-telponan ama Arry. Trus yang bilang kalau Arry pacaran ama Aura juga siapa? Gue juga tau kali kalau Aura tuh "adek angkatnya" si Arry. Maksut gue kan ama cewek lain. Iiihhh dasar si Rifad odong!
Udah malem tapi gue masih tetep kepikiran aja ama tuh gosip, ebuset kurang kerjaan amet yah gue ? Yah abis gimana lagi , gue beneran penasaran. Itu berita GOSIP atau FAKTA? Mau ngewall, males ! Abis wall gue yang tadi siang aja dikasih kacang, belom lagi gue ada denger-denger selentingan kabar kalau si Ija.... Emm,,, si Ija abis nangisin Afifah? Eh atau malah kebalik, Afifah yang.... Aish, males ngebahas itu deh gue! Yang jelas 2 berita itu berhasil banget menghilangkan napsu gue buat ngewall.
Besok pagi nya gue berniat untuk ngambek, Kak Nia yang ngoceh panjang lebar tentang Iza atau Arry gamau gue dengerin ! Pokoknya gue gak mau ngebahas FBband lagi ! Sangking keselnya gue ngomong kayak gitu ke Kak Nia [bo'ongnya doang tuh padahal, entar juga kalau digoda-goda dikit balik lagi].
“SUNGGUH MATI AKU JADI PENASARAN ...” yah perasaan gue saat ini seperti lirik tuh lagu. Yang namanya rasa penasaran gue tuh udah nyampe ke level akhir. Mana gosip nya hangat banget lagi, fresh on the oven di wall nya Arry cuy !! Mau gak mau siangnya gue ngewall lagi ke FB luVer, gue ubek-ubek wall mereka dan gue baca-in satu persatu. Kira-kira yang online siapa yah? Ija? Arry? Rame-rame ato malah admin? Dan menurut hasil pengamatan gue [eciieeee pengamatan ? Yah pokoknya itulah] yang online pada siang itu adalah admin bukan personel FBband ! Tambah males aja gue ngewall. Kalau yang ngebales admin mah sama aja bolong!
Gue tunggu sampe' personel FBband yang online, bodo amet deh mau sampe' kapan kek? Yang jelas gue pantengin tuh dindingnya FB luVer. Kira-kira agak sore gitu barulah mereka on.
Isi wallnya udah gue ketik, tinggal nge-klik “kirim” selesai deh..
Tapi lagi-lagi jantung gue harus berdegup gak karuan, yah antara PD dan gak PD. Kembali lagi ke alesan gue yang dulu, takut gak dibales ciiiiingggg... mana isi wall nya menyangkut hati lagi.. Jiakakakakakk :D
“FB luVer for FBband , FBband for FB luVer .. Jadi jangan ,, emm .. Jangan ,, jangan apa yah? Emmm ,, jangan ada yang punya cem-cemman dulu dong Dek :( kasian entar Kakak-kakak FB luVer yang cewek pada cemburu menguras selokan semua ,, kan FB luVer kebanyakan cewek .. Eh tapi terserah aja sih (: jiakakakakakk :D #siapa gue ngatur-ngatur”
Yah begitulah isi wall yang gue kirim. Kata Kak Nia gue ngetiknya dari hati, padahal engga tuh ! Gue cuma nyampein isi hatinya Kak Nia doang dan sebagian Kakak-kakak FB luVer yang sehati dan sepemikiran ama gue. Loh bener dong? Fans nya FBband kan kebanyakan cewek. Gue takutnya entar kalau anak-anak FBband udah punya pacar, FB luVer [khususnya cewek] banyak yang mengundurkan diri lagi :p jiakakakkakakk :D yah itu sih cuma pemikiran gue doang yah.
Lama banggget gue nungguin balesannya, lamaaaaaaaa banggget. Mana gada pemberitahuannya lagi! Alhasil gue harus rela bolak-balik wall nya tuh fanspage demi memastikan wall gue yang udah dibales ato ngga ama FBband.
Alhamdulillah, akhirnya wall gue dibales juga ama mereka, mereka comment “iya Kak Minah :) kak Minah juga yah?”
Eh apa maksut tuh? Gue pan udah gede, 16 taun mameeeeeeen :p masa' masalah hati masih diatur-atur sih? Tapi demi menjaga kesenangan satu sama lain yaudah gue “iya-iyain” aja apa maunya mereka. Pokoknya awas aja kalau mereka sampe punya pacar tapi gak bilang-bilang ama gue, gue pegang tuh kata-kata ! Jiakakakakkk :D
Hati gue sih udah rada enakan yah. Tapi tetep aja jawabannya “NGAMBANG” pasti yang baca juga ngerasain hal yang sama ama gue. Arry punya pacar ? Gosip ato Fakta ? Untuk lebih jelasnya ayok rame-rame kita tanya langsung ke Arry..
Eheheheheee ... Yaudalah gue sih berharap itu semua cuma gosip murahan yang garing basi perezzz lah pokoknya!
---PamernomerIza.com & PemburunomerIza.com---
Ehem ,,, okay !
Belakangan ini gue perhatiin isi wall FB luVer ngga jauh dari ngemis-ngemis minta nope .. Nope siapa lagi kalau bukan nope vokalisnya FBband yang paling ganteng..
Yah gue ngerti kok gimana perasaannya mereka ketika mengetahui yang lain PUNYA, sementara mereka ENGGAK. Iri ? Pasti! Belum lagi anak-anak FB luVer yang punya nope Ija kebanyakan pada pamer ! Yah kira-kira seperti ini “Za, sms ku kok ga dibales ?”, “Za, nomernya kenapa ga aktif ?” atau malah “Za, kita lanjut yang disms tadi yok”.
Sumpah yah pamer banggget, entar kalau anak-anak FB luVer yang lain mau minta, malah gak dikasih. Yaudalah kalau kalian gak mau ngasih lebih baik gausah pamer! Eitssss , jangan ada yang ngerasa tersinggung ye, kalau marah berarti ngerasa..
Hemmm ,, masih ngebahas segelintir orang yang pamernomerIza. Malem itu gue iseng lagi buka facebook, eh ralat deh. Gue mah gak pernah iseng kalau yang namanya ngebuka facebook. Eheheheeee, kalau gue online facebook itu selalu dari hati.
Jadi wall nya FB luVer penuh tuh, semua pada ngewall berjamaah copas isi sms yang dikirim oleh nomer 0878*****038.
Sms yang isinya :
Seandainya kau tau, ku tak ingin kau pergi meninggalkan ku sendiri bersama bayanganku.
Seandainya kau tau, aku kan selalu cinta, jangan kau lupakan kenangan kita selama ini.
FB LuVer.
Demi apa deh, kurang kerjaan amet sih ngewall kayak gitu? Gue juga dikirimin tapi gue biasa aja tuh.
Woo wooo wooo ....
Ngebaca gue dikirimin anak-anak FB luVer pada langsung ngewall dan nginbox ke gue de tuh.
Sodara-sodara FB luVer semuanya gue tegasin sekali lagi yah.. GUE TUH GAK PUNYA NOPE NYA IZA !! Waktu dia nelpon gak sempat ke save, yang gue inget cuma simpati dan ujung nya doang. Mungkin kalian nganggep gue tuh bego banget dan sok sampe-sampe gamau nyimpen nope Ija..
Bukan, bukan begitu! Tapi begini.. Ehem, waktu Ija nelpon gue nomernya tuh nomer simpati lama. Wuuuuu,, digitnya aja masih 11 Nyo' !! Yah gue mikir dong, gak mungkin lah itu nomernya Ija? Pasti nomer bapak-bapak atau ngga emak-emak atau ngga om-om tuh!! Karna gue belom tau pasti itu nomernya Ija ato bukan, ya gue males nyimpen dong, menuh-menuhin phonebook aja. Jadi yang gue hapalin cuma jenis kartu dan ujung nomernya doang. Just it! Abis baca ini jangan ada lagi yah yang ngirim wall ataupun inbox ke gue yang isinya minta nope Ija. Karna demi apa deh, gue gak nyimpen.
Ehem, jujur gue ngefans banggget ama FBband tapi gue gak BEGITU ngeburu nomer nya Ija or personel yang lain tuh. Buat gue kalau dapet Alhamdulillah, kalau engga yah berarti emang bukan rejeki !! Keep smile guys :) gak punya nope Iza bukan berarti kita gak bisa deket ama dia kan? Eheheeee, kalau gue sih wall gue dikomentarin aja gue udah seneng gilaaaaa. Apalagi kalau sampe' dibales di wall! So, deket lewat facebook aja juga asik kok.
Ngomong-ngomong masalah pemburunopeIza.com, gue pernah dapet inbox yang isinya berbeda-beda loh dalam satu hari !! Inbox pertama “Kak Minah tau nope nya Iza gak ? Minta dong :( #melas.com” itu adalah inbox salah satu FB luVer yang minta nope Ija ke gue. Gue yakin banggget waktu dia nulis tuh inbox pasti dia lagi masang tampang ekstra melas layaknya pengemis yang nggak makan 7 tahun 7 bulan. Berharap bangget tuh inbox nya kejawab. Huuuuwhat?! Heloo guys, mau lu melas kayak gimana juga jawaban gue tetep sama kali, “NGGAK PUNYA” karna itu emang kenyataannya.
Inbox kedua “Kak nope nya Iza tuh yang belakangnya 038 atau 555?”,
Sumpah de yah gue tu gatau nope aslinya Iza tuh yang ujungnya berapa? 038 kah atau yang 555 kah? Gue gak berani bilang “iya” karna gue sendiri belom tau yang mana yang asli? Jadi untuk menghindari fitnah lebih baik gue jawab aja “gatau”..
Inbox yang gak kalah memancing emosi gue adalah inbox yang ketiga, yang isinya seperti ini “Kak Minah crew RCTI ? Manggil nya apa nih ? Mbak , Tante, atau apa?” ih wawwww ,, setua itu kah tampang gue? Sampe-sampe dia ngira gue tante-tante. Dih nyebellin !! Owww, belakangan baru gue tau kalau dia ngira gue crew RCTI karna menurut dia gue deket banggget ama yang namanya Iza Arnandi.
Hallowwww, emang crew RCTI doang yang boleh deket ama si Ija? Ckck ... Dan masih banyak lagi inbox yang isinya berbeda-beda tapi dengan 1 niat yang sama yaitu “MINTA NOPE IZA”.
PemburunopeIza.com banyak banget yang maksa-maksa gue buat bagi-bagi nope Ija [bagi-bagi? Sembako kalii dibagi-bagi]. Salah satu yang paling nyolot adalah FB luVer yang nickname FB nya “Dieke pny' sahbt”. Dia adalah fans FBband asal Kalimantan tepat nya lagi di Kal-Bar ato Kal-Teng gue lupa? Yang jelas diantara dua itu. Ih gila tuh anak nyolot banget! Maksa gue buat bagi-bagi nope Ija >,< Upsss, maap Dek Dieke (: Kak Minah ngerti kok gimana perasaan kamu yang pengen banggget ditelpon ama Dek Ja tapi Kak Minah emang gada nyimpen nope nya Ija. semoga Dek Dieke ngerti.
Yah intinya buat orang-orang yang pamernopeIza, kalau emang gamau bagi-bagi jangan ngumbar-ngumbar dong, kan kasian yang gak punya. Dan buat pemburunopeIza gue saranin jangan terlalu diburu deh.. Kalau emang rejeki nya entar tuh nomer pasti dateng sendiri. Lagian bukannya sesuatu yang serba buru-buru itu adalah pekerjaannya setan (?)
---Awal Desember Yang Indah---
01-12-2010 ......
Sore sekitar jam 3 lewat, gue kan lagi online facebook tuh. Ih tapi sumpah ya! Gue bete bangggget...
Mau tau kenapa? Mau tau kenapa? Mau tau ngga? Ih tumben gamau tau..
Ohhhhh, mau tau. Bilang dong ! Jadi begini ceritanya ..........
Asal kalian tau aja yah selama ini gue online facebook tuh hanya sekedar nongkrongin FB nya anak-anak FBband [kalau sebelum ada anak-anak FBband sih gue sukanya nongkrongin FB orang yang gue suka.. Ehehhee] yah cuma mau mastiin mereka online apa ngga? Kalau on kan gue mau ngirim wall gitu.. Jiakakakakkk :D .. Abis cuma lewat wall doang gue berani nanya banyak ke mereka, kalau udah ditelpon gue malah bingung sendiri mau ngomong apa [aneh, padahalkan lebih enak nanya ditelpon kali yah].
Yah pokoknya waktu itu gue mau ngewall, terserah deh ke FBnya Iza kek, Arry kek, Dimas kek, Iwan kek, Satria kek, wateper ! Tapi sayangnya gak bisa :( alesannya si Arry udah keburu off, Dimas ama Iwan kayaknya emang ngga on deh! Soalnya FB mereka gada perkembangan terbarunya (?), kalau si Ija.... Huh, percuma ngewall paling-paling juga dikasih kacang. Tuh bocah mungkin emang pengen aktifnya di FB luVer aja kali yah? Taulah yang jelas percuma deh ngewall. Sementara si Satria? Hedew... Gimana mau ngewall? Di konfirm aja belom.
Setelah itu gue ngubek-ngubek wall nya FBband FioBhaswara dan FB luVer. Kalau di FBband gada yang dibales, di FB luVer noh baru ada yang dibales.
Gue mikir de tuh, ngewall nggak yah? Ngewall nggak yah? Emm ,, pengen sih. Tapi yang ngewall banyak ciiiiingggg ,,,
Ngeliatnya aja gue udah sesak napas duluan, gimana kalau udah ngebacainnya? Didorong rasa kangen yang udah stadion ups salah stadium 4, mau ngga mau gue pun ngewall ke FB luVer. Hingga menghasilkan 33 komentar ! #ngetik dengan perasaan bangga, hahahaaaapadeh gue..
Ih nyebellin ! Yang bikin gue kesel tu yah dari 33 komentar cuma satu, inget dan catet ! CUMA SATU komentar dari FB luVer, sisanya komentar dari Rifad, Kak Nia, dan Jheje [salah satu FB luVer juga]. Gimana gak bete coba? Abis itu gue exit dari fanspage FB luVer. Gue langsung menyatakan nih hari adalah hari MENYEBALKAN sedunia. Lebey tapi emang begitulah perasaan gue saat itu.
Kemudian sekitar jam 4 lewat gue lagi asik ngetik cerbung lanjutan TPOF. Tiba-tiba jantung gue dag-dig-dug gak karuan, pasti bakal ada sesuatu yang mengejutkan! Pikir gue, tapi apa yah ? Gak lama kemudian handphone gue bergetar.
Dilayar tertera beberapa angka yang jika digabungkan akan menjadi sebuah nomer togel (?) eh enggak deng, maksutnya nomer handphone. Loh ini kan nomer yang tempo hari nelpon gue?! jerit gue dalem hati. Ya gak mungkin lah gue ngejerit beneran, kedengeran nyokap habislah cerita.
Gue ngucek-ngucek mata gue gak percaya, tapi kenyataannya yang dilayar handphone gue tetep nomer simpati lama dengan digit 11. Huuuuuwhat?! Ija nelpon gue? Ada angin apa coba? Ngga, ngga, ngga.... Ngga mungkin ! Pasti ini Kak Dedy --adminnya FBband-- .. Secara gitu, di inbox Kak Dedy bilang dia mau nelpon gue. Mau nyampein titipannya si Ija. Gue udah ngira kalau nomer simpati dengan 11 digit itu adalah nomernya Kak Dedy bukan nomernya Ija !! Untung gak gue simpen, pikir gue.
Setelah sekali si Ija misscall, dia ngirim sms ke gue yang isinya :
“Angkaaaat dunk kak...
Iza”
Sumpah demi Kak Nia yang kalau ngomong gak pake titik dan juga koma isi tuh sms gak gue ubah-ubah sama sekali. Titiknya pun gue hapal, tiga titik dibelakang kata “Kak”.
Setelah baca tuh sms, gue mulai rada yakin kalau yang nelpon tuh si Ija. Dengan terbirit-birit gue lari lagi ke atas genteng “si Ija tega bangget ama gue, kalau nelpon selalu aja dadakan” pikir gue.
Kalau waktu telpon pertama cuacanya panas gilaaaa, telpon kedua malah kebalikannya. Waktu itu di tempat gue lagi hujan deras mana petirnya gedee bangget lagi !! Hampir aja gue kepeleset pas lari-lari menuju tangga, kan lantainya licin tuh. Tapi untungnya gue cepet-cepet pegangan ama tembok. Ehehheee, demi tuh Za DEMI !!
Disaat gue mau bales sms nya si Ija, si Ija malah misscall lagi, alhasil gue riject aja de tuh [maap ye Ja ,, kan Kak Minah mau bales smsnya Iza].
Kira-kira begini isi sms gue :
“bo'ong ... Beneran Ija ? Entar Kak Dedy lagi ...”
Gak nyampe 2 menit gue dapet balesan dari si Ija. Yang isinya seperti ini :
“sweeer...
Angkat dunk”
Waktu itu gue lagi duduk dianak tangga, pas baca sms nya si Ija sontak jantung gue kembali deg-degan. Kali ini berdetaknya lebih cepat dari biasanya.
Ya Allahuakbar ! Begoooo begooo beggggooooo .... Ini kan bukan pertama kalinya si Ija nelpon gue, tapi ini udah untuk yang kedua kalinya !! Kenapa gue masih gugup aja sih? Seharusnya gue bisa belajar dari pengalaman yang pertama dong. Huh, tapi tetep aja jantung gue gak bisa diajak kompromi. Tuh jantung malah sibuk marathon didalem, gatau apa yah kalau yang punya lagi gelisah.
Gak lama setelah tuh sms masuk, handphone gue bergetar lagi. Bukan, bukan sms ! Melainkan telpon. Dengan hati dag-dig-dug gue pencet tombol yang warnanya ijo.
Gue : haloo..
Sumpah demi apa deh untuk yang kedua kalinya gue berharap suara gue kedengeran lembut ditelinga Ija. Ck , tapi tetep aja gak bisa, gue yakin bangget suara gue gada lembut-lembutnya ditelinga Iza! Mana gue ngomongnya kayak orang nagih hutang lagi, agak teriak-teriak gitu. Kan hujan tuh, jadi suaranya kurang kedengeran..
Iza : Kak Minaaaaaaaaahh.....
Subhanallah ... Gue bener-bener nge-fly dengernya ! Gue ngerasa waktu itu Iza lagi ada didepan gue, manggil gue sambil ngelambai-lambaiin tangannya, trus gak lupa diiringi dengan senyuman manis yang dia punya. Kyaaaaaa ,, penggen penggen pengggenn !! Mana suaranya si Iza waktu manggil gue tuh imut banget lagi. Suara yang khas anak-anak gitu deh sampe-sampe ngebuat jantung gue split dari Kal-tim ke Papua (?) Huwaaaaa... Makin gemmes !!
Gue : kenapa Za nelpon?
Dan untuk yang kedua kalinya pertanyaan bodoh bagi Iza LuVers keluar dari mulut gue. Begoo ,, begoo ,, beggggooo ... Beneran de yah bego nya gue tuh gak ketolongan ! Seharusnya gue bisa belajar dari pengalaman yang pertama, eh ini malah? Aarrgghhhh...
Iza : engga cuma pengen ngobrol aja..
Eh beneran gak sih si Ija jawab gitu? Gue takut salah pendengaran soalnya ... Ya Allah mudahan telinga gue waktu itu gak salah denger. Karna sumpah demi apa deh, gue bener-bener gak percaya dengan semuanya !! Eh tapi satu yang gue percaya waktu itu kalau ternyata diri gue ini emang beneran cantik (?) hahahaaapadeh gue gak nyambung banggett..
Gue : ngapain lagi nih kita ?
Sangking gugup nya gue jadi gak nyambung tuh, karna ngerasa salah ngomong gue pun langsung nyahut lagi.
Gue : eh disini hujan loh Ja, disana hujan engga?
Penting apa yah gue nanya kayak gitu? Karna keadaannya lagi genting jadi dipenting-pentingin aja yee? Jiakaakkakakk...
Iza : emmm ,,,
Iza kayaknya lagi mikir tuh atau jangan-jangan dia keluar rumah kali yak ? Mastiin ujan apa kagak ? Ya Allah Ja ribet amet idup lu..
Iza : gerimis Kak..
Jiakakkakakakk ... Mikirnya sekian menit eh jawabannya cuma 7 huruf ! Gerimis? Iza Iza kamu kok lucu banggget sih..
Gue sempat protes dikit bukannya di wall si Ija bilang di Semarang panas yak? Kok berubah jadi gerimis? Tau ah bodo. Gue mondar-mandir, bingung mau nanya apaan? Sampe dipinggir genteng barulah gue lanjut ngomong lagi.
Gue : sama siapa Ja?
Ettt dah, gue mau tau aja yah perasaan. Mau Ija lagi sama siapa kek, bukan urusan gue deh kayaknya. Yah maksut gue kan siapa tau aja ada si Arry disamping nya dia atau siapa kek gitu, kan gue juga pengen denger suara nya si Arry..
Iza : sendiri
Gue : Arry mana ?
Iza : Arry masih disekolah .. Ada pelajaran tambahan gitu Kak..
Noh kali ini omongan nya si Ija gak gue potong. Tapi perasaan si Ija nelpon gue disaat Arry gada mulu yah? Sekali-kali ajak Arry juga dong Za..
Gue : lagi ngapain Za ?
Iza : lagi baca cerita Kakak .. Keren loh Kak!
Ya ampun ya emak ya tuhan !! Gue langsung selonjoran dilantai, gimana engga coba ? Ijaaa muji note gue !! Gatau deh note gue yang judulnya apaan ? Mungkin yang FB luVer to Forever itu kali yah, soalnya kan yang itu doang yang gue tag ke dia..
Gue : ih malunya .. Itu jelek bangget ! Ya Ampun Ja itu panjang loh, ngapain dibaca sih ?! Ya Allah...
Gue lupa gue ngomong apaan aja, soalnya gue ngomongnya gak jelas gitu. Tapi yang jelas intinya gue malu banget waktu tau si Ija ngebaca note karangan gue. Pake' acara ngegembel lah bilang note gue keren, tapi gue berharap bangget, semoga kata-kata “keren” itu emang keluar dari hatinya dia.. Kan anak kecil nggak bisa bo'ong Nyo'!
Iza : engga, keren kok Kak .. Iza mau dong dibikinin cerita yang lucu-lucu!
Nah lo? Gue bingung de tuh maksutnya si Iza apaan? Cerita yang lucu-lucu gimana sih? Nyeh si Iza pikir gue pelawak kali ye.. Sumpah demi apa deh gue tuh anaknya gak lucu, jayus iyah!
Gue : cerita yang lucu-lucu? Maksutnya gimana tuh Ja?
Iza : yah cerita yang lucu-lucu,,
Ih ya Allah si Ija, yang tadinya gue cuma gugup ditambahin jadi pusing ama dia.. Gugup + Pusing = Stress..
Gue : oh iya deh iya. Entar yah Kakak bilang dulu ama Kak Nia.
Gatau deh kenapa jadi gue bawa-bawa si Nia? Yang jelas gue ngomong kayak gitu biar cepet dan biar dia seneng juga..
Gue ama dia sama-sama diem. Eh gada ujan, gada badai, apalagi tsunami si Ija malah bilang “okay” aja.
Klikkkkkk ....
Telpon pun langsung diputus.
Gue mangap dengan tampang cengo' sambil mandangin layar handphone yang tidak berdosa.
Huuuuwwwhat?! Ya Allah Ijaaaaaaaa .. Kak Minah kan masih mau ngomong? Kenapa dirimu main putus-putus aja coba? Tanpa bilang “udah dulu” atau “walaikumsalam” lagi !! Kalau telpon pertama itu adalah telpon terlamaaaaa, telpon kedua malah kebalikannya.
Nyeh, padahal ya suasananya itu mendukung banggget ! Kan harinya ujan tuh gue mau ngomong sekenceng apa juga ga bakal kedengeren sampe' bawah. Belum lagi masih banyak yang mau gue tanyain ke dia. Salah satunya masalah hubungannya si Arry yang gosip-gosipnya udah punya pacar dan salah duanya tentang yang dia bikin nangis Afifah #ehem ngetik dengan perasaan jungkir balik ..
Huh, tapi telponnya udah keburu dimatiin. Mana gue belum nyampein salam dari fans nya dia yaitu Dek Zulfa dan Kak Ocky lagi..!!
Seumur-umur baru kali ini orang yang mutusin panggilan ke gue, biasanya juga gue mulu yang nutup telpon duluan..
Kalau kalian jadi gue mungkin kalian bakal nelpon Dek Ja balik, atau malah langsung ngirim sms. Tapi engga dengan gue. Eits, bukannya gue sayang pulsa atau apa? Alasan yang pertama gue takut ganggu dia, trus alasan yang kedua sampe' detik ini gue belom tau pasti Nyo' ! Itu nomer punya siapa? Ija? Emaknya? Bapak nya? Atau malah Arry? #nyeh ngarep.. Belakangan ini baru gue tau, kalau ternyata itu nomer adalah, nomer OM nya Iza! Tuh kan? Apa gue bilang? Nope Om-Om kan?
Ehehheee ... Tapi gapapa deh nope Om-Om, Om nya Dek Za ini.
Sesampainya dibawah gue langsung bilang ama Kakak gue “aku habis dari atas lagi loh!” kata gue dengan hebohnya. Kakak gue langsung ngerti, pokoknya kalau gue bilang gue abis dari atas itu artinya gue abis ditelpon Dek Ja !! Aahhahahahaaaaa .... Kalau begini ceritanya, sering-sering naik genteng juga gapapa deh.
---Panggilan Kesayyangan FBL Buat Iza---
Eciiiieeeeeee,,
Begitu banyak panggilan kesayangan yang FBL berikan untuk FBband terutama buat vokalis nya yaitu Iza Arnandi ! Eh Iza Arnandi apa Arnandi Iza ? Kalau diblog sih Arnandi Ihza, tapi di FB nya Iza kan Iza Arnandi. Nyeh si Iza nih bikin pusing ajjjah, nama sendiri di bolak-balik, ckckck.
Gue ada beberapa temen anak FBL yang punya panggilan kesayangan khusus buat Izzza. Seperti UkhtiIzzah, Noe'z, Gyanti, Syam, Kak Nia, etch.
Ehem, gue gak tau nama aslinya tuh anak siapa? Yang jelas nickname FB nya UkhtiIzzah gitu deh. Menurut hasil pengamatan gue panggilan kesayangannya buat Iza itu adalah IJA IZUL PANGERANKU apa IZA IJUL PANGERANKU yah (?) ah gataulah, pokoknya antara 2 itu. Gue perhatiin banggget tuh setiap dia ngewall ! Ehehheeee ;P dan masih menurut gue kalau ngewall dia tuh cenderung menggunakan bahasa daerah atau yang lebih spesifik nya adalah bahasa jawa. Pokoknya yah kalau dia, Dek Nab, dan Dek Syam ngumpul dan nimbrung dalam satu wall pasti pada heboh comment make' bahasa jawa. Sampe-sampe gue berasa seperti mendapatkan les privat B.Jawa gratis dari mereka.
Trus yang kedua si Noe'z, panggilan kesayangan buat anak-anak FBband dari dia adalah POWER RANGER (?) gue sendiri gak ngerti kenapa dia memberi julukan seperti itu ke FBband? Apakah karna mereka beranggotakan 5 orang sama seperti power ranger? Atau karna mereka mempunyai misi yang sama dengan power ranger yaitu membela kebenaran? Nyeh , membela kebenaran apaan coba?
But, nama panggilan keren loh! Gampang diinget.. Ehya sekedar info ranger Izzza tuh yang paling nyebbbellin tapi paling cakep juga sih..
Trus yang ketiga si Gyanti. Gyanti ini adalah Kakak nya anak-anak FBband, begitu sih yang gue tau dari anak FB luVer yang lain. Panggilan kesayangannya buat anak-anak FBband adalah KURCACI. Seperti power ranger gue juga heran dengan si Gyanti. Kenapa kurcaci yak ? Apakah dia terinspirasi dari dongeng Snow white alias si Putri Salju? Ataukah karna anak-anak FBband kecil-kecil kayak kurcaci? Eh ngga deh perasaan, Iwan ama Arry kan udah bukan anak kecil lagi..
Atau malah karna anak-anak FBband sering ngasih kita kurcaci (?) Yah wall kita sering gak dijawab gitu deh makanya si Gyanti ngasih julukan kayak gitu. O tidak bisssssa (sule.com) itu KUWACI bukan KURCACI !! Oww salah ya ? Yah intinya gue gatau kenapa si Gyanti ngasih julukan kayak gitu? Satu harapan gue, semoga Putri Salju nya itu adalah gue (?) nyehehhehee ngarep..
Yang ke empat si Syam, sekedar info guys anak FB luVer yang satu ini suka bangggget bikin gue enpii, abisnya dia deket banggget ama Dimas&Iwan. Deketnya itu udah seperti jendela ama gorden (?) ya wajar sih secara Syam kan stay nya di Semarang. Kapanpun dia mau dia bisa-bisa aja main kerumahnya anak-anak FBband. Huh, enpiiii !! Kapan yak jin botol mau mindahin rumah gue ke Semarang juga? Nyeh mimpi kali.
Okay back to topic, kita kan bukan mau ngebahas kedekatan Dimas&Iwan&Syam yang katanya udah seperti saudara itu yak? Tapi kita mau ngebahas tentang panggilan kesayangannya Syam buat anak FBband terutama si Iza. Sepengetahuan gue sih panggilan kesayangannya dia buat Iza tuh adalah IZA UPIN (?)
Loh loh loh, kenapa UPIN yak? Kenapa ngga Ipin? Apakah karna Upin lebih imut daripada Ipin? Wateper, yang jelas kalau Iza Upin berarti si Arry Ipin dong? Sabodo tuing (?) gausah dipikirin..
Lain lagi dengan si Kak Nia. Dari zaman Ken Arok masih idup sampe' sekarang dia tetep kekeuh mengatakan kalau “DE ZA” itu adalah panggilan kesayangannya buat Iza. Dia yang lebih dulu manggil Iza dengan sebutan “De Za” baru deh yang lain pada ngikut. Yah gue iya-iyain aja deh! Biar enak biar cepet biar dia seneng juga :p abis telinga gue sampe' pegang dengerin dia ngoceh ngejelasin panggilan kesayangannya buat Iza ..
Dan panggilan kesayangan yang paling tenar dan eksis dikalangan FB luVer adalah Izzonk [eh bener gak tuh ketikannya? Bodo ametlah] Yah Izonk khususnya anak FBL yang udah pernah ngelive AAB tuh. Menurut hasil pengamatan gue setelah mengubek-ngubek wall FB LuVer, ehehheee ;p Izonk itu adalah kepanjangan dari Iza Sayyooonkk. Jiakakkakakakk :D satu hal yang ngebuat gue ketawa ngakak waktu itu adalah disaat ngebaca comment nya Iza yang berbunyi, “berarti kalau Iza ganteng jadinya ITENG dong Kak?”
Ahahhahahaaaa ... Gak begitu juga kallllleeeeeee, kan masih bisa IGAN atau ZAKEP (iZA caKEP) gitu? Yang kerrrenan dikit dong!
Hemm... Semua pada punya panggilan kesayangan masing-masing, nah kalo gue apaan yak? Eits gue gamau kalah dong ;p
Berbagai julukan udah pernah gue kasih ke dia, mulai dari Iza cakkep, Iza unyyu unyyu, Iza nyebbellin, Iza si Pangeran bermonol putih, Dek Zza, ZaIm, Zacute dan ICharm.
Ebusettttt ngeborong amet yak gue? Eh tapi itu semua ada maksut nya loh.
Iza unyyu unyyu. Kenapa gue bilang unyyu unyyu? Abis muka nya itu unyyyuuu banggget :) Unyyu nya tuh persis kayak boneka teddy bear kesayangannya Kak Nia yang udah 1 setengah taun nggak dicuci [lah? 1 setengah taun itu mah umur kucingnya tetangga gue]. Pokoknya ngegemmeesssin deh..
Iza nyebbelin. Loh gak salah dong kalo gue bilang dia tuh nyebbelin? Dia emang nyebbbelin kok. Suka ngajak ribut gue, suka bikin gue ama Kak Nia ngambek dan suka bikin gue mencak-mencak sendiri !! Contohnya aja waktu itu..
One day, tepatnya lagi hari senin, pagi-pagi buta gue online facebook. Ada 4 notification yang isi nya tuh sama semua yaitu “FBband FioBhaswara menyukai foto anda”, gue memicingkan mata. Gak salah liat nih gue? Tumben! Ada angindotcom apa nih sampe-sampe tuh anak ngubek-ngubek album foto profil gue? Nyeh GR, tapi beneran deh ya gue heran aja gitu, iseng-iseng gue kirim wall aja ke FBband. Yang isinya seperti ini “yang on tadi pagi siapa yah? Itu tuh yang ngelike-in foto-fotonya Kak Min ;p jiakkakakak :D tumben. Ada angindotcom apa tuh ngubek-ngubek album fotonya Kak Min?” trus beberapa menit kemudian dia comment dibawahnya. Komentar yang isinya sukses ngebuat gue yang tadinya asik tiduran dikasur langsung ngesot kebawah lantai “ehmmmm .. Kepencet kayaknya :P”
Ish nyebbbellin gak sih? Tuh anak emang bener-bener minta diulek kayaknya. Ehem, tapi emang bener apa yang dia bilang! Biar kata dia nyebbbellin dia tuh ganteng (?) eh salahsalah maksutnya biar kata dia nyebbbellin dia tuh ngangggenin :) ehheheeee. Miss u so much lah Dek pokoknya!
Trus Iza si pangeran bermonol putih. Kenapa yak? Padahal monol nya Iza gak cuma warna putih kok, dia juga punya yang warna merah.. Tapi gatau kenapa gue langsung terpukau terpana [eciieeee bahasanya..] aja gitu waktu pertama kali ngeliat dia pake jam tangan monol warna putih. Oh mai gosh, sumpah! Auranya tuh keluar banggggeeeeet... Bukan Aura Kasih loh ya,
Dek Zza .. Kenapa “z” nya ada 2 ? Abis kalau cuma 1 entar dibilang ikut-ikutan Kak Nia lagi.
Sementara ZaIm ZaCute dan ICharm itu cuma singkatan doang, ZaIm [iZa Imut] ZaCute [iZa Cute] sedangkan ICharm [Iza Charming]
Yah intinya walopun kita punya berbagai macam panggilan kesayangan buat Iza tapi tetep aja yang namanya Iza ga akan berubah dari Arnandi Ihza Mulyadi..
---HatersDotCom---
Pada hari itu untuk kesekian kalinya gue ngubek-ngubek wall fanspage FB luVer. Yah cuma mau tau, mereka online apa ngga? Eh pas gue lagi asik baca wall anak-anak FBL ada salah satu wall yang memancing emosi gue! Wall dari Frissty Anindya Caroline. Eits, wait wait wait,,, kayaknya gue kenal nih ama akun FB tuh orang! Yups, ternyata tuh FB yang tadi pagi ngeadd gue dan kebetulan baru aja gue confirm. Oh No, gue gak SUDI temenan ama orang yang udah berani ngata-ngatain Iza ! Tanpa bilang maap terlebih dulu gue pun langsung ngeremove dia dari pertemanan. Untung gak sampe 5 menit gue temenan ama dia, yang baru aja gue confirm langsung gue remove lagi. Gue pikir dia tuh IC haters doang ternyata merangkap AAB haters ! Setelah ngeremove dia barulah gue komentarin wall yang dia kirim ke FB luVer. Disana terang-terangan gue bilang kalau si Fristty barusan aja nge-add gue, tapi langsung gue remove karna gue gak sudi temenan ama orang yang udah ngata-ngatain anak FBband. Eh gak lama si Fristty langsung nginbox ke gue, gatau deh entah karna malu atau apa yang jelas dia langsung ngata-ngatain gue gitu. Mana gak cuma gue lagi yang dia kata-katain, tapi nyokap ama bokap gue juga! Udah gitu kata-katanya jorok , maap yah gak gue ketik disini abis kata-katanya tuh bener-bener kasar. Gue aja ennneg bacanya apalagi kalo sampe ngetik. Ieyyyyuuuh males gila! Tapi gue gak pernah nanggepin kata-katanya dia, karna menurut gue percuma kalo ditanggepin ! Gue coba bales sehalus mungkin, dengan kata-kata yang padat singkat dan jelas.
Yah gue akuin gue juga ngata-ngatain dia sih, tapi gue gak sampe' ngeluarin semua penghuni ragunan kok ;) karna gue masih sadar kalau yang gue hadapin itu juga manusia. Gue cuma ngatain dia KESET WC doang!
Gue suka adu mulut tapi bukan berarti gue harus ngebalesnya dengan kata-kata kasar. Terakhir kalinya gue bales inbox dia dengan isi seperti ini “ya terserah deh lu mau ngomong apa ! Toh kenyataannya gak sesuai dengan apa yang lu bilang :) lagian dosa lu ini yang nambah bukan dosa gue ;p”.
Hemmmm,,, kayaknya bener deh apa yang orang bilang “gue itu ngomongnya sok halus tapi nyelekit banggget. Yah bisa bikin orang gedeg gitu deh” terbukti abis gue ngirim inbox kayak gitu ke Fristty, eh dia udah gamau ngebales lagi.. Gatau deh kenapa? Apa karna kehabisan kata-kata atau dia takut adu bacot ama gue kali yak?
Kayaknya sih kehabisan kata-kata. Abis setiap dia ngata-ngatain gue or anak-anak FBband pasti kata-katanya itu-itu mulu.
Ih sumprit demi apa deh, seumur idup gue belom pernah yang namanya adu bacot ama haters ! Cuma semenjak ngefans ama FBband doang tau ngga?! Demi nih DEMI..! Pokoknya kalo ada yang berani ngata-ngatain Iza atopun FBband dia harus berani dulu adu bacot ama gue ! #nyeh sok berani.
Ih tapi gue heran de yah, kenapa setiap gue comment di wall yang Fristty kirim ke FB luVer, gue selalu aja dikacangin? Comment gue dianggep angin lalu ama dia. Sedangkan komentar orang lain yang ngomong kasar dibales ama dia ! Apa karna gue gak bisa ngomong kasar makanya adu bacot ama gue gak asik gitu? Dih curang !
Yaudalah buat Iza, Arry, Iwan, Dimas, dan Tria gausah dimasukkan kedalam hati omongannya si haters :) mending juga dimasukkan kedalam tong sampah! Itu juga kalau sampah-sampah pada mau nerima mereka, lagian tenang aja adek-adek cakkep haters nya FBband itu gak sebanyak ikan di laut kok ! Paling banyak juga 10 orang, yah bisa diitung pake' jari lah. [ebusetttt kurang kerjaan amet gue ngitungin haters] yang jelas HATERS MENGGONG-GONG FBBAND MASA' BODO..
---Kejutan Buat Gue dan Kak Nia---
One day, gue dapet kabar yang mengejutkan dari Kak Nia. Kabar yang menyebutkan kalo Iwan, Satria, dan Dimas ngakunya KENAL ama gue dan Kak Nia !! Oh mai gosh gue gak percaya dong guys.
Gimana gue mau percaya coba? Setiap gue ngirim wall ke Dimas, Iwan apalagi Satria wall gue tuh selalu dikuwaciin ! Kok mereka bisa kenal coba? Helloooowww ,, itu sesuatu yang mustahil kan? Gue amat sangat gak percaya, mana waktu itu gue lagi terpesona bangget ama yang namanya Iwan begitu juga dengan Kak Nia. Gue terpesona karna menurut gue Dek Wan tuh cool dan sikapnya agak cuek ama cewek, sementara Nia terpikat ama Dek Dim setelah ngeliat fotonya Dimas waktu di sekolah yang diedit si FBL Karina .. Hueeeee katanya Kak Nia si Dimas unyyyu unyyyuu ;p
Back to topic.. So, waktu itu gue berpikiran kalo si Syam pasti mau ngerjain gue, tapi Kak Nia bilang gak mungkin Syam tega ngerjain gue ama dia. Yaudah karna gue masih gak percaya gue sms si Syam. Gue kirim message ke dia yang kira-kira isinya seperti ini “Syammmmmmm .... Beneran Iwan,Dimas, ama Satria kenal ama Kak Min & Kak Nia ?” .. Trus Syam bales "iya" gue tetep gak percaya. Alhasil gue maksa minta diceritain ama dia, gimana awal ceritanya sampe si DimaSatriaWan bisa bilang kenal ama gue dan Kak Nia?
Dia bilang waktu itu mereka lagi ngobrol-ngobrol gitu trus si Syam main potong-potong aja, gue lupa waktu itu si Syam nanya kayak gimana? Mungkin kayak gini kali yak? “kenal Kak Minah ama Kak Nia?” trus entah itu si Iwan ato si Dimas ngejawab “iya yang di FB itu kan?”
Hueeeeeeeeee ...
Sumpah mamen waktu itu gue GAK PERCAYA !! Speachless meelting nge-fly dan sebangsanya nyampur aduk jadi satu. Biar kata gue lagi seneng tapi tetep aja gue gak percaya. Gue cepet-cepet online dan ngewall ke FB luVer, pertanyaan yang sama dengan si Syam gue lontarkan waktu itu. Pertama mereka comment “iya”, trus yang kedua mereka malah balik nanya ke gue “Kak Min maunya kenal ngga?” huh , nyebbbellin ! Yah maunya gue kan kenal Nyo', tapi mustahil aja gitu. Trus iseng-iseng gue ama Kak Nia ngewall ke Dimas dan Iwan. Ih wow biar kata si Dimas cuma bales dengan “hehe” ato “iya” doang tetep aja dia ngga ngasih gue ama Kak Nia kacang. Beda banget ama Iwan yang tetep bagi-bagi “kuwaci” ke gue dan Kak Nia.
Apa yang bisa buat gue percaya waktu itu? Gada guys ! Sampe-sampe si Syam gemes dan bilang kayak gini ke gue “yaudah entar hari selasa aku telpon deh Kak Min, biar Kak Min ngomong langsung ama Iwannya”
Aaaaaaaaaaa ... Jantung gue langsung split dari Sabang ke Merauke !! Gue yang tadinya lagi duduk diatas kursi langsung selonjoran dilantai abis baca tuh komentar..
Belom juga ditelpon gugupnya udah berasa aja.
Percaya gak percaya semalaman yang gue pikirin cuma “apa yang musti gue omongin ditelpon entar?” yah just it ! Dasar stress,, padahal yah waktu itu masih hari kamis ato ngga jum'at gue lupa. Yang jelas hari selasa tuh masih lama! Okay gue melupakan sejenak rasa gugup tersebut, lagian masih lama ini, pikir gue.
2 hari kemudian tepatnya hari Minggu tanggal 12 Desember 2010, lagi-lagi gue ama Kak Nia dibuat speachless. Waktu itu sore sekitar jam 3-an gue online facebook, trus ada sebuah notif yang ngebuat gue mangap dengan mata melotot ! Notif yang bunyinya seperti ini “Andi Muhammad Iwan Nuriman mengirimkan sesuatu didinding anda” huwhattt !? Dek Wan ngirim wall ke gue ciiiinggggg??? Gue ngga salah baca kan? Asli sumpah demi apa deh waktu itu gue langsung ngejerit histeris dan sukses ngagetin Kak Nia yang lagi asik ngebaca cerita gue yang judulnya “ArIza Brother's ForeVer”.
Dengan lebey nya gue teriak “ih Iwan nge-wall Iwan nge-wall !” percaya gak percaya gue ngejerit kayak gitu sambil ngacak-ngacak rambut plus guling-gulingan dilantai. Kak Nia langsung ngerebutin hape gue sambil ngomel-ngomel gak jelas “ih awas aja kalo aku gak dikirimin” gue berhenti ngejerit dan mandang Kak Nia dengan tampang cengo “loh? Bukannya yang ngefans ama Iwan tuh aku yah? Kamu kan Dimas. Ngapain marah kalo Iwan gak nge-wall?” trus Kak Nia bilang “maksutnya kira-kira si Dimas nge-wall juga nggak yah?”
Belum ada satu menit, sekarang gantian si Kak Nia yang ngejerit histeris.. Dia bilang si Dimas juga ngirim wall ke dia dengan isi dan maksut yang sama ama wall yang Iwan kirim ke gue yaitu “minta do'a restu (?)”
Kyaaaaaaaa ...... Gue ama Kak Nia langsung loncat-loncatan gak jelas, pokoknya seneng abis-abissan. Biar kata isinya cuma minta do'a restu, tapi senengnya itu ngalah-ngalahin rasa seneng habis menang lotre tau ngga ?! Eh bentarbentarbentarr kok kayaknya ada yang aneh yah? Beberapa menit kemudian gue ama Kak Nia berhenti loncat-loncatan, kita pandang-pandangan dengan tampang cengo “kok bisa pas gini?” tanya gue ke Kak Nia ..
Hellooowww guys, pada nyadar gak? Gue kan ngefans nya ama Dek Iwan, sementara Kak Nia ama Dek Dimas. Pas dong? Iwan ngewall ke gue, Dimas ngewall ke Kak Nia. Kebetulan ato apa nih ? Hueeeeeeee ,, jangan bikin gue Ge-eR dong !! Si Iwan ama Dimas pasti mau ngerjain gue ama Kak Nia nih ato jangan-jangan si Syam cerita macem-macem lagi ama Dek Dim & Dek Wan ?! Fiuhhh , gara-gara itu gue jadi makin gugup dengan hari selasa.
Yang namanya ‘HARI’ kayaknya ngajak ribut nih ! Abis tumben-tumbenan gitu, gak kerasa yang tadi masih hari minggu langsung ke hari selasa aja. Gatau apa yah kalo gue tuh gugup? Yah walopun rasa gugupnya tuh beda dengan waktu gue di telpon si Iza tapi tetep aja judulnya ‘GUGUP’!
Siang sekitar jam 12-an si Syam sms gue, sms yang bunyinya “go to SOMPOK, do'ain kak”..
Hueeeeee, jantung gue udah mulai jumpalitan tuh ! Loncat sana loncat sini. Gue udah mulai mikir lagi , entar di telpon ngomong apa yak ? Kali ini kan cerita nya beda guys, gue gak ditelpon tapi kali ini gue yang nelpon ! Pasti gue duluan lah yang mulai ngomong. 2 jam sudah gue nunggu tapi gada satupun sms dari si Syam. Iseng-iseng gue tanya aja ke dia “jadi ngga nelponnya?”
Trus si Syam bales “sama Dimas aja gimana?”
Gedebak gedebuk gubrak! Gladag, gledeg, glodog (?) hueeeeee :'( Tuh anak mematahkan semangat gue tau ngga?! Gue kan juga pengggen ngomong ama si Iwan! Langsung gue bales smsnya si Syam gue tanya “emang Iwan kemana?”
Hhh, kayaknya emang bukan rejeki gue deh. Si Syam gak ngebales smsnya ! Yaudalah mungkin emang belom waktunya kali yah? Pikir gue.
Gue lagi bad mood dan gak kepengen diganggu dulu. Kak Nia yang sibuk ngoceh panjang lebar tentang si Dimas ngga mau gue dengerin ! Pokoknya gue sebbbbel setengah ko'id ! Gak lama handphone gue bergetar, ada sms masuk dari si Syam yang isinya “kak telfon aku sekarang”
Hueeeeeee .. Jantung gue mulai skot jam lagi ! Gue bingung musti gimana, telfon engga telfon engga telfon engga .. Gue malu tapi gue pengggen denger suaranya Iwan Dimas ama Satria..
Kak Nia lebih stay cool dari gue, tanpa basa-basi dia langsung aja nelpon ke nomernya si Syam.
Waktu telpon diangkat, gue ama Kak Nia langsung main oper-operan. Gada yang mau ngomong duluan. Aaaaa sama-sama malu! Tapi gue bingung deh masa' sih gue malu ? GATAU MALU sih iya, abis waktu itu gue teriak-teriakan ama Kak Nia. Mana waktu itu kita lagi dicounter! Tempat umum ciiiinggg ,,, baru juga ngomong “hallow” telpon nya udah dimatiin aja ama yang di sebrang. Gue ama Kak Nia pandang-pandangan dan ngejerit mewek.
“hueeeeeeee ... Telponnya dimatiin ! Apa kita yang kelewat ribut kali yak?”
Gue ama Kak Nia masih selonjoran dilantai dengan tampang minta dikredit (?) sebbelll ,, sebbbel ,, sebbbelll ... Belom juga ngomong panjang lebar, udah main.... Eits bentarbentarbentar gak lama handphone gue getar lagi, sms dari Syam yang bunyinya “telfon lagi Kak”
Kalo yang tadi nelfonnya pake handphone Kak Nia, sekarang gantian nelponnya pake handphone gue. Sebelum nelfon, gue ama Kak Nia rusuh banget di counter. Mondar-mandir sana-sini nyari headshet. Kalo di loudspeaker katanya gak kedengeran, mungkin kalo pake headshet baru kedengeran kali yak? Abis headshetnya ketemu baru deh gue telfon. Awalnya gue gamau ngomong duluan, tapi kata Kak Nia nelfonnya kan pake' nomer gue, jadi yang musti ngomong duluan tuh gue. Akhirnya mau ga mau, seneng ga seneng, ikhlas ga ikhlas, ridho ga ridho, rela ga rela, terima ga terima gue deh yang mulai ngomong “assalamualaikum”.
Waktu salam pertama sih gue biasa aja secara gue ngomongnya ama si Syam, setelah handphone di oper ke Iwan barulah suara cempreng gue mulai keluar. Selama sepersekian menit ditelpon gue ama Iwan cuma ngomong “hallo hallo” doang, katanya si Iwan sih suara gue gak kedengeran. Ya Allahuakbar padahal gue udah nyaring banget loh ngomongnya, gue pikir si Iwan ini ngerjain gue ato apa nih?!
Gue ama Kak Nia langsung ngelepas headshet dari telinga, yah siapa tau aja kalo headshetnya dilepas suaranya bisa kedengeran. Hedehhhh ini adalah telpon TER-RIBET yang pernah gue terima ! Mana handphonenya oper sana oper sini lagi..
Pas si Iwan yang ngangkat tuh telpon, handphonenya dioper ke gue. Entar giliran si Dimas yang ngangkat dioper ke Nia dan begitu seterusnya.
Ya Allah sumpah demi apa deh gue pengen suara gue kedengeran alus ditelinganya Dek Iwan, tapi yang namanya orang gugup ketauan deh suara aslinya kayak gimana,
Karna kemaren telpon-telponannya ga begitu jelas, jadi cuma ada beberapa dialog yang gue inget. Diantaranya yang kayak gini ininih :
Gue : hallo..
Iwan : hallo..
Gue : ini Iwan apa Dimas ?
Iwan : Iwan..
Gue : Iwan, Iwan apa kabar ?
Iwan : baik,
Ih gila tuh anak sok cool banggget.. Udah jawabnya singkat plus padat, nyebbbellin lagi ! Masa' dia ga nanya kabar gue balik sih?!
Gue : Iwan, Iwan lagi apa ?
Iwan : apa Kak ?
Gue : IWAN.. IWAN LAGI APA?!
Iwan : ngga kedengeran..
Ya Allah tuh anak ngerjain gue ato apa nih? Gue ngomongnya udah nyaring gini masa' tetep ga kedengeran sih?
Gue : IWAN LAGI NGAPAIN?
Iwan : lagi main game..
Eh bener gak sih? Ato telinga gue yang lagi error -,- sabodo tuing aja dah ..
Gue : emm ,, emm .. Ehya IwanDimasamaSatriabenerankenalgasihamaKakMinahamaKakNia ?
Percaya ngga percaya sangking gugupnya gue ngomong kayak gitu cuma dalam satu tarikan napas..
Iwan : apa Kak ?
Si Iwan lagi-lagi gak denger gue ngomong apa, sampe 3 kali gue ngomong kayak gitu dia tetep aja gak denger. Trus akhirnya dia ngomong kayak gini,
Iwan : ngomongnya pelan-pelan aja Kak..
Gue narik napas sambil ngelus dada, habis itu gue ulang lagi pertanyaan gue tadi.
Gue : Iwan .. Iwan Dimas ama Satria beneran kenal gak sih ama Kak Minah ama Kak Nia ?
Iwan : iya..
Hueeeeeee .. Lagi-lagi gue dibuat speachless!
Gue : ahahaahaa ... Beneran Dek ? Jangan bo'ong dong
Iwan : eh engga deh engga..
Ih nyebbbellin ! Tadi katanya iya sekarang engga.. Trus gue minta handphone nya dioper ke Dimas, gue pengen denger suaranya Dimas. Tapi gue cuma sempet denger Dimas say “hellow” ama “iya” doang. Abis handphone nya langsung gue oper ke Kak Nia, kan Kak Nia pengggen banggget tuh ngomong ama Dek Dim ;p ahhahahhaaa. Dek Wan udah, Dek Dim udah, ehya Dek Sat belom !! Gue langsung minta handphone nya dikasih ke Satria...
“halllooooo”.. Hueeeeeeeeee unyyyyyuu !! Suara Satria bener-bener unyyyu :)) tapi gue sebelsebelsebelll ! Mereka bertiga bener-bener kompak bangggget ! Sama-sama bilang kalo suara gue tuh gak kedengeran.. Setelah ke Satria handphone nya dioper balik ke Iwan..
Iwan : udah dulu ya Kak?
Gue : ehya makas-
Tutttt ... Tuttt .. Tutttt ...
Ih stresss ,, gue baru mau bilang makasi eh telponnya udah main ditutup aja..
Aaaaaaah nyebbbellin! Eh tapi ada satu yang bikin gue seneng, Iwan bilang dia pernah ngebalesin wall gue di FB luVer. Oh mai gosh! Ya Allah seneng gillaaaaa.. Eh tapitapitapii gue lupa nanya, kira-kira wall gue yang mana yah yang dia bales -,- #nyeh stress wall yang pernah gue kirim ke FB luVer kan banyyak , gak cuma satu. Yaudalah yang penting wall gue pernah dibales ama si Iwan ;)
---Barang Itu Kenang-Kenangan Dari Kami buat Kalian---
Banyak orang yang ngenilai gue tuh tipe orang yang nggak sabaran...
Yah itu benar! #jiahahhaaayyy aib!
Terbukti disetiap keadaan..
Contohnya aja waktu itu, beberapa minggu yang lalu disaat FBband terpilih masuk ke-5 besar..
Gue baru mengenal FBband terutama Iza..emmm..katakanlah 9 minggu! #ebusettt, andaikata minggu diganti ama bulan mungkin gue udah meledug (?) kali yah -,- nyehh, dikata mengandung 9 bulan ? Jiah..gubrak!
Back to story,
9 minggu yang artinya baru 2 bulan lebih-lebih dikit..
Yah baru 2 bulan tapi gue berasa udah 2 tahun aja kenal ama Iza..
Ide maketin dia barang itu terlintas ketika gue ngedapet telepon dari si Daddy nya Iza alias Om Bambang..
Waktu itu gue kesel, asli sumpah demi apa deh!
Gue inget banget..waktu itu adalah awal mulanya Iza jarang online di FB..
Efek dari itu seminggu lebih gue kehilangan komunikasi ama dia!
Gue kangen banget ama dia, tapi gue gak punya media lain lagi selain facebook..terang aja gue ngomong gitu, waktu itu kan gue belum punya nomer handphone nya dia ciiiiinggg....
Gue cuma bisa melampiaskan rasa kangen gue itu kedalam sebuah note..
Note gaje dengan 2 episode [ecieee...emang sinetron ?] yang gue kasih judul “FB luVer to ForeVer (eds.Ku Merindukannya)”.. Note itu gue post di FB gue yang Minah Izaniy ElRhasieydiy.. FB yang sampe' detik ini masih aja erorr dan gak bersahabat! Mungkin sebagian dari temen FB gue udah pernah baca note itu disana,,
Isinya ? Wowwww!
Gilaaaa....bikin pusing! Semua wall-wall an antara gue dan Iza..
Allahuakbar! Gue ketik ulang semua tuh.. Asli gempor tangan gue ! Hal gaje yang baru pertama kalinya gue lakukan lantaran DIHATI GUE DIALAH YANG TERBAIK..
Sekarang kita kembali ke waktu itu, waktu itu...emmm...lebih tepatnya malam itu gue lagi asyik ngetik note yang udah gue ceritain diatas..
Sekedar ngasih tau, gue selalu nyimpen catetan gue di konsep handphone.. Selain karena kebiasaan yaaah biar gak ribet aja! Menurut gue kesannya lebih praktis gitu.. Mau kapanpun dan dimanapun gue berada gue selalu bisa ngeluahin perasaan gue.. Kan handphone sahabat sejati gue #okede abaikan!
Disaat gue lagi ngetik cerita, tiba-tiba aktifitas gue itu harus keganggu dengan satu received call dari nomer asing yang enggak gue kenal..
Anehnya malam itu padahal nomer yang nelpon gue itu kan asing dan gak terdaftar di phonebook gue, tapi kok dengan santainya gue mencet tombol yang warna ijo yah ? Gue gak tau! Padahal gue paling anti nerima telepon dari nomer yang enggak gue kenal..
Betapa kaget nya gue ketika tau suara yang diseberang sana adalah suara milik Om Bambang!
Gue gak perlu tanya Om Bambang siapa? Ato Om Bambang yang mana ? Karna Om Bambang yang nelpon gue ini gak mungkin banget Om Bambang tetangga gue atopun Om Bambang yang penjaga mesjid #okey abaikan karna ini perez!
Yang jelas Om Bambang yang gue kenal akrab itu cuma satu.. Just one!
Siapa lagi kalo bukan Om Bambang, Daddy nya Iza?!
Hedewww...jantung gue langsung lompat-lompatan gak jelas!
Walopun lompatnya gak setinggi ketika gue ditelepon dek Za.. Tapi bener sumpah demi apadeh gue gugup!
Yah gue bingung dong! Gada angin gada ujan gada badai apalagi tsunami si Om Bambang malah main telpon-telpon aja..
Gue langsung keluar kamar dan nyamperin Kak Nia yang ada didapur..
Gue langsung narik tangannya dia untuk ikut bareng gue naik keatas genteng #biasssaaaa...ditelepon ama orang penting ngangkatnya pun harus diatas genteng (?) jiah..gubrak!
Selama sepersekian detik gue cuma ketawa cengengesan..
Asli..gak nyangka Nyo' ditelepon ama bokapnya dek Za!
Sebenernya gue sendiri juga gak tau letak kelucuannya itu dimana? Tapi gak tau kenapa gue pengen ketawa aja gitu...
Sangking gak tahannya gue pengen ketawa handphone itu pun langsung gue kasih ke Kak Nia..
Cukup lama juga sih Kak Nia ngobrol ama Om Bambang, gatau deh ngomongin apaan jadi sampe' panjang lebar gitu ? Ngomongin gue kali yak? #jiahahhaaayyy pede!
Setelah rada tenangan dikit, handphone nya pun dikasihkan ke gue..
Belum juga dengerin si Om nya ngomong, kuping gue udah panas aja Nyo'!
Kayaknya hawa-hawa nya gue bakal diceramahin nih! #ehehheeeyyy piss Om ;)
Tuh kan bener! Om nya ceramah...
Hedewwww...gue heran deh ama Om Bambang, kok beliau bisa tau yah ama isi hati gue?
Buktinya selama acara telpon-telponan berlangsung Om Bambang cuma ngebahas tentang fanspage FB luVer yang erorr, kepadatan jadwalnya Iza, kecuekan nya Iza terhadap gue dan Kak Nia, sampai ke hobby gue yang suka marah-marah! Fiuhh,, gue emang Kakak angkat yang laknat ! Jiahahhahaaaayyyy ;D abis kerjaan gue cuma ngambek, marah-marah, dan ngomel-ngomel doang! Okey..untuk masalah yang satu ini gue minta maap :)
Yang jelas Om Bambang itu tau banget isi hati gue, beliau tau kalo gue tuh kangen ama Iza makanya waktu itu beliau bilang entar minggu depan dek Za bakal nelpon gue..
Ditengah-tengah penjelasan Om Bambang tentang fanspage FB luVer yang erorr gue pun langsung mengajukan sebuah pertanyaan yang gue sendiri kagak tau asal usulnya dari mana ? Pertanyaan yang isinya “minta alamat rumah”..dan yang gak gue sangka tanpa perlu merengek-rengek gue pun langsung dikasih ama beliau..
Cukup lama juga gue ngobrol ama Om Bambang, sampe'-sampe' menghabiskan pulsa Om Bambang dikartu yang satunya..
Selesai acara telpon-telponan, Kak Nia langsung nanyain gue “buat apa minta alamat rumah?” dengan santainya gue jawab “yah buat maketin barang lah”, padahal gue sendiri nggak tau barang apa yang mau gue paketin ke dek Za? Kaus kaki bolong kah ato malah jam tangan mati? #perez again -,- trus Kak Nia bilang “entar aja kalo dek Za ultah,” gue jawab aja lagi “kelamaan.. Keburu gue mati entar !”
Loh ? Emang benerkan ? Batas umur seseorang siapa yang tau coba ? Bisa aja malam ini, besok, lusa, minggu depan, ato taun depan gue udah gada?
Hm.. Kak Nia hanya menggidikkan bahunya, gue tau dia nyerah dan ngalah.. Karna debat ama gue itu cuma bikin emosi dan ujung-ujungnya malah tengkar..
Keesokan harinya gue dan Kak Nia mikirin barang apa yang musti kita jadiin kenang-kenangan buat anak-anak FBband..
Pakaian? Kita gak tau ukurannya..
Jam tangan? Hedeww...pasti udah banyak yang ngasih dia jam tangan! Gue tuh maunya kenang-kenangan yang beda dan dia gak punya itu..
Boneka? Oh Em Ji... Anak-anak sih anak-anak tapi gue pan tau mereka cowok! Dikasih boneka gak lucu kaliiiiiiii...
AHHA!!... Atas usul Kak Nia dipilihlah mug cakep sebagai kenang-kenangan kita buat mereka...
Gue langsung mengubek-ubek album foto anak-anak FBband.. Mencari foto terkeren yang nantinya bakal ditempelin di mug cakep itu..
Baru juga Kakak gue mesen mug nya tadi pagi, siangnya gue udah nyuruh dia buat ngambil aja!
Ck, ketauan banget yah gak sabarannya ?
Abis gue pengen kadonya itu nyampe' bertepatan dengan moment tahun baru! Tapi Allah berkehendak lain..
Barangnya sih udah jadi, udah siap lengkap dengan kertas kadonya.. Tapi, moment pengirimannya itu loh yang selalu berhalangan!
Yang pertama gagal dikirim, karna gue baru nyadar kalo harinya tuh hari minggu.. Hari dimana kantor TiKinya tutup.. Apa boleh buat terpaksa ditunda besok!
Yang kedua gagal dikirim again, lantaran cuaca nya yang nggak mendukung.. Fiuh,
Besoknya tepat tanggal 4 Januari 2011 barulah barang gue dan Kak Nia dikirim ke Semarang..
Gue sempat deg-degan juga sih Kira-kira barang gue nyampe' nggak yah ? Kalo gak nyampe ? Ih waw tega!
Gue udah H2C banget...
Secara gitu yah, gue udah pernah maketin barang ke luar Pulau tapi hasilnya nihil! Alias tuh barang gak jelas nyangkut dimana ? Nyangkut di Monas kah ? Ato malah di menara eifel ? #nyeh, kejauhan!
Pokoknya gue takut tuh barang gak nyampe'...
Demi apa coba gue cemas kayak gini ?! Demi matahari kecil gue..
Seminggu sudah barang itu gada kabarnya..
Iseng-iseng gue tanyain aja ke Iza udah nyampe' ato belum ? Kalo belum nyampe' mungkin tuh barang nginep dulu kali yak di Candi Borobudur? Nyeh stress -,- trus si Iza bilang “entar yah Kak, aku liat dulu”..
Pagi-pagi pas gue baru melek, gue periksa handphone gue... Kali aja ada sms dari dek Za ? Ternyata gada! Yang ada hanya 2 missed call dari...emmm...dari....dari Papanya Dek Za ?! Huwetttt ?! (bahasa apaan nih ? Gaje banget! Jangan ditiru yah sodara-sodara :p) gue pun langsung ngirim sms ke beliau yang isinya “minta maap teleponnya gak diangkat karna tadi malam gue udah tidur” trus gak lama Papanya Dek Za nelpon lagi..
Karna gue belum siap handphonenya pun gue oper ke Kak Nia.. #lebey! Gak siap mulu de ah -,-
Seperti biasa gue dan Kak Nia ngangkat tuh telepon diatas...
Samar-samar gue denger Iza bilang kalo paketannya udah nyampe'....tapi............
tapi barangnya PECAH! Gara-gara kebanting ama si Tukang Tiki :(
Oh Em Ji... kampret! Gue langsung lompat-lompatan gak jelas ! Barang gue Nyo' ?! Jauh-jauh dari Kalimantan masa' hancur lebur gitu aja sih ? Mana cuma punya Satria doang lagi yang masih utuh -,-
Hedewww...sumpah demi apa juga gue ngerasa sedih banggggget... Yang niatnya pengen buat anak-anak FBband seneng eh malah buat mereka jadi sedih gara-gara barangnya pecah...
Dasar si Tukang TiKi ngajak ribut!
Barang gue main seenaknya aja dibanting-banting...
Eits, tapi mungkin salah gue juga kali yah ? Yang pertama gue gak bilang kalo isinya mug, trus yang kedua diluarnya gak gue tulisin “AWAS BARANG PECAH”..
Fiuhh...tanpa mikir panjang lagi, gue ama Kak Nia langsung berniat buat ngirim ulang mug cakep nya...
Kata Om Bambang sih itu ngerepotin..tapi buat gue engga tuh! Ini bukti kalo gue dan Kak Nia bangga ama FBband... Bangga ngeliat mereka yang bisa bertahan sampai di grand final!
Minggu berikutnya tepat tanggal 18 Januari paketan gue ama Kak Nia yang untuk kedua kalinya pun dikirim..
Gue udah jera menyiapkan semuanya seorang diri.. Kali ini gue langsung minta dibungkuskan [ecieeee...bungkus? Dikata nasi uduk] ama si pembuat mug.. Dan gak lupa juga gue nyuruh Kakak gue buat ngejelasin serinci-rinci nya ama si Mas-mas pembuat mug kalo tuh barang mau dikirim, pokoknya gue gamau tau bagaimanapun caranya tuh barang harus nyampe' utuh selamat sehat sentosa di Semarang entar! Gak hanya itu, diluarnya pun Kak Nia kasih tulisan “AWAS BARANG PECAH”..
Ya Allah, hambamu ini memohon dengan sangat! Sumpah demi apadeh barang yang kedua ini gak boleh pecah lagi karna BARANG ITU KENANG-KENANGAN DARI KAMI BUAT KALIAN...
---7 FB LuVer Tereksis Versi Note FB luVer to ForeVer---
Setelah mengamat-ngamati wall fanspage FB luVer selama kurang lebih sebulan (?) eh beneran gue serius tauk ;p gue berhasil mendapatkan 7 FB luVer tereksis. 7 FB luVer tereksis ini punya cerita unik masing-masing, tapi yah intinya kenapa gue bilang mereka eksis ? Karna gue sering banggget liat wall mereka di FB luVer. Dan belum lagi mereka-mereka ini emang mendadak eksis karna sesuatu, apa sesuatunya ? Kita cekidotttttttttt ........
Dimulai dari 7-1 yah..
7) Rifad Karim
FB luVer yang satu ini ngesselllin bangget ! Dia suka ngejelek-jelekkin gue gitu apalagi dinote nya dia. Gak percaya? Baca aja!
Dia bilang gue FB luVer yang paling cerewet, rusuh, yah layaknya emak-emak yang kehilangan panci (?) Ih waw serusuh itu kah gue? Perasaan masih ada yang lebih rusuh dari gue yaitu Kak Nia..
FBL Rifad tuh suka ngedit-ngedit foto anak FBband juga tapi ama dirinya sendiri sih, nyehehheee narsis !
Tapi selain itu, dia juga bisa ngedesain baju khusus buat FBL gitu loh (?) eh bener ngga sih? Yah pokoknya dia bisa ngedesain baju gitu. Hasilnya lumayan, mana waktu itu dia ngotot bangget lagi minta dikomen, abis dia bilang dia ngerjainnya ampe tengah malem gitu. Untung anak-anak FBband pada mau-mau aja ngomentarin fotonya dia .. Ehem, ssstttt diem-diem aja ye :) si Rifad mendadak eksis abis ngepost note nya dia yang judulnya “gue, FB, dan FBL” ... Biar kata tuh note gak sepanjang note gue, tapi isinya menarik loh ! Bisa bikin gue ngakak 7 hari 7 malem sambil guling-gulingan di gunung merapi #nyeh lebeyy. Tapi serius tuh note isinya lucu, dan habis baca tuh note gue baru tau kalo ternyata si Rifad suka telpon-telponan ama Tante Arin, dan ujung-ujungnya dia bisa ngobrol deh ama Iza&Arry. Hueeeeee ,, envy ! Pengggen juga ngomong ama Arry :'(
Ehya menurut pengamatan gue, si Rifad tuh lebih seneng dipanggil “Mas” daripada “Kak”. Eh bener gak ? Apa gue yang sok tau ? Ah serah lah bodo amet..
Gue juga sering liat wall nya dia yang kelelep di FB luVer, kessiann...
6) Eza Putra Mahkota
Ih wow nih anak gokil bangggget ! Gue suka mendadak cekikikan setiap ngebaca wall nya dia di FB luVer :D abis kocak banggget sih.. Tapi kessian dia selalu lupa ke-tag di Foto dan video FBband :'( maapin adek-adek cakkkep yah Eza? Kadang mereka suka kelupaan dan ujung-ujungnya jadi full tag deh. Satu hal yang gue salut dari FBL Eza :) biar kata dia gak pernah ke-tag di foto & video FBband itu semua gak ngebuat dia langsung keluar dari FB luVer ! Sampe' detik ini gue liat dia masih setia nongkrong di fanspage nya FB luVer, dan gak berhenti menyupport plus memberikan perhatian ke adek-adek cakkkep.
Gue inget banget waktu pertama kalinya dia ngewall pagi-pagi buta yang isinya kira-kira seperti ini “FBband minggu ini tampil yang keberapa sih ? Kasih tau dong biar ngga kayak minggu kemaren lagi”
Emang minggu kemaren dia kenapa yah? Pada mau tau? Mau tau? Mau dong ;p masa engga. Ternyata eh ternyata waktu hari minggu kemaren itu dia harus rela kena ambeien mendadak karna sangking betahnya duduk didepan tv mantengin FBband ! Padahal waktu itu dia lagi mendapatkan panggilan alam (?) ngerti dong maksutnya apaan? Yah mau “kebelakang” gitu. Berhubung FBband belom perform dengan keterpaksaan dia pun menunda hasratnya tersebut [ecieeee...hasrat] jiakakakkakak :D yah abisnya dia takut. Siapa tau aja pas dia kebelakang eh ternyata FBband tampil? Kan dia sendiri belom tau FBband tampil nomer urut yang keberapa. Ehheheeee, pengalaman yang menegangkan yak.
Dan berkat Eza juga gue mengenal isitilah “dikuwaciin”, dulu gue taunya cuma “dikacangin” & “dianggurin” doang.
Kenapa gue menobatkan Eza sebagai FB luVer tereksis? Karna emang setiap hari gue sering nemuin wall-wall kocak nya dia di Fanspage FB luVer. Biar kata wall nya dia dianggurin dia tetep setia ngewall kesana. Salut deh ;) gue harap dia tetep jadi FB luVer sejati.
5) Syam Wirahma
FBL asal Semarang yang sumpah suka buat gue enpiii berat..
Tapi gue berterima kasihdotcom ama dia. Karna berkat dia gue bisa denger suara Iwan, Dimas, dan Satria.
Eh tau ngga sih? Tau ngga sih? FBL Syam itu eksis berkat note nya juga loh ;p
Bahkan ada yang ngira dia anggota FBband juga!
Padahal kan FB itu singkatan dari Five Boys sementara si Syam kan cewek -,- hedeh hedeh gimana sih?
Tapi gak cuma karna note nya aja sih, foto-fotonya juga. Foto-foto nya berempat ama Dimas, Iwan & Satria... Hueeeeeeee envydotcom!
4) Karina Nuraga D'choumhel
FBL asal Balikpapan yang baru-baru ini masuk nominasi anggota Team Skunder FBband .. Wishhhhhh ,,, hebathebathebattttt !! Semoga kepilih deh :)
Sepertinya sih dia berbakat di bidang photo editing. Emang sih hasil editannya tuh bagus-bagus sampe-sampe si Oppa Dedy comment “kerren !!”
Yah gue kaget aja gitu, secara Oppa Dedy itukan orangnya rada gak nyambung gitu kalo diajak comment trus tumben-tumbenan loh dia muji hasil karya kita !! Hasil tulisan gue aja gak pernah dia puji..
Karina ini juga mendadak eksis setelah mengedit foto-foto anak FBband.
Yah buat Karina semoga makin bagus deh hasil editannya..
3) Rakka Tag Dimiliki
Di bilang FB luVer? Iya .. Di bilang FB haters? Gatau deh..
Yang jelas tuh anak kayak Bunglon gitu. Suka berubah-ubah ! Besok ngedukung FBband habis-habissan eh besoknya lagi malah ngambek gak jelas. Dia bilang sih waktu dia ngebacot sembarangan itu FB nya lagi di hack, tapi gatau juga lah. Okay gausah dibahas!
Kenapa gue masukin dia di 7 FB luVer tereksis? Karna emang belakangan ini namanya sering banget disebut-sebut di wall FB luVer. Semua pada ngebahas kenapa dia sampe beralih ke FB haters? Dan semua pasti pada bingungdotcom, sebenernya dia tuh FBL apa FBH? Sama dong! Gue juga bingung..
2) Andie Screamo Harajuku
FBL yang sumpah nyebbbellinnya tuh banggget banggget banggget !! Mana di cerbungnya gue dicouple-couplein ama Kak Ded lagi, nyeh seenaknyadotcom..
Dia punya keahlian yang 11-12 dengan FBL Karina. Yaitu sama-sama berbakat di bidang photo editing ;) gue inget banggget waktu pertama kali dia ngedit foto anak-anak FBband di Mekkah gitu. Trus ada juga yang background nya di Paris tepatnya dibelakang menara eifel (?) eh bener gak sih ? Gue agak lupa ingatan gitu soalnya. Jadi kalo salah dikit maklumin ye..
Yang jelas dia udah ngedit foto anak FBband diberbagai tempat. Di ka'bah udah, di menara eifel udah, ditembok cinta juga udah, di taj mahal aja nih yang belom! Ehehheheeeee ... Hasilnya gak kalah keren loh dari editannya si Karina ;) Malah FB luVer sengaja membuatkan album foto khusus buat menampung hasil karyanya dia ! Widih hebathebathebat..
FBL Andie berhasil menduduki posisi kedua karna beberapa hari ini dia emang lagi eksis-eksisnya. Namanya hangat diperbincangkan terkait dengan niatnya yang mau out dari FB luVer dan sepertinya beralih ke Kreenzholic & Afifahlova. Awalnya gue gatau tentang itu , karna kebetulan banget waktu itu gue lagi ngambek dan gamau ngubek-ngubek wall FB luVer. Gue tau pas pagi-pagi si Andie ngetag-in gue di note nya yang berjudul “Tentang Andi dan FBband”, disitu gue baca dan ngedapet kesimpulan kalo dia tuh keluar dari community FB luVer karna menurutnya anak-anak FB luVer kebanyakan pada lebey and over action gitu deh. Terlalu banyak tingkah dan haus pujian (?) eits tapi gak semua loh, mungkin beberapa kali yah? Wateper! Waktu itu gue cuma bisa berharap semakin banyak yang keluar semakin banyak juga yang akan masuk ke FB luVer, tapi tetep sih gue berusaha ngebujukin Andie buat balik lagi jadi FBL. Dan Alhamdulillah berkat bantuan si Jheje juga akhirnya Andie mau balik lagi dan narik kata-katanya. Ya gue harap sih dia gabakal keluar masuk-keluar masuk lagi..
1) Faiz Screamo Harajuku
FBL Faiz berada diposisi paling atas karna menurut gue emang dia yang paling eksis. Ya Allahuakbar ! Eksis karna dimana-mana kerjaan nya si Faiz tuh promosi mulu..
Setiap hari sabtu dan minggu notif gue pasti penuh! Gimana engga coba? Disetiap foto yang FBband tag-in ke gue dan FBL lain semua pada dia komentarin ! Mana isi comment nya sama semua lagi, apalagi kalo bukan “DUKUNG FBBAND DENGAN CARA KETIK AAB (SPASI) FB KIRIM KE 6288”
Fiuhhh,, bener kata Iza si Faiz emang gada matinya (?) tapi salut deh ama Faiz, kalo gue jadi dia mungkin gue udah bosen kali yak? Ngetik komentar yang isinya itu-itu aja.
Ehya sekedar mengeluarkan rasa penasaran gue, gue tuh bingung deh dengan status hubungannya Si Faiz ama si Andie. Mereka sodaraan yak? Kok nickname FB nya sama? Ah sabodo tuing (?) lah..
Hmmmm ,, sepertinya ada yang kurang, tapi apa yaaah?
Ehya kok diatas gada nama gue ama nama Kak Nia sih?! Padahal kan mustinya gue ama Kak Nia juga masuk nominasi FBL tereksis.. [nyeh stresss, yang bikin kan gue ? Ngapa jadi gue yang protes]
Yah tapi tetep aja mau seeksis apapun FBL tetep kalah eksis dari anak FBband alias adek-adek cakkkkep..
---Menyebarnya Virus Dotcom---
Virus ini menyebar pada tanggal 11 Desember 2010. [ebuset kurang kerjaan banget gue ngapalin tuh tanggal]
Waktu itu anak FBband pada serempak nge-update status di Facebook yang intinya mereka lagi sedih karna polling smsnya berada paling bawah alias terrendah. Karna lagi sedih itu lah mereka belom bisa balesin wall dari para FB luVer. Trus dibawahnya mereka ketik “sedihdotcom, maafindotcom, gubrakdotcom, zzzzzdotcom” yah kira-kira seperti itulah awal mulanya. Setelah itu wall FB luVer banjir dengan kata-kata dotcom! Apa-apa dotcom, ini-itu dotcom. Namanya lagi ngetrend ;p ya ngga? ya ngga? Iya aja deh biar gue seneng, elu seneng, pembaca seneng, semua senenggg ....
Gue salah satu FB luVer yang terserang virus dotcom. Sampe-sampe latah gue yang awal mulanya “kucing gila (?)” beralih ke “eh dotcom” .. Kenapa itu semua terjadi [nyeh bahasanya] ? Karna gue keseringan ngomong pake embel-embel dotcom dibelakang. Gak jarang mulut gue berbusa karna kebanyakan ngomong dotcom, dan kalo kayak gini terus nggak lama gue keluarin juga nih anti virus dotcodotaidi (?) biar gue gak keterusan ngomong dotcom gitu..
Wow, kalau nginget itu semua, gue nggak nyangka Nyo', bisa kenal akrab ama anak-anak FBband, walopun cuma di Facebook. Mana pake' acara-acara telpon-telponan lagi!
Gue kan di Kal-Tim Nyo', sementara mereka di Semarang.
Mungkin banyak diantara kalian, yang nggak begitu kenal ama FBband.
Sekali lagi gue kasih tau, FBband itu finalis Aksi Anak Bangsa. Mereka grup band anak-anak dengan aliran musik jazz satu-satunya di Indonesia.
Yah, walaupun sekarang gue udah kehilangan contact alias nggak deket ama mereka lagi, tapi gue bakalan tetep jadi FB luVer to ForeVer..
“With Love Minah Izaniy ElRhasieydiy”
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusbagus ceritanya , gua baca yang "Past Time In My Life" lucu sama ga bolak balik ceritanya mantapppp , jangan lupa ya kunjungi blog gua di http://henblog98.blogspot.co.id/ juga sama share dan comment yaa :) thanksss dan sukses teruss
BalasHapus