Pura Pura Cinta

Jumat, 04 Februari 2011

Cinta Tak Direstui by Minah Izaniy ElRhasieydiy


---Cinta Tak Direstui---


----------
Didalam hati ini hanya satu nama yang ada ditulus hati ..
Ku ingini kesetiaan yang indah takkan tertandingi ..
Hanyalah dirimu satu peri cintaku ..
----------
Yah itu adalah sepenggal lirik lagunya Marcel yang berjudul peri cintaku yang lagi asik didengarkan Lintar melalui i-podnya. Lagu itu bener-bener mencurahkan isi hati Lintar.. Sebut saja nova, nova adalah peri cinta dihati Lintar. Dia satu-satunya gadis yang bisa membuat Lintar jatuh hati. Yah maklumlah Lintar anaknya sangat tertutup dan sulit sekali jatuh cinta. Padahal dengan tampang manisnya dan kepopulerannya di Universitas Pelangi Dunia dia bisa saja dengan mudah mendapatkan pacar. Tapi Lintar bukanlah tipe cowok seperti itu, yang mengandalkan kelebihan fisik demi mendapatkan seorang wanita. Dari orok sampai dia berumur 19 tahun dia belum pernah merasakan yang namanya jatuh cinta ataupun menjalin suatu hubungan yang bernama pacaran. Padahal begitu banyak cewek-cewek cantik dan populer yang mengejar-ngejar cintanya, salah satunya adalah Shilla cewek tercantik di UPD, bahkan Shilla ini udah nembak Lintar hampir 10 kali, tapi selalu ditolak ! Karna Lintar nggak mau pacaran kecuali kalo dia yang nembak tuh cewek bukan cewek yang nembak dia. Akhirnya Shilla pun menyerah dan jadian ama Cakka. Lintar terus menjomblo sampai akhirnya dia bertemu dengan Nova yang statusnya adalah mahasiswi baru di UPD. Pada saat itu Lintar langsung jatuh hati pada Nova dan ingin segera menyatakan cinta. Padahal waktu itu dia baru kenal seminggu dengan Nova ! Apa ngga kecepatan tuh ?
Dia pun menceritakan niatnya itu kepada sahabatnya yang bernama Acha. Acha adalah satu-satunya sahabat Lintar, dan wajar aja kalo mereka deket. Acha sangat mengagumi sosok Lintar dan diam-diam dia menyimpan rasa sayang yang lebih dari sebatas sahabat, tapi Lintar tidak pernah menyadari itu. Disaat Lintar menceritakan perasaannya terhadap Nova, Acha merasakan perih yang teramat sakit dihatinya tapi dia mencoba sebisa mungkin untuk bersikap biasa aja didepan Lintar. Sebagai sahabat yang baik, Acha pun mendukung kalau Lintar mengutarakan perasaannya kepada Nova. Malahan Acha yang mengatur waktu dan tempat dimana Lintar akan melaksanakan acara penembakan, serta Acha jualah yang membelikan setangkai bunga mawar sebagai pelengkap prosesi sakral (?) itu.. Lintar sangat berterima kasih pada Acha, karna berkat Acha ia dapat mengutarakan perasaannya kepada Nova dengan lancar tanpa ada hambatan. Yah malam itu tepat malam valentine bertempat di taman UPD, Lintar menyatakan cinta dengan perasaan gugup segugup-gugupnya. Karna seumur-umur baru kali ini dia nembak cewek, tapi untungnya dia diterima ! Keesokan harinya seluruh warga UPD dibikin gempar dengan berita jadiannya Lintar dengan Nova. Gimana nggak heboh coba ? Lintar cowok paling manis dan famous di UPD nembak cewek yang biasa-biasa aja seperti Nova ? Apa kata akherat ? Uuuppsstt,.salah.. Maksutnya apa kata dunia ? Mungkin dimata orang lain Nova itu adalah cewek yang biasa-biasa aja, tapi enggak dimata Lintar. Dimata Lintar, Nova itu cewek paling manis yang pernah dia temui. Selain itu Lintar juga sangat menyukai kebawelan alias keceriwisan Nova. Entah kenapa sehari aja ngga denger Nova ngebacot serasa ada yang kurang dihidup Lintar. Yah walopun banyak orang yang pro dan kontra dengan berita jadiannya dia ama Nova tapi itu semua tidak membuat hubungan mereka jadi nggak harmonis, malahan hubungan mereka bertahan sampai sekarang alias 2 tahun. Sampe-sampe mereka dinobatkan sebagai pasangan paling serasi di Universitas Pelangi Dunia..
----------
Benteng begitu tinggi sulit untuk ku gapai ..
Aku untuk kamu, kamu untuk aku ,,
Namun semua apa mungkin ? Iman kita yang berbeda ..
----------
Lintar dan Nova memiliki banyak kemiripan, contohnya saja wajah, hoby, dan makanan kesukaan. Sehingga banyak orang yang memprediksikan kalo mereka itu jodoh ! Walopun begitu bukan berarti mereka tidak mempunyai perbedaan. Satu perbedaan yang paling mencolok didiri mereka adalah masalah keyakinan. Lintar beragama muslim, sedangkan Nova non muslim. Untungnya sampe sekarang itu tidak menjadi penghalang dalam hubungan mereka, dalam masalah beribadah mereka sama-sama saling menghormati. Misalnya saja hari minggu, Lintar nggak pernah mengajak Nova ketemuan karna hari minggu Nova pasti ke gereja, begitu juga sebaliknya dengan Nova. Pada hari jum'at dia ngga akan ngajak Lintar ketemuan kecuali setelah Lintar pulang dari mesjid.
----------
Tuhan memang satu ..
Kita yang tak sama ..
Haruskah aku lantas pergi ..
Meski cinta takkan bisa pergi ..
----------
Nova dan Lintar sama sama merahasiakan hubungan mereka dari kedua orang tuanya ... Bukannya apa sih ? Tapi mereka cuman nggak mau aja kalo sampe ketauan pacaran .. Setiap Nova dateng kerumah Lintar ,, Lintar mengenalkan Nova kepada Maminya sebagai sahabat sama seperti Acha .. Begitu juga dengan Nova ,, setiap Lintar berkunjung kerumahnya, Nova mengenalkan Lintar kepada orang tuanya sebagai sahabat sama seperti Patton ..
Lintar dan Nova sendiri sama-sama nggak tau sampai kapan mereka harus main kucing-kucingan kayak gini ? Yang jelas semakin lama mereka semakin dewasa ,, dan hubungan mereka butuh kejelasan didepan kedua orang tua masing-masing..
----------
Bukankah cinta anugerah ?
Berikan aku kesempatan tuk menjaganya sepenuh jiwa....
----------
Itu adalah harapan Lintar .. Sepertinya sampai sekarang kesempatan itu masih ada untuknya ,, tapi entah mengapa hati kecilnya berkata hubungannya dengan Nova tidak akan mendapatkan restu dari orang tua mereka .. Tapi feeling yang ngga enak itu buru buru ditepis Lintar dari pikirannya..
Disaat lagu yang diputar sudah habis ,, Lintar pun melepaskan headshet dari telinganya dan melanjutkan kembali semedi alias melamun seorang diri ditaman kampus, disaat lagi asik-asiknya ngelamun seseorang menutup matanya dari belakang..
“siapa nih ?” tanya Lintar meraba-raba tangan orang yang menutup matanya ..
“ayo tebak siapa ?” jawab tuh cewe..
“kalo dari suaranya sih pasti si ceriwis nova nih” tebak Lintar .. Nova pun langsung melepaskan tangannya yang menutupi kedua mata Lintar..
“hahaaa .. Tau aja kamu Yank” kata Lova yang kemudian duduk disamping Lintar ..
“lama banget sih ,, ada kelas apa tadi ?” tanya Lintar
“ada kelas seni ..” jawab Nova tersenyum manis ..
“emang disuruh ngapain dikelas seni ?” tanya Lintar lagi
“yah ada yang disuruh nyanyi, nari, main alat musik, main debus juga ada” canda Nova
“hehee ,, jangan becanda ah ..” kata Lintar tertawa kecil sembari mengacak-acak puncak kepala Nova lembut .. Nova tersenyum simpul kemudian merapikan rambut panjangnya yang tergerai indah siang itu,
“jangan rese' ah ..” kata Nova pura pura ngambek ..
“jangan ngambek gitu dong ,, tambah cantik entar” goda Lintar mencolek dagu Nova ..
“ahhaahaa ,, yang ada juga kalo ngambek tambah jelek tau ! Bukan tambah cantik ,,” jawab Nova
“yah itu kan kalo cewek-cewek lain .. Beda ama Nova mah ,, kalo Nova ngambek tambah cantik tauk!” goda Lintar yang semakin menjadi-jadi, sehingga membuat pipi Nova menghasilkan semburat merah merona ,, Lintar mencubit kecil pipi nova .. Gemess ,,
“peri cinta sendiri ngapain ? Nyanyi yah ?” tebak Lintar
“engga' ,, bosen nyanyi mulu .. Peri cinta bikin puisi buat malaikat cinta” jawab Nova
“oyah ? Pasti puisinya jelek ..” canda Lintar sehingga sukses membuat bibir Nova manyun satu senti..
“enak aja.. Bagus tauk ! Nih dengerin yah .. Ehem,,ehem..” kata Nova sambil menatap lurus kedepan dan mulai membacakan puisi yang ia karang khusus buat Lintar si malaikat cintanya..
----------
Lintar..
Dalam hati aku selalu mengingatmu..
Dalam mimpi aku selalu menunggumu..
Dan dalam dunia nyata aku selalu berharap menjadi belahan jiwamu..
Untuk selamanya,,
Lintar..
Satu nama yang bisa membuat aku tersenyum..
Satu nama yang bisa membuat aku menangis..
Dan satu nama yang bisa membuat aku tertawa..
Lintar,..
Tanpamu hidupku terasa hampa..
Tanpamu hidupku jadi tak berwarna..
Dan tanpamu lebih baik aku mati saja..
Teruntuk lintar, my first boyfriend,
-----------
“ahhhahhaaaaa,,” Lintar pun tertawa lepas ketika Nova mengakhiri puisinya..
“Lintar, apaan sih ? Ngga lucu tau !” kata Nova yang kali ini bener-bener ngambek..
Lintar pun menghentikan tawanya“puisi bikinin kamu tuh lucu tau ! Tapi kayaknya lebih layak dikatakan lebay kali yah ?”
“ah biarin. Yang jelas itu ungkapan hati aku buat kamu” ucap Nova dengan mimik wajah yang serius..
“emangnya itu puisi yah ?” tanya Lintar
“yah nggak tau sih, tapi kata dosennya bagus kok.. Dan waktu aku baca tuh puisi semuanya pada tepuk tangan” kata Nova lagi diiringi senyuman manisnya, Lintar terdiam menatap Nova tajam dengan kedua bola matanya yang sendu nan menyejukkan. Nova menikmati saat-saat itu, tapi kemudian ia membuang muka kesamping dan mengalihkan wajah lintar dengan sebelah tangannya. Lintar hanya tertawa kecil melihat Nova yang salah tingkah..
“apaan sih ? Mandanginnya ngga usah gitu banget napa ?” kata Nova
“hehee, kamu tambah cantik deh kalo pipinya bersemu merah gitu” goda Lintar
“Lintaaaaaaar.....” teriak Nova memukul pundak Lintar pelan.. Kemudian Lintar mengenggam tangan nova yang hendak memukulnya lagi dan menariknya kedalam pelukannya. Erat, hingga membuat Nova mendengar degupan kencang yang bersumber dari jantung Lintar,
“aku sayang ama kamu Nov, dan aku nggak mau kehilangan kamu” kata Lintar dengan suara bergetar,
“ssttt, Lintar ngomong apaan sih ? Nova juga sayang ama Lintar dan Nova juga gamau kehilangan Lintar” kata nova yang masih berada dipelukannya Lintar. Lintar pun tersenyum manis dan melepaskan pelukannya, ia menatap wajah Nova lekat-lekat..
“malem ini mau jalan ngga ?” tanya Lintar
“boleh, udah lama kita ngga jalan berdua lagi” jawab nova
“aku jemput yah ?”
“eh engga deh, aku aja yang kerumah kamu. Aku juga udah kangen ama Mami, Nada, Najla, dan Najwa. Boleh kan ?”
“ya boleh lah” kata Lintar merangkul Nova dan berlalu pergi dari taman.
Sepasang mata indah milik seorang gadis mengintip kejadian itu dari kejauhan. Setetes air bening jatuh dipipinya disertai seulas senyum yang tidak pernah lepas dari bibir mungilnya..
----------
Sakit hatiku saat kau dekat dengannya ..
Kau peluk mesra dirinya, namun aku tak kuasa ..
Karna ku rela kau jalin cinta dengannya ..
Walau perih ku rasakan demi cinta ..
----------
“gue seneng liat lo bahagia Lin.. Walopun perasaan gue ke elo ngga pernah berkurang sedikitpun” gumam Acha sambil menyeka air matanya dan berlalu pergi..
Malam harinya Nova terlihat santai dengan mengenakan t-shirt lengan pendek berwarna merah hati yang dipadukannya dengan bolero berbahan kulit dan celana jeans berwarna hitam .. Walopun santai dia tetap terlihat manis .. Setelah mengenakan baju ia beranjak kecermin menyisir rambutnya dan mengumpulkannya jadi satu kemudian ia ikat dengan ikat rambut berwarna merah cerah, persis seperti ikatan kuda .. Ia memandangi wajahnya dicermin “manis,,” gumamnya .. Wajahnya memang terlihat manis walopun tanpa polesan make-up barang secuil pun. Setelah merasa rapi dengan penampilannya, ia pun beranjak dari cermin, meraih tas selempangnya dan keluar dari kamar ..
Nova menuruni anak tangga dengan hati yang berbunga-bunga karna malam ini dia akan jalan dengan Lintar, hanya berdua. Melihat anak semata wayangnya yang menuruni tangga sambil senyum-senyum nggak jelas membuat Mama Iren tidak tahan untuk menegur Nova..
“nova .. Mau kemana sayang ? Rapi banget ..” tegur Mamanya, Nova pun melemparkan senyuman termanis kearah Mamanya
“hehee,, iya ni Mah mau kerumah temen” jawab Nova yang langsung menghampiri Mamanya yang berdiri dibawah tangga
“temen ? Patton ?” tanya Mama Iren, Nova menggeleng kemudian tersenyum tipis
“Lintar .. Boleh kan ?” Mama Iren berpikir sejenak sebelum akhirnya memperbolehkan Nova untuk keluar rumah..
“boleh .. Tapi pulangnya jangan malem-malem yah nak ?” kata Mamanya
“iya Mah ... Makasih ya ,, love you Mah .. Bye” kata Nova mencium pipi Mamanya dan keluar dari rumah untuk menuju garasi mobilnya..
“hati-hati sayang ..” teriak Mamanya dari dalam rumah..
Nova mengendarai mobil honda jazz berwarna biru metalik miliknya dengan kecepatan sedang, ia menyusuri jalanan kota Jakarta yang malam ini amat sangat padat .. Yah maklum lah malam minggu..
Tidak membutuhkan waktu yang banyak untuk kemudian sampai dirumah Lintar, kira-kira kurang dari sejam Nova pun sudah sampai didepan rumah Lintar ..
Nova memarkirkan mobilnya didepan gerbang, kemudian memasuki halaman rumah Lintar yang cukup luas, sebelum akhirnya ia memencet bel yang terpasang didinding rumahnya Lintar yang bercat abu-abu tersebut.
Ting tong.. Ting tong..
Begitu kira-kira bunyi bel dirumahnya Lintar, dengan tergopoh-gopoh seorang wanita paruh baya yang berumur sekitar 5O-taunan pun membukakan pintu .. Yah itu pasti Bik Sum
“malem Bik ..” sapa Nova ramah
“malem non, masuk dulu non ..”
“emm, Lintar nya ada Bik ?” tanya Nova
“ada kok non .. Ayok duduk dulu non, biar bibik panggilkan den Lintar” kata Bik Sum mempersilahkan Nova duduk disofa ruang tamu .. Setelah itu Bik Sum pun melangkah menaiki tangga menuju kamarnya Lintar yang terletak dilantai 2. Nova tersenyum kemudian mengikuti perintah Bik Sum. Tidak lama kemudian Bik Sum balik lagi dan menghampiri Nova..
“tunggu bentar yah non, den Lintar nya baru aja selesai mandi” kata Bik Sum memberitahu Nova, Nova hanya membalasnya dengan sebuah anggukan disertai seulas senyuman manis..
“oyah, mau minum apa non ? Biar bibik buatkan dulu”
“air putih aja deh bik” jawab Nova .. Bik Sum berlalu kedapur untuk mengambilkan segelas air putih dingin buat Nova ..
Nova mengamati ruang tamu lintar yang luas tersebut, ruang tamu yang dihiasi dengan berbagai perabotan mahal dari luar negeri, yah wajar saja .. Papi dan Mami nya Lintar adalah salah satu pengusaha sukses dikota Jakarta ini. Dia memandangi sekelilingnya, kemudian matanya terpaku pada satu titik yang tak lain dan tak bukan adalah foto Lintar sekeluarga .. Hmmm, bener-bener keluarga yang harmonis. Semua yang ada di foto itu tersenyum lebar dengan raut muka yang bahagia .. Membuat Nova ikut-ikutan tersenyum dan merasakan kebahagiaan itu, tiba-tiba ia dikagetkan oleh seseorang..
“Nova ..” kata tante Nilda membuyarkan lamunan Nova, Nova kaget dan langsung berdiri dari tempat duduknya
“eh tante Nilda ..” tante Nilda tersenyum memandang Nova
“nunggu Lintar yah ? Lintar masih dikamar tuh ,, anak itu memang suka berlama-lama didepan cermin apalagi kalo udah mau ketemuan sama cewek” ucap Mami Nilda
“hehee .. Gapapa kok Tan, oyah Nada sama yang lain kemana Tante ?” tanya Nova
“dirumah etek-nya (bibi/tante.red), ini juga tante mau kesana .. Mau jemput mereka dulu,” jawab Tante Nilda, Nova pun membulatkan bibirnya..
“oohh ..”
“yaudah tante tinggal dulu yah ?”
“iyah tante ..”
Setelah Maminya Lintar keluar dari rumah, Nova pun kembali duduk dan memandangi setiap sudut rumah Lintar. Tidak lama kemudian Lintar pun turun dari bawah kamarnya. Dengan mengenakan baju kaos berwarna merah hati yang dipadukannya dengan celana jeans berwarna abu-abu dia tampak kelihatan keren malam ini, apalagi ditambah dengan jaket berbahan jeans yang dipakainya.. Nova aja sampe terpana gila ngeliat Lintar..
“Nov ,, Nov ..” kata Lintar mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajah Nova, sehingga membuat Nova tersadar dari alam keterpanaan-nya..
“eh, kamu keren banget deh malem ini” puji Nova, Lintar terkekeh geli mendengar pernyataan Nova..
“heheee, ada-ada aja deh kamu Nov, kayak baru jadian aja .. Kita kan udah jadian hampir dua tahun! Baru nyadar yah kalo ayangmu ini keren ?” kata Lintar, Nova tersenyum kemudian mencubit kecil lengan Lintar.
“emm, kalo diperhatiin kita malam ini serasi banget yah ? Padahal kita nggak janjian, apa jangan-jangan kita jodoh kali yak ? Ahhahaa” kata Nova tertawa kecil..
Deggg,,...
Perasaan Lintar jadi tak karuan ketika mendengar kata-kata 'jodoh', ada rasa sakit yang mengganjal dihatinya. Tapi dengan cepat ia mengabaikan perasaan tersebut..
“iya nih ,, ahhahaa. Yaudah yuk kita pergi sekarang aja ..” ajak Lintar mengulurkan tangannya,
“ayok ..” kata Nova menerima uluran tangan Lintar,.
“Bik, Lintar pergi dulu yah ? Assalamualaikum..” teriak Lintar yang kemudian keluar dari rumah.
“naik mobil aku aja yah Lin ?” tawar Nova
“iya deh ..”
“nih kuncinya kamu yang nyetir .. Hehee” kata Nova seraya menyerahkan kunci mobilnya kepada Lintar..
“Hmm, dasar kamu” kata Lintar mencubit kecil pipi Nova, gemes melihat tingkahnya yang ternyata ‘ada maunya’.
“hahaaa, yah gapapa dong. Dimana-mana kan emang cowok yang nyetir, masa aku yang nyetir sih?” sengit Nova ..
Malam ini Lintar mengajak Nova kesuatu taman yang terletak ditengah-tengah kota. Taman dimana ia sering menghabiskan waktu berdua selama dua tahun menjalin hubungan, tapi beberapa bulan belakangan ini mereka sudah tidak pernah lagi menginjakkan kaki disini, karena kesibukan kuliah masing-masing. Mereka lebih mengenal taman ini dengan sebutan Love LN Park .. Sesampainya disana Lintar dan Nova pun berjalan mengelilingi taman dengan bergandengan tangan. Indahnya lampu-lampu hias yang terletak disetiap sudut taman memberikan kesan romantis, apalagi ditambah dengan air mancur berbentuk hati yang terletak ditengah-tengah taman. Setelah merasa puas berkeliling, Lintar pun mengajak Nova untuk duduk di bangku taman yang panjang dibawah pohon akasia yang rimbun. Nova pun menerima ajakan Lintar dengan senyuman lebar.
“kamu capek ?” tanya Lintar ketika mereka sudah terduduk dibangku taman
“he'emp, tapi aku seneng ..” jawab Nova, Lintar pun menyodorkan segelas ice chappuccino yang dibelinya di salah satu stand disekitar taman..
“nih minum dulu ..”
“makasih yah sayang ..” kata Nova menerima ice chappucino dengan perasaan berbunga-bunga, Lintar mengamati Nova yang menyedot minuman itu dengan senyuman yang selalu terkembang dibibirnya. Entah dapat kekuatan darimana sehingga Lintar pun akhirnya mampu mengutarakan perasaan aneh yang selama ini mengganjal dihatinya.
“Nov, aku takut kalo seandainya kita ngga ditakdirkan buat bersama. Aku takut kalo kamu tercipta bukan untuk aku. Aku, aku, aku takut kehilangan kamu Nov” kata Lintar dengan nada yang kembali bergetar.. Nova yang tadinya lagi asik minum langsung tersedak ketika mendengar kalimat yang keluar dari mulut kekasihnya itu ..
Uhuk ,, uhukk ,,
“Nov, kamu nggak papa ?” tanya Lintar mengusap tengkuk leher Nova ketika mengetahui Nova yang tersedak, Nova menggeleng sembari menge-lap mulutnya lembut..
“engga, aku gapapa ..”
“Lintar, maksut kamu apa sih ? Aku heran deh, akhir-akhir ini kamu suka banget ngomong yang aneh-aneh .. Lintar, kamu denger yah ? Aku ngga akan ninggalin kamu sayang, karna aku cinta sepenuhnya ama kamu .. Kamu percaya kan ama aku ?” kata nova mengenggam tangan Lintar,,
“tapi Nov,,”
“Lintar sekarang gini deh, selama dua tahun kita ngejalin hubungan apa pernah kita bertengkar masalah yang ngga penting ? Apa pernah aku ngebohongin kamu ? Apa pernah aku selingkuh dibelakang kamu ? Engga' kan ? Itu artinya aku beneran cinta ama kamu. Lintar, aku mohon jangan ngomong yang engga-engga lagi dong” kata Nova dengan tampang memelas. Lintar dan Nova pun sama-sama terdiam, hening sesaat..
Hingga...
“Nov, semalem aku nyiptain lagu baru. Kamu mau denger nggak ?” kata Lintar mencoba mencairkan suasana, Nova tersenyum tipis kemudian menganggukan kepalanya. Disaat bersamaan seorang anak laki-laki yang menenteng gitar lewat didepan mereka, mungkin anak kecil itu adalah pengamen jalanan.. Tanpa basa-basi Lintar pun langsung menyapanya,
“hai adik kecil, boleh pinjam gitar nya sebentar ?” kata Lintar menghentikan langkah anak tersebut, anak kecil itu hanya membalas dengan senyuman lebar seraya menyerahkan gitarnya kepada Lintar.
Lintar memejamkan matanya dan memetik lembut gitar tersebut dengan tangan kirinya .. Jrenggg.....
----------
Cinta memang tak selamanya bisa indah ..
Cinta juga bisa berubah menjadi sakit ..
Begitu yang ku rasakan kini ..
Perih hati ku tinggal kehancuran ..
----------
Nova bergetar mendengar suaranya Lintar yang menyayat-nyayat .. Menurut Nova, Lintar benar-benar menyanyikan lagu itu dari dalam hati, sedangkan Lintar tetap memejamkan matanya sambil memetik gitar tersebut. Tanpa Nova ketahui setetes air mata pun jatuh dipipinya Lintar.
----------
Tak pernah terbayangkan dan tak pernah terpikirkan ..
Cintamu dan cintaku akan berpisah ..
Namun harus kurela kan itu ..
Untuk hidupmu agar lebih baik ..
----------
Belum selesai Lintar bernyanyi tiba-tiba dipotong oleh suara ringtone handphone yang bersumber dari dalam tasnya Nova. Nova pun merogoh-rogoh isi tasnya dan menemukan benda 'keramat' itu disana. Dilayar handphonenya tertera tulisan yang berbunyi 'my mom calling' .. Nova pun langsung menekan tombol hijau dan merapatkan handphone tersebut ditelinganya..
“iya mah ?” kata Nova by phone
“kamu lagi dimana sayang ? tanya Mamanya
“emm, lagi dijalan ama Lintar .. Kenapa ?
“cepet pulang nak. Ada sesuatu yang penting yang mesti kita bicarakan ..
“tapi Mah,
“Mama tunggu kamu sekarang juga” potong Mamanya yang langsung menutup telpon .. Lintar menatap Nova, ada raut wajah kecewa disana ..
“Lintar maap yah ,,
“gapapa Nov , mungkin emang penting” kata Lintar
“hhh, beneran deh aku gamau acara kita terganggu hanya karna bunyi handphone ini. Tapi,,” Nova menghentikan kalimatnya.. Entahlah, yang pasti ia tetap merasa tidak enak..
“udah gapapa .. Lebih baik kamu pulang deh , siapa tau bener-bener penting” kata Lintar lagi..
“tapi aku anter kamu pulang dulu yah ?”
“gausah Nov, aku bisa pulang sendiri kok” jawab Lintar tersenyum manis meyakinkan Nova, Nova pun akhirnya mengangguk dan mencium lembut pipi Lintar sebelum akhirnya berlalu pergi meninggalkan taman tersebut ..
“jangan terlalu larut yah pulangnya Beibh ? Good nite darling” kata Nova yang kemudian memasuki mobilnya..
Lintar pun menghela napas panjang dan menghembuskannya perlahan..“aku takut kalo feeling ku bener-bener jadi kenyataan Nov.. gumamnya lirih, setelah itu ia mengembalikan gitar itu kepada si empu-nya dan memberikannya selembar uang berwarna merah. Anak kecil itu menerima dengan senyuman lebar dan ia melangkah dengan riang. Lintar tersenyum tipis melihat tingkah laku anak kecil tersebut, kemudian ia kembali melamun dengan pikiran yang melayang entah kemana ..
Nova terheran-heran, ketika sampai didepan rumahnya ia melihat mobil avanza berwarna silver yang terparkir manis disana. ada tamu, siapa yah ? gumamnya yang langsung keluar dari mobil. Ketika Mama Iren mengetahui Nova sudah pulang, Mama Iren pun langsung menarik tangan Nova menuju ruang makan..
kenapa sih Ma ? tanya Nova
udah kamu ikut aja kata Mamanya yang masih menarik tangan Nova. Sesampainya di ruang makan, Nova mendelik heran ketika melihat sepasang suami-istri beserta dengan anak laki-laki yang berumur sebaya dengannya tengah duduk disana.
Seperti melihat raut bertanya-tanya dari wajah anaknya, Mama Iren pun langsung mengenalkan mereka kepada Nova
sayang, kenalin. Ini rekan bisnis papa, mereka baru aja dateng dari Swiss kata Mama Iren, Nova hanya tersenyum ramah..
itu Om Zeth dan Tante Manda, yang disebelahnya Mario anaknya .. Ayo kenalan dulu sambung papanya
“Nova, Om Tante.. kata Nova memperkenalkan dirinya..
“Mario Stevano Aditya Haling, cukup panggil Rio kata Rio mengulurkan tangan disertai senyuman mautnya yang cool yang selalu bikin cewek kelepek-kelepek, tapi engga dengan Nova.. Menurut Nova yang punya senyuman manis hanyalah Lintar seorang. Nova pun mengabaikan senyuman itu dan menjabat tangan Rio..
“Nova ..
ya sudah kita ngobrolnya sambil makan saja .. kata Papanya nova
Nova yang merasa tidak enak berlama-lama disana pun berniat untuk sesegeranya meninggalkan ruang makan,“Nova kekamar dulu ya Pah
“Nova, ikut makan malam dulu. Ada yang ingin Papa bicarakan kata Papanya, dengan terpaksa Nova pun kembali duduk. Awal-awal perbincangan hanya membahas soal bisnis yang membuat Nova bad mood sendiri mendengarnya.. Daripada mendengarkan obrolan orang tua yang bikin pusing, Nova pun lebih memilih menyendok makanannya dengan wajah yang tidak menikmati karna pikirannya melayang jauh memikirkan Lintar. Hingga perbincangan kedua orang tua-nya beralih ke soal anak masing-masing, Nova masih tetap bermain dialam lamunannya.
nah, kira-kira kapan rencana pertunangan Nova dan Rio akan dilaksanakan ? kata papanya. Nova yang tadinya lagi menyendokkan nasi kedalam mulutnya langsung tersedak ketika mendengar kata-kata ‘pertunangan’ .. Sedangkan Rio bersikap biasa karna dia sudah mengetahui tentang perjodohan ini dari awal.
uhuk,,uhukkk
“Nova kenapa sayang ?”Mamanya langsung menyerahkan segelas air putih kepada Nova, Nova meneguk air putih tersebut kemudian berusaha menetralkan rasa kaget nya.
maksut Papa tadi apa ? Nova ngga ngerti .. Per-pertunangan ? tanya Nova heran
iyah, pertunangan kamu dengan Rio. Kamu dan Rio kan sudah dijodohkan sejak kecil kata Papanya lagi
apa ! Papa apaan sih ? Nova ngga suka yah main jodoh-jodohan gini ! Ini bukan jaman Siti Nurbaya lagi Pah ! Papa juga ngerencanain ini tanpa persetujuan Nova kan ? kata Nova yang tidak mampu lagi menahan emosinya
“Nova ! Papa ngga mau tau yah , mau atau tidak kamu tetap bertunangan dengan Rio ! tegas Papanya, Nova menggeleng. Aliran bening sudah turun membasahi kedua pipinya..
“Nova ngga mau Pa ! kata Nova dengan volume yang lebih keras seraya berlari menuju kamarnya..
maafkan kelakuan Nova yah Zeth ? Dia memang masih kekanak-kanakkan kata Papanya Nova yang merasa tidak enak dengan tingkah Nova, Om Zeth dan Tante Manda hanya membalas dengan senyuman, maklum.

========== 
Lintar melamun membayangkan akhir hubungannya dengan Nova. Apakah berakhir dengan happy ending ? Ato malah sad ending ? (ketentuan hanya ada ditangan yang ngetik .. Hehee ). Tiba-tiba seorang gadis datang menghampiri Lintar dan membuyarkan lamunannya..
hei ,, sendiri aja nih ? kata Acha menepuk bahu Lintar pelan..
Lintar menoleh,“acha ?
boleh gue duduk disini ?
yah boleh lah .. kata Lintar menggeser posisi duduknya untuk memberikan Acha tempat..
sendiri Cha ? tanya lintar, Acha tersenyum dan mengangguk..
ngapain ? tanya Lintar lagi
jalan-jalan aja .. Elo sendiri ? Tumben ngga sama Nova ? kata Acha yang kali ini balik tanya ke Lintar..
tadi gue sama Nova, tapi dia udah balik duluan .. jawab Lintar, Acha menaikkan sebelah alisnya, heran..
nyokapnya telpon dan nyuruh dia pulang, katanya sih penting kata Lintar lagi, Acha mengangguk-angguk paham
hhh, gue takut Cha ?
takut kenapa ?
gue takut seandainya gue ama Nova harus berpisah jawab Lintar, Acha terpukul dengan pernyataan Lintar yang sepertinya amat sangat menyayangi Nova. Tapi acha lebih memilih untuk menyembunyikan perasaan itu dan menyemangati sahabatnya
“Lintar, percaya deh. Kalo jodoh ga bakal kemana ..
elo bener Cha .. Udah malem, pulang yuk ajak Lintar, acha pun mengangguk kemudian tersenyum lebar..

==========
Perasaan cintaku ini ..
Tak bisa ku bendung lagi ..
Dimana kah waktu kan berkata ?
Menyetujui cinta ini ..
----------
Nova menangis dibalkon kamarnya .. Dia tidak menyangka kalau didalam kamus hidupnya akan ada kata-kata perjodohan .. Dia ngga mungkin bisa menerima Rio sebagai tunangannya karna hatinya hanyalah untuk Lintar seorang ..
kenapa ? Kenapa Mama sama Papa nggak bisa ngertiin perasaan anaknya ? rintih Nova menangis sesenggukan..
gue tuh cintanya cuma sama Lintar .. Dia ngga akan terganti dihidup gue lanjutnya,
Setelah selesai makan malam, Mama Iren pun merasa khawatir terhadap Nova ,, dia langsung menghampiri Nova dikamar untuk melihat keadaan anak semata wayangnya itu..
“Nova .. kata Mama Iren membuka knop pintu kamar Nova yang memang tidak dikunci, dengan cepat Nova menghapus air matanya. Mama Iren pun berjalan menghampiri Nova yang tengah berdiri ditepi jendela kamarnya..
“Nova, Papamu sudah berjanji dengan Papanya Rio untuk menjodohkan kalian berdua.. Rio anaknya baik lho nak, dia pintar, ibadahnya rajin, patuh sama orang tua, dan pandai mengelola perusahaan Papanya. Mama rasa dia adalah pria yang pantas untuk mendampingi kamu .. kata Mamanya mengusap-usap rambut Nova lembut..
“Lintar juga anaknya baik, pinter. Setiap ujian nilai nya selalu A+ .. Ibadahnya juga rajin, yah walopun kita beda agama. Patuh ? Apalagi. Semenjak Papi nya meninggal dunia, dia yang mengurus Mami dan ketiga adik-adik nya .. Apalagi masalah bisnis, Lintar terbukti kecerdasannya dalam jual beli saham. Buktinya 2 perusahaan almarhum Papinya udah dipercayakan ama dia. Kalo aku sama Lintar menikah masa depan ku juga bakal terjamin ! pikir Nova dalam hati
lagipula Papamu tidak menyuruh kalian untuk cepat-cepat menikah, hanya tunangan”lanjut Mamanya
tapi Nova ngga suka dijodohin mah ! Nova juga belum kenal sama si Rio Rio itu ! Ck, lagian Nova juga udah punya pa- sangking emosinya hampir saja Nova keceplosan, tapi dia langsung menghentikan kalimatnya dan terduduk ditepi ranjang.. Ia menghembuskan napasnya dengan kasar, terlalu ribet! Pikirnya..
punya apa ? Pacar ? tanya Mamanya, Nova diam tak bergeming..
yaudah coba kamu kenalin dulu dong pacar kamu sama Papa dan Mama .. Nanti kan bisa kita pertimbangkan”tawar Mamanya,
“Nova mau tidur .. ucap Nova tanpa menggubris usul Mamanya..
yaudah, pikirkan baik-baik. Kamu tau kan Papamu itu orangnya keras kepala .. Good nite sayang kata mamanya keluar dari kamar Nova ..
Nova menghempaskan tubuhnya diatas kasur .. Dia menghela napas dan menghembuskannya dengan kasar..
ga mungkin gue ngenalin Lintar ama Papa .. Bisa-bisa Papa ga setuju, apalagi kalau Papa tau Lintar agamanya islam kata Nova menerawang menatap langit-langit kamarnya yang dipenuhi hiasan bintang-bintang.

==========
Pagi yang cerah tapi tidak secerah hati Lintar, Lintar menuruni anak tangga menuju ruang makan. Dia terlihat rapi hari ini dengan mengenakan stelan kemeja kotak-kotak berwarna putih biru yang dipadukannya dengan celana jeans berwarna hitam.
pagi Mi ,,
pagi Lint .. sapa Mami Nilda yang sibuk mengoleskan selai strawberry diselembar roti tawar..
“Nada sama yang lain kemana Mi ? tanya Lintar
udah ke sekolah sama Mang Ujang
oh, yaudah Lintar kekampus dulu yah Mi kata Lintar mencium punggung tangan mami Nilda..
ngga sarapan dulu sayang ?
engga deh dikampus aja .. Lagian Lintar mau jemput temen Mi, entar telat lagi jawab Lintar, Mami hanya mengangguk
assalamualaikum Mi, pamit Lintar sambil berjalan keluar dari rumah. Sesampainya digarasi Lintar pun menghidupkan mobilnya dan melaju kerumahnya Nova untuk menjemput si peri cintanya itu.

========== 
Dirumahnya Nova terlihat lagi asik sarapan dengan kedua orang tua-nya. Suasana hening karna Nova masih ngambek soal rencana pertunangannya tadi malam. Hingga suara Papanya pun memecah keheningan,
“Nova, hari ini kamu berangkat bareng Rio yah ? Mulai hari ini dia satu kampus sama kamu ..” kata Papanya yang sukses membuat Nova lagi-lagi tersedak ketika hendak meminum susu coklatnya.
hhh, Papa kebiasaan deh. Kalo mau ngomong tentang Rio selalu disaat Nova lagi makan atau minum. Kan kasian Nova keselek terus ..” tegur Mama Iren
ck, nih si Papa kayaknya emang mau bikin gue mati keselek deh” batin Nova
loh ? Memangnya kenapa ?” tanya Papanya heran, Mamanya hanya geleng-geleng kepala. “kamu ngga keberatan kan Nov bareng sama Rio ?” tanya Papanya lagi. Belum sempat Nova menjawab, terdengar bunyi klakson mobil dari arah luar..
tuh Rio-nya udah dateng. Pergunakan kesempatan ini sebagai PDKT yah nak ..” kata Papanya, Nova hanya mendengus kesal. Dia keluar dari rumah tanpa cipika cipiki terlebih dahulu kepada orang tuanya. Ketika Nova sudah sampai diteras rumahnya, terlihat Rio yang menyender didepan kap mobil avanza silver miliknya yang terparkir manis didepan gerbang rumah Nova. Nova pun melangkah dengan tampang jutek ..
silahkan masuk tuan putri Nova ..” kata Rio membukakan Nova pintu mobilnya, Nova tidak menghiraukan Rio. Dia masuk kedalam mobil dan menutup pintu mobil dengan kasar. Rio hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Nova. Mobil Rio pun melaju dan berlawanan dengan mobilnya Lintar yah kata lainnya berselisih, tapi sayangnya Nova tidak memperhatikan mobil Lintar yang lewat disamping mobilnya Rio.
Sesampainya didepan rumah Nova, Lintar pun bertemu dengan Bik Ijah pembantu dirumah Nova yang sibuk menyiram tanaman.
pagi Bik
pagi den Lintar .. sapa Bik Ijah tersenyum ramah
cari non Nova yah ? tanya Bik Ijah menghentikan kerjaannya..
iyah Bik, masih didalam yah ? Tumben dia dandannya lama jawab Lintar
enggak, non Nova sudah pergi tadi sama den Rio kata Bik Ijah dengan nada menyesal .. Karena selama ini hanya Bik Ijah yang mengetahui hubungan ‘spesial’antara Nova dan Lintar,
Degggg.....
“Rio ? gumam Lintar
yaudah Bik, kalo gitu saya pamit dulu yah .. Permisi..” Lintar pun langsung masuk kedalam mobil dan melaju dengan kecepatan sedang..
Didalam mobil Lintar terus memikirkan perkataan Bik Ijah “Nova kekampus bareng Rio ? Siapa tuh Rio ? pikir Lintar. Ia berhenti bergumam ketika mendapati Acha yang tengah duduk sendirian dihalte, mungkin menunggu bus yang lewat atau hanya sekedar nongkrong.. Ia pun menyetop mobilnya dipinggir jalanan disamping halte.
“Cha .. tegur Lintar membuka kaca jendela mobilnya..
eh Lintar ..”Acha berdiri dari tempat duduknya dan mendekati mobil Lintar,
lagi ngapain ? bentar lagi kita masuk loh kata Lintar
iya nih, gue juga lagi nunggu bus kali ..
loh ? Kenapa naik bus ? Mobil lo mana ? tanya Lintar heran
dibengkel .. Biasa penyakitnya kambuh lagi
oh yaudah ikut gue Cha .. kata lintar tersenyum ramah, Acha balas tersenyum seraya masuk kedalam mobil Lintar di jok depan..
loh ? Nova kok gada ? tanya Acha ketika ia tidak mendapati Nova didalam mobil
dia udah berangkat duluan jawab Lintar sekenanya.
Acha pun manggut-manggut tanpa mengeluarkan suara lagi.

==========
Nova keluar dari mobil Rio tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia tetap memasang wajah juteknya. Ia bener-bener kesel banget sama yang namanya Rio ! Rio mengejar Nova yang berjalan lebih dulu dari dia..
“Nov, Nov, tungguin gue dong kata Rio berusaha mengimbangi langkah Nova, tapi Nova malah mempercepat langkah kakinya dan pura-pura tidak mendengar. Hingga akhirnya Rio berhasil menarik lengan Nova
ck, apaan sih ? kata Nova menepis tangan Rio dengan kasar..
gue kan mahasiswa baru disini .. Anterin gue kek kekelas kata Rio
Nova mendengus kesal,“heh ! Lo tuh bukan anak SMP lagi , masa' nyari kelas sendiri aja ngga bisa sih ?
yah masalahnya kan gue belum tau lokasinya dimana ? Aturannya elo yang sebagai anak lama tuh nganterin gue dong jawab Rio..
kata nyokap gue lo tuh anaknya pinter, tapi kok kenyataannya malah berbanding terbalik 180 derajat gini yah ? Eh lo tu kan punya otak, dipake dong ! Nanya kek gitu ama penghuni kampus ini, lo kan punya mulut kata Nova keukeuh gamau nganterin Rio.
ya gue kan udah punya elo, ngapain susah payah nanya ke yang lain sih ?
hhh, sebodo dah gue ama lo ! kata Nova yang berlalu pergi meninggalkan Rio. Dari kejauhan Nova melihat Lintar yang berjalan menuju kantin berdua dengan Acha, dengan cepat Nova pun menghampiri Lintar..
“Lintar .. panggil Nova
eh Nova .. sahut Acha, Nova hanya membalas dengan senyuman manis. Ia sama sekali nggak cemburu melihat Acha yang berjalan dengan pacarnya karna Nova sangat mengenal baik sosok Acha. Lintar yang mendengar panggilan peri cintanya itu pun langsung menghentikan langkahnya..
kalian mau kemana ? tanya Nova
kekantin, Nova ikut kita yuk ? ajak Acha, Nova menatap lintar sekilas. Ia melihat ada pancaran sinar yang berbeda dari kedua bola mata Lintar..
iya deh ..
Mereka bertiga pun berjalan menuju kantin, sesampainya disana Nova, Acha, dan Lintar memilih tempat duduk yang terletak dipojok kantin..
mau pesen apa, biar gue yang mesan ? kata Acha menawarkan..
gausah Cha, gue bisa pesan sendiri kok tolak Lintar halus,
ya elah Lin, gue ikhlas kok. Ama sahabat sendiri juga .. Udahlah pangeran ama tuan putri tunggu disini aja, biar Acha yang pesanin kata Acha lagi..
gue samain kayak lo aja deh kata Lintar, Acha mengangguk kemudian menatap Nova
elo Nov ?
iyah samain aja .. jawab Nova
yaudah tunggu bentar yah ?”Acha pun berlalu meninggalkan Nova dan Lintar berdua. Setelah ditinggal oleh Acha, Nova dan Lintar hanya diem-dieman. Lintar yang tidak tahan dengan suasana seperti itu langsung membuka suara,,
“Nov, tadi pagi aku kerumah kamu. Rencananya sih mau jemput kamu, tapi kata Bik Ijah kamunya udah pergi sama Rio kata Lintar..
Degggg,,..
Nova pun langsung kaget ketika Lintar menyebut nama Rio..
siapa dia ? lanjut Lintar
ah itu , dia itu anaknya temen Papa aku. Dia mahasiswa baru disini, makanya aku disuruh pergi bareng dia. Yah istilah kasarnya aku jadi guide-nya gitu deh. Kamu percaya kan ama aku ? kata Nova, Lintar tersenyum
sekarang dia dimana ? Ko' ngga diajak kesini ? Pasti dia belum tau letak kantin .. kata Lintar
oh emm, dia tadi lagi ke .. Ke toilet ! Iyah ketoilet .. jawab Nova gugup, mencari-cari alasan yang tepat..
oh, trus Mama kamu nelpon tadi malem itu kenapa ? Penting banget yah ? tanya Lintar lagi
yah kalo menurut aku sih ngga penting .. Emm itu loh ,, Yah pengen ngebahas soal liburan aja .. kata Nova yang lagi-lagi mencari alasan..
Rio yang menguping obrolan Nova dan Lintar dari balik tembok kantin itu pun langsung menghubungi nomer handphone papanya Nova.
iyah om, saya mau bicarain masalah pertunangan saya dengan Nova entar siang dikantor Papa kata Rio by phone..
Tidak lama kemudian Acha pun datang dengan tangan yang membawa baki yang berisi 3 gelas es jeruk..
nih minumnya, makanannya entar dianter ama ibu kantin kata Acha

==========
Siang yang sangat terik. Cuacanya panas sekali, sepanas hati Rio. Selama di perjalanan mengantar Nova pulang, ia terus-terusan mengumpat dalam hati .. “kenapa sih Nova sama sekali ngga ngehargain kehadiran gue dihidupnya ? Kalo bukan karna perjanjian konyol yang dibuat papa ama keluarga Sinaga itu ngga mungkin deh gue mau ditunangin ama cewek sejutek dia” umpat Rio didalam hati. Nova hanya diam dan sok menyibukkan diri dengan handphone-nya, dia harus pasrah dianter ama Rio.
Sesampainya dirumahnya, Nova lagi-lagi keluar dari mobil Rio tanpa melempar senyuman apalagi mengucapkan terima kasih. Rio hanya dianggapnya angin lalu.. Rio mendengus kesal kemudian melajukan mobilnya menuju kantor papanya..
jadi sebenernya Nova itu beneran masih single nggak sih Om ?tanya Rio dengan tampang kesal. Ia langsung ke topik permasalahan ketika sampai di kantor Papanya.
maksut kamu apa sih Rio ? Om ngga ngerti jawab Papanya Nova
“Om, sepengetahuan aku dikampus Nova itu udah punya pacar. Namanya Halilintar, HALILINTAR MAHAPUTRA EDI MORGEN. Mahasisiwa paling populer di UPD. Yah kalau diliat-liat dia emang cocok sama Nova, pasangan serasi. Tapi Om, Lintar itu kan beda agama ama Nova, dia beragama islam Om kata Rio menjelaskan..
apa ! Jadi Nova menjalin hubungan sama si Lintar itu ?”tanya Papanya Nova dengan ekspresi wajah kaget..
iyah, memangnya Om baru tau yah ? jawab Rio heran,
“Lintar memang sering main kerumah, tapi Nova hanya mengakui kalo Lintar itu adalah sahabatnya bukan pacarnya ucap Papanya Nova..
jadi gimana ini ? Apa kita batalkan saja rencana pertunangan anak kita ? tanya Om Zeth kepada Papanya Nova..
jangan Zeth ! Saya akan memperingatkan Nova supaya dia memutuskan hubungannya dengan Lintar dan pertunangan Nova sama Rio akan kita laksanakan secepatnya kata Papanya Nova
tapi bagaimana pertunangan bisa berjalan lancar kalau Nova sendiri tidak ada menaruh rasa sama Rio ? tanya Om Zeth
“Zeth, rasa cinta itu bisa tumbuh belakangan. Tapi restu dari orang tua itu ngga bisa dipaksakan. Saya akui Lintar memang anak yang baik, tapi bagaimanapun dia beda agama dengan Nova. Sampai kapanpun saya tidak akan pernah merestui hubungannya dengan Nova !”
yah terserah kamu sajalah .. Atur bagaimana baiknya jawab Om Zeth
saya pulang dulu. Permisi kata papanya Nova keluar dari kantornya Om Zeth

=========== 
Didalam kamarnya yang bercat warna putih bercampur abu-abu, terlihat Nova yang lagi asik membaca novel yang baru saja dibelinya semalam di Gramedia. Disaat dia lagi serius-seriusnya membaca, tiba-tiba pintunya didobrak keras oleh seseorang ..
BRAKKKKKKKK...!!!
Sontak Nova pun kaget dan menoleh kearah pintu ,,
“Papa .. kata Nova kaget
sekarang kamu jujur sama papa Nova, kamu ada hubungan apa sama si Lintar Lintar itu hah ? bentak papanya,
“Nova, Nova cuma sahabatan doang kok pah jawab Nova gugup, matanya sudah mulai berkaca-kaca..
sahabatan ? Sahabatan macam apa maksut kamu ? STM ? Sahabat Tapi Mesra ? Iyah ! kata papanya geram dengan wajah sangar. Nova terdiam, dia menunduk karena takut.
Nova, ingat ! Kamu sama dia itu ngga mungkin bersatu ! Kalian itu beda agama ! Dan sampai kapanpun papa tidak akan pernah merestui hubungan kalian !
papa, udah pah .. Kan semuanya bisa dibicarakan baik-baik kata mama Iren yang tiba-tiba datang dan melerai papanya Nova agar tidak berbuat kasar kepada anak satu-satunya itu. Tapi papanya Nova tidak menghiraukan omongan istrinya, dia tetap saja memarah-marahi Nova..
“Nova ! Kamu ngerti kan maksut papa ? Mulai detik ini juga kamu putuskan hubungan kamu dengan anak laki-laki yang bernama Lintar itu ! Dan satu hal yang perlu kamu ingat pertunangan kamu akan digelar minggu depan ! Mau tidak mau kamu tetap bertunangan dengan Rio ! tegas papanya
JEDDDEEERRRRRR...!!!!
Bagai disambar petir ditengah siang bolong ketika Nova mendengar peringatan dari papanya itu, aliran bening dikedua matanya pun tumpah seketika dan ia langsung berlari keluar dari rumah..
“Nova .. teriak mama Iren, tapi Nova sama sekali tidak menghiraukan teriakan mamanya. Dia terus berlari tanpa arah tujuan yang jelas, dan tiba-tiba saja dia sudah berdiri didepan gerbang taman kompleks rumahnya. Nova pun melangkahkan kaki memasuki area taman, dia duduk ditepi danau buatan yang ada ditaman itu..
----------
Meski hati ini sesungguhnya tak mampu ..
Tuk melupakan dirimu yang tlah ku cintai ..
Namun mereka tak pernah mau mengerti ..
Akan cinta kita berdua ... 
Jika memang dirimu tercipta untuk diriku ..
Ku yakin suatu saat nanti ..
Kita bertemu kembali..
----------
Nova menangis sesenggukan ditepi danau, dia begitu kesal dengan sikap papanya yang egois. Memutuskan hubungannya dengan lintar ? Itu sesuatu yang sangat susah untuk dipenuhi .. Mengingat hubungannya yang sudah berjalan 2 tahun lamanya, dan selama itu pula mereka jarang sekali terlihat bertengkar, hubungan mereka selalu terlihat harmonis..
“Nova .. kata seorang anak laki-laki yang menepuk bahu Nova dari belakang, Nova pun menoleh dan sontak memeluk laki-laki itu..
“Patton .. kata Nova yang masih menangis dipelukan sahabatnya, yaitu Patton..
emm, Nov. Gue yakin maksut bokap lo itu baik .. Dia hanya mau ngeliat hidup lo bahagia Nov .. kata Patton menasehati Nova,
bahagia ? Dimana letak bahagia nya kalo gue menikah sama orang yang jelas-jelas nggak gue cintai sedikitpun !
yah tapi se'engganya kehidupan lo akan lebih baik, kalo elo menikah dengan pria yang satu agama sama lo bujuk Patton lagi, Nova diam tak bergeming..
tapi Patt, lo tau kan hubungan gue ama Lintar itu udah berjalan 2 tahun lamanya .. Dua tahun itu bukan waktu yang singkat Patt ! Gue ngga mungkin bisa ngelupain Lintar secepat kilat kayak gini kata Nova
hhh, kayaknya lo emang butuh waktu buat bisa menerima kenyataan Nov kata Patton lagi..

========== 
Lintar menggeliat dan bangkit dari kasur, dia baru saja terbangun dari tidur siangnya. Dia pun melirik kearah jam weker yang ada disamping lampu tidur, jam menunjukkan pukul 16:00 alias jam 4 sore, dengan cepat ia menuju kamar mandi untuk mencuci muka sekalian berwudhu. Ketika dia hendak mengerjakan shalat ashar, tiba-tiba handphonenya bergetar..
Drrrttt,,drrrtttt,,drrrtttt....
Disambarnya handphonenya yang tergeletak diatas meja belajar, dilayar tertera tulisan yang berbunyi 1 new message , dia pun menekan beberapa tombol untuk membuka isi pesan tersebut..

Sender : 0812********

kalau kamu ngerasa gantle, temui saya di taman kota jam 7 malam

Begitu kira-kira isi inbox yang Lintar terima, dia mengerutkan kening dan berpikir keras nomer baru ? Siapa yah kira-kira yang ngirim tuh pesan ? Ada perlu apa dia ama gue ? pikir Lintar. Daripada membuang-buang waktu untuk memikirkan sesuatu yang nggak penting seperti itu, Lintar pun lebih memilih untuk melaksanakan shalat ashar-nya yang sempat tertunda ..
“Lintar .. sapa mami Nilda yang masuk kedalam kamar Lintar, disana terlihat Lintar yang lagi merapikan alat shalatnya..
iya Mi ?”
“Mami punya rencana buat masa depan kamu ? Tapi itu pun kalau kamu setuju .." kata Maminya mengelus rambut Lintar, anak laki-laki satunya yang paling dia sayang.
apaan Mi ?
“Mami pikir sebaiknya kamu pindah kuliah saja ke Belanda.. Mami yakin disana kamu akan lebih bisa mendalami ilmu bisnis kamu itu.. Dan syapa tau kita bisa buka cabang disana ? kata Maminya, Lintar berpikir sejenak .. Dia ngga mungkin pergi meninggalkan tanah air tercinta menuju negeri kincir angin tersebut .. Bagaimana dengan hubungannya sama Nova ? Pasti Nova tidak akan setuju, tapi apa yang dikatakan maminya itu ada benarnya juga .. Lintar pun merasa bimbang, dia diam mengatup kedua bibirnya..
kamu masih punya banyak waktu buat berpikir .. Masih ada waktu sebulan lagi buat kamu menikmati masa-masa kuliah disini. Oyah, kalau kamu mau ngajak Acha juga boleh, kebetulan orang tuanya kan stay disana lanjut mami Nilda, Lintar pun hanya menganggukan kepala dan melemparkan senyum manisnya..
iya Mi, Lintar pikir-pikir dulu jawab Lintar ..

==========
Senja telah berganti dengan malam. Bulan nampak bertengger manis dilangit didampingi dengan bintang-bintang yang berkilauan indah. Lintar sudah memutuskan untuk menemui orang yang mengiriminya sms tadi sore, yang akan mengajak dia ketemuan ditaman kota. siapapun orangnya, yang penting temui dulu pikirnya. Dia tidak akan mau dicap sebagai seorang cowok yang pengecut !
Sesampainya ditaman kota, Lintar pun langsung mengeluarkan handphonenya yang tersimpan dikantong celana dan menekan beberapa tombol lalu merapatkan handphonenya ditelinga,,
saya sekarang sudah ada ditaman kota kata Lintar by phone sebelum akhirnya dia memutuskan panggilannya..
nyali mu besar juga ternyata anak muda .. Saya salut dengan keberanian kamu kata seseorang lelaki dari arah belakang..
Lintar menoleh,“Om ? Om papanya Nova kan ? tanya Lintar kaget
iyah Lintar ..
ada apa yah Om ? Kok Om ngajakin saya ketemuan disini ?
mulai detik ini, saya minta kamu jauhi Nova ! Dia sudah saya jodohkan dengan Mario ! Kamu ngerti kan ? Segera putuskan hubungan kamu dengan Nova kata papanya Nova menatap Lintar tajam..
ma-maksut Om apa ? tanya Lintar gugup..
saya rasa kamu sudah mengerti maksut saya apa, yang jelas sampai kapanpun saya tidak akan pernah merestui hubungan kalian berdua ! kata papanya Nova tegas, berlalu meninggalkan Lintar.
Lintar terpaku, diam mematung ditaman. Beruntung seorang gadis manis menolongnya sebelum lintar bener-bener terjatuh dan hilang kesadaran.
-----------
Maapkan aku setulus hatimu ..
Kepergian diriku itu bukan keinginanku ..
Terima saja dengan pilihan yang lain dari orang tuamu ..
Jangan bersedih dengan keadaan ini ..
Jika kamu menangis aku juga ikut menangis
Teringat saja semua ini ku lakukan ..
Untukmu ..
----------
aku ngga nyangka Cha, ternyata feelingku jadi kenyataan .. Aku bener-bener ngga bisa kehilangan Nova kata Lintar yang terduduk dibalkon kamarnya dengan nada yang bergetar .. Walopun Acha tidak melihat airmata yang keluar dari kedua bola mata Lintar, tapi dia bisa menangkap kesedihan yang amat mendalam dihati Lintar dari raut wajahnya. Lintar memang tidak akan mungkin menangis didepan Acha, karna bagaimanapun dia adalah cowok ! cowok itu harus kuat ! Itu adalah prinsip Lintar..
Acha pun mengelus pundak lintar dan mencoba menenangkannya..tapi Lin itu semua juga demi kebaikan Nova,, kata Acha..
jadi menurut lo, gue harus tinggalin Nova gitu aja ? Iyah ?” tanya Lintar meminta pendapat Acha..
yah itu semua sih terserah lo Lin .. kata Acha bijak, dia ngga mau bilang iya karna takutnya Lintar malah menganggap kalau dia seneng melihat mereka putusan .. Dan Acha juga ngga mau bilang enggak karna menurutnya itu akan membuat permasalahan Lintar semakin rumit dan rasa cintanya akan bertambah besar terhadap Aova. Jadi Acha lebih memilih no comment dan menyuruh Lintar untuk menentukan sikap sendiri. Lintar berpikir sejenak, ia menghela napas kemudian menghembuskannya perlahan sebelum akhirnya ia membulatkan tekad untuk ..
iyah kayaknya gue harus memutuskan hubungan gue dengan Nova .. kata Lintar dengan berat hati, dia masih belum ikhlas kalau hubungannya dengan Nova berakhir begitu saja..
elo beneran Lin ? tanya Acha tak percaya..
iyah , bener lo bilang. Ini semua demi kebaikan Nova .. Besok juga gue akan mutusin Nova kata Lintar tersenyum getir, Acha memandang Lintar dengan tatapan miris .. Seharusnya kan Acha senang, tapi entah kenapa ada rasa sedih yang menyusup kedalam hatinya. Sedih ketika melihat raut wajah Lintar yang pasrah..
Malam ini Nova tidak bisa tidur, dia sudah mencoba untuk memejamkan matanya tapi tidak bisa .. Semua cara sudah dilakukan mulai dari guling-gulingan, bolak-balik posisi tidur sampe menghitung domba pun ia lakukan, tapi ia tetap tidak bisa tidur .. Sampai akhirnya ia pasrah dan memeluk gulingnya erat. Matanya menerawang menatap langit-langit kamar, ia kembali teringat ketika pertama kali dia berjumpa dengan Lintar. Waktu itu dia lagi buru-buru mengejar dosen, sangking cepetnya dia lari dia pun menabrak seorang cowok manis yang tak lain dan tak bukan adalah Lintar. Lintar pun mengulurkan tangannya dan membantu Nova berdiri .. Hal yang Nova lakukan ketika pertama kali melihat Lintar adalah menatap kedua bola matanya yang tajam nan sendu. Nova pun menerima uluran tangan lintar sambil terus menatap matanya, entah kenapa dia merasakan jantungnya berdetak lebih cepat dan dadanya terasa makin sesak.
----------
Tatap matamu bagai busur panah ...
Yang kau lepaskan ke jantung hatiku ..
Saat ku tatap indah matamu ...
----------
Lintar berdehem karna Nova belum melepaskan jabatan tangannya.
ehem ..
eh sorry sorry .. Hehee .. kata Nova cengengesan, Lintar tersenyum melihat tingkah Nova. Senyum yang menurut nova adalah senyuman paling manis di seantero Universitas Pelangi Dunia, dan senyum itu sangat khas sehingga membuat Nova dengan mudah mengingatnya walopun baru sekali ia melihat Lintar tersenyum.
iyah gapapa .. Mau kemana ?
keruang dosen ,, emm .. Nama kamu syapa ? tanya Nova hati-hati
---------
Bergetar hatiku saat ku berkenalan dengannya ..
Ku dengar dia menyebutkan nama dirinya ..
----------
“Lintar .. jawab Lintar tersenyum manis
----------
Sejak ku bertemu ku telah jatuh hati padanya ..
Didalam hati telah menjelma cinta ..
----------
Semenjak pertemuannya itulah Nnova semakin dekat dengan Lintar, waktu PDKT yang mereka tempuh hanya secepat kilat yaitu 1 minggu. Selama PDKT mereka sering sms-an, telpon-telponan, dan jalan bareng. Hingga akhirnya Lintar memberanikan diri untuk menembak Nova.
Kenangan yang indah, sangking indahnya membuat Nova tertidur dengan seulas senyuman manis dibibir ..

========== 
Keesokan paginya Lintar bangun lebih awal dari biasanya .. Setelah rapi dengan kemeja berwarna merah kesayangannya, dia pun turun kebawah menemui mami Nilda dan ketiga adiknya diruang makan.
pagi Mi .. sapa Lintar mencoba tersenyum walau itu dipaksakan..
pagi Lintar, tumben nak kamu jam segini sudah rapi ? tanya maminya heran
hehee, Lintar pengen nganter Nada, Najla dan Najwa kesekolah dulu mi. Siapa tau ini hari terakhir Lintar buat nganter mereka kesekolah jawab Lintar, maminya mendelik heran..
emm, tentang kepindahan kuliah lintar ke Belanda .. Lintar mau kok Mi, Acha juga ikut yah ? Soalnya dia yang minta kata Lintar
yah baguslah kalo gitu ..
tapi Mi, kepergian Lintar bisa dipercepat ngga ? Lintar males Mi kalo nunggu sebulan .. Gimana kalau malam ini juga Lintar langsung berangkat ke Belanda ? kata lintar tiba-tiba, sehingga membuat maminya yang lagi asik makan nasi goreng pun tersedak kaget.
uhuk,, uhukk ,, Lintar dengan cepat menyodorkan air putih ke hadapan maminya, mami Nilda pun langsung meneguknya ..
kok mendadak gini sih sayang ?
gapapa Mi, sekalian liburan dulu jawab Lintar sekenanya
yasudah nanti biar mami yang urus semuanya, kamu tinggal terima beres kata maminya tersenyum kearah Lintar
Selama seharian dikampus Lintar sama sekali menjauh dari Nova. Contohnya saja ketika Lintar hendak menuju kantin, kebetulan Nova juga mau kesana, Lintar pun berbelok arah biar tidak berpapasan dengan Nova.
Nova pun menjadi heran sendiri , dia mengira kalau Lintar absen, karena dia sama sekali tidak melihat Lintar hari ini. Dia pun sudah bertanya kepada Acha, tapi Acha hanya menjawab sekenanya.,
tadi pagi sih gue ketemu ama dia, tapi setelah kelas management dia udah menghilang gitu aja
Nova pun akhirnya pasrah dan berhenti untuk mencari lintar.

========== 
Sore harinya, Nova terlihat uring-uringan didalam kamarnya. Dia membolak-balik majalah fashion yang tergeletak disamping meja belajar, tanpa bernapsu untuk menyimak isinya. Tiba-tiba ia dikagetkan dengan bunyi ringtone handphone yang amat sangat mengganggu..
----------
Apa harus ada cinta terlarang antara kita ...
Kau dan aku bahagia ..
Mengapa tiada yang bisa terima ...
---------- 
Kira-kira begitu bunyi ringtone handphone Nova, dilihatnya layar handphonenya. Disana tertera tulisan yang berbunyi malaikat cinta calling, dengan perasaan berbunga-bunga dia pun memencet tombol hijau.
iyah sayang ? kata Nova by phone
“Nov, aku tunggu kamu sekarang juga ditaman waktu pertama kali kita jadian kata Lintar
emm,, Nova berpikir sejenak, dia memikirkan cara supaya dibolehkan keluar rumah oleh orang tuanya
kamu tenang aja, aku tau kok kamu lagi cari-cari alasan kan biar bisa diizinin keluar rumah ? kata Lintar
kok kamu tau ? tanya Nova heran
udahlah ngga penting, kamu bilang aja mau ketemuan ama Rio .. jawab Lintar, Nova rencananya ingin menolak mentah-mentah alasan untuk bertemu dengan Rio, tapi demi Lintar apa boleh buat ?
iya deh .. Tunggu yah ?

========== 
Sesampainya Nova ditaman Universitas Pelangi Dunia, dia pun menghampiri Lintar yang duduk dikursi panjang berdua dengan seorang cowok..
“Lintar ? Kamu ngajak dia ? kata Nova menunjuk kearah Rio
iyah, calon suami kamu kan ? kata Lintar dengan nada bergetar
eh eng-enggak kok.. Emm,dia..
udah Nov, aku udah tau semuanya .. Kamu minggu depan mau tunangan kan sama dia ? Selamet yah .. kata Lintar mencoba untuk tersenyum..
“Lintar .. Papa aku emang ngejodohin aku ama dia, tapi .. Tapi aku nggak cinta ama dia ,, sampai kapanpun cintaku cuma buat kamu Lint. Kamu masih mau memperjuangkan cinta kita kan ? kata Nova dengan mata berkaca-kaca
maaf Nov, aku ngga bisa .. Hubungan kita cukup sampai disini aja. Papa kamu benar, kamu lebih pantas jika bersanding dengan Rio .. Dia ,, dia satu agama dengan kamu Nov jelas Lintar, jujur dia ngga tega menatap mata Nova yang sudah mulai menitikkan air mata..
“Lint,,Lintar bukannya dulu kamu sama sekali nggak mempermasalahkan soal perbedaan agama diantara kita ? Kenapa sekarang ?
dulu kita masih kekanak-kanakkan. Sekarang kita udah dewasa Nov, berpikirlah dengan baik. Aku yakin kalo kamu menikah dengan Rio, kamu akan lebih bahagia kata Lintar
“Nov, entar malam aku mau berangkat ke Belanda .. Rencananya aku mau melanjutkan kuliah disana ,, kamu dateng yah ? Antar kepergian aku lanjut Lintar, aliran bening dimata Nova kembali tumpah dan semakin deras.. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya kemudian berlari meninggalkan taman UPD ..
“Nov, kalau kamu beneran sayang ama aku, aku tunggu kehadiran kamu nanti malam dibandara jam 7 ! teriak Lintar yang sudah mulai menangis, Nova terus berlari dan pura-pura tidak mendengar perkataan Lintar.
----------
Resah kala ku harus meninggalkan dirimu ..
Dan mengakhiri semua cinta yang tlah ada ..
Tanpa ada rasa sesal diantara kita berdua ..
Kasih sudahlah hapus airmatamu ..
Ku ingin kau merelakan semua yang terjadi ..
Karena mungkin semua itu sudah jadi takdir kita berdua ..
----------
“Lintar sudah siap nak ? tanya maminya
iya Mi .. jawab Lintar lirih
yaudah ayo kita pergi sekarang .. kata maminya ..
Sesampainya dihalaman bandara ternyata disana sudah ada Acha, Rio, dan....Nova!
Lintar menatap Nova yang terus-terusan menangis. Ia mendekat dan memeluk Nova erat untuk yang terakhir kalinya ,,
“Lintar ... kata Nova disela-sela isak tangisnya dipelukan Lintar,
sayang, semua ini aku lakukan hanya demi kebaikan kamu. Meski semua ini begitu menyakitkanku bisik Lintar, Nova mengangguk tapi tangisnya malah semakin menjadi-jadi ..
“Nova jangan nangis lagi yah .. kata Lintar melepaskan pelukannya dan mengusap lembut air mata Nova dengan ujung jarinya.
“Lintar, aku akan mencoba untuk merelakan kepergian kamu. Tapi aku punya satu permohonan, dan aku harap kamu mau mengabulkannya demi aku kata Nova dengan suara yang mulai serak, karena kebanyakan menangis..
apa ? Sebutkan aja .. kata Lintar tersenyum mantap..
----------
Sebelum kau benar-benar pergi ..
Ucapkan satu kata yang tulus ..
Bahwa kau mencintai diriku sepenuh hatimu ..
Dan aku merasakan kau selalu disini ..
---------- 
aku mau sebelum kamu pergi kamu bilang sama aku kalau sebenernya kamu mencintai aku sepenuh hatimu, aku mohon ucapkan itu dengan tulus. Kemudian kamu cium kening aku untuk yang terakhir kalinya
“Nova, ngga perlu kamu suruh pun aku sudah mau mengungkapkan itu .. Jujur, dari lubuk hati aku yang paling dalam aku benar-benar mencintai kamu tulus dan apa adanya .. kata Lintar yang kemudian mencium kening Nova hangat. Acha merasakan sedikit rasa cemburu dihatinya ketika melihat Lintar yang mencium kening Nova, tapi dia berusaha untuk maklum.
berusahalah untuk mencintai Rio demi aku kata Lintar pelan sambil memegang pundak Nova dengan kedua tangannya..
dan kamu juga berusahalah untuk mencintai Acha demi aku balas Nova.
“Lintar ayo nak .. Kita harus pergi sekarang kata mami Nilda menghampiri Lintar. Lintar dan Acha pun berjalan memasuki bandara dengan tangan melambai-lambai kearah Nova dan Rio.
----------
Malam ini ku lihat bulan, tak terjatuh lalu terurai..
Bimbang hati apa yang harus ku lakukan..
Hari ini aku putuskan untuk jauh ku langkahkan kaki..
Untuk pergi dari dirimu..
Biarkanlah kan ku bawa sejuta harapan yang indah..
Yang pernah kita lalui saat bersama..
Ku harap kau bisa mengerti..
CINTA KITA TAK DIRESTUI..
Malam ini harus rela ku pergi..
Maapkanlah kekasih ku harus tinggalkanmu..
Meski ku tau ini menjadi kau sakit hati..
Relakanlah kekasih, tutup air matamu..
Semua ini aku lakukan tuk kebaikanmu..
----------
Begitulah lagu yang lintar dengarkan melalui i-podnya .. Cerita cintanya lagi-lagi ditutup dengan lagu yang sesuai dengan isi hatinya .. Sementara itu pesawat sudah jauh meninggalkan Indonesia..

---The End---


_Salam Sayang Minah Izaniy ElRhasieydiy_


Tidak ada komentar:

Posting Komentar