MiNia Story
Ini sebuah kisah. Tentang aku, dia dan mereka. Tentang perasaan, penyesalan dan pegharapan. Tentang dia yang terlalu mudah untuk ku cinta dan terlalu sulit untuk ku lupakan.
Dan inilah sebuah kisah, tentang cinta yang terlalu sulit untuk ku akui kehadirannya. Hingga membawa ku pada penyesalan dan hanya bisa berharap semoga kita akan dipertemukan kembali.....
Bagian 1
»» Pertemuan yang biasa secara perlahan membawaku pada rasa yang tak biasa ««
Aku menyusuri koridor sambil mendengarkan musik melalui mp3 player yang tersimpan didalam saku celanaku. Disampingku ada Shilla, pacar dari Gabriel yang masih saudara kembar ku. Sedari tadi Shilla sibuk berceloteh tentang berbagai hal yang menurutku sangat membosankan. Dan itulah alasanku, mengapa aku memilih untuk membenamkan diri dalam lantunan lagu-lagu favoriteku. Aku berjalan dengan mata yang sesekali terpejam, salah satu kebiasaanku ketika aku terlalu menikmati lagu yang aku dengar. Sehingga....brukkk, aku merasakan tubuhku menabrak seseorang. Dengan kesal aku menarik earphone yang menempel dikupingku, kemudian berusaha berdiri dengan bantuan Shilla
"Maaf, aku gak sengaja"ucap gadis yang menabrak ku tadi, ia menunduk. Aku yang tadinya berniat untuk memarahinya mengurungkan niat
"Gampang banget lo bilang maaf, gak liat apa ada orang segede gini"tegur Shilla ketus, gadis itu mendongak. Aku sempat memperhatikan wajahnya, manis..satu kata yang sangat pantas untuknya
"Maaf"ucapnya lagi
"Udahlah Shill, kita ke kantin aja deh. Anak-anak udah nungguin tuh"aku membuka suara sebelum Shilla kembali berkoar. Shilla mendengus kesal
"Sekali lagi aku minta maaf"ucap gadis itu untuk ketiga kalinya. Aku tersenyum dan mengangguk kecil, sedangkan Shilla menggeleng-gelengkan kepalanya dengan tatapan aneh mengarah kepada gadis itu
"Maaf..maaf, maaf lo gak laku"sahut Shilla makin ketus "yuk Yo"Shilla menarik paksa tanganku. Dan aku sempat mendengarkan desahan kecewa -mungkin- saat melewati gadis itu. Mungkin dia kecewa dengan sikapku, atau mungkin sikap Shilla, atau malah sikap kita berdua, entahlah...semoga saja perkiraan ku salah
»» Gadis manis itu bernama Alyssa Saufika Umari. Dan mulai detik ini, aku akan selalu bertemu dengan wajah manisnya. Yah...setidaknya hingga 3 bulan kedepan ««
Pandanganku terus mengarah pada Bu Sri dan gadis manis yang berdiri disamping beliau. Ini untuk pertama kalinya aku memperhatikan sesi perkenalan dari murid baru, biasanya aku bersikap acuh. Dari perkenalan itu ku ketahui dia bernama Alyssa Saufika Umari, dia merupakan siswa percontohan dari SMAN 1 Bandung
"Alyssa akan berada disekolah ini selama 3 bulan. Jadi, Ibu harap kalian bisa memberikan kesan yang baik pada Alysaa"ucap Bu Sri serius, aku melirik ke arah Shilla yang terus saja mencibir "nah Alyssa, silahkan kamu duduk disana"sambung Bu Sri sambil menunjuk sebuah bangku kosong disamping Irva. Dia sempat tersenyum kecil, mungkin ke arahku. Dengan kikuk aku membalas senyumannya
»» Saat aku mulai mengagguminya, aku justru mengatakan bahwa aku tidak tertarik kepadanya ««
Sudah lebih dari seminggu Alyssa menjadi bagian dari sekolah ini. Dan selama itu pula aku sering memperhatikannya. Senyum nya manis, rambutnya selalu diikat satu menyerupai ekor kuda, ia menggunakan kaca mata minus dan menurutku...dia cantik...
Berbeda denganku, Sivia dan Shilla yang juga merupakan temanku saat menghabiskan waktu dikantin bersama Alvin dan Gabriel justru berpendapat lain. Mereka tidak menyukai Ify yang menurut mereka culun, sok manis, sok pintar dan suka cari muka didepan guru-guru
"Ihhh..gue gak suka deh ama Ify, anaknya seneng cari muka gitu"ucap Shilla saat kami -aku, Gabriel, Alvin, Sivia- berada dikantin
"Iya tuh, udah gitu sok pinter banget lagi. Untung dia disini cuman 3 bulan"tambah Sivia
"Lo kayanya seneng merhatiin Ify yah Yo"ucap Alvin, aku hanya tersenyum sambil menggeleng kecil
"Lo gak lagi jatuh cinta ama dia kan Yo..??"pertanyaan Gabriel yang tiba-tiba itu membuatku menoleh. Gabriel saudara kembarku, hal yang wajar jika dia bisa merasakan apa yang aku rasakan
"Eng..engga kok"aku menjawabnya dengan ragu.
Aku sendiri belum terlalu yakin dengan perasaanku yah meskipun aku sering, teramat sering malah memperhatikannya tapi aku rasa perasaan ini belum tentu cinta kan..??
"Kali aja lo suka gitu sama dia"
Aku hanya mengetuk-ngetukkan jariku sambil tersenyum paksa mendengar celetukan Gabriel tadi
"jangan sampe lo jatuh cinta sama dia Yo"ucap Shilla terdengar mengancam, aku mendelik kesal kearah Shilla. Shilla memang sahabatku, selain itu Shilla juga kekasih dari saudara kembarku Gabriel tapi bukan berarti dia berhak melarangku untuk memiliki perasaan special kepada seseorangkan
"kalau elo sampai naksir sama Ify, elo sama aja ngerusak persahabatan kita"tambah Sivia sinis
Aku melengos "iya..iya, gue gak akan naksir dia. Puasss..!!"sahutku penuh penekanan. Kemudian aku memilih untuk menyibukkan diriku dengan buku bacaanku, daripada harus mendengarkan celotehan bawel mereka
_With Love Nia Stevania_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar