Well, apa yang ada dipikiranku tentang ulang tahunku
yang 19? Mmmmm...., mungkin agak sedih karena ini adalah angka 1 terakhir yang
bisa aku rasain. Kepala 1 terakhir yang harus kujalanin, karena tahun depan aku
udah kepala 2. Ya, aku pikir sesimple itu makna 19 buat aku. Tapi,
ternyata......., LEBIH dari itu. You know what I mean? Ini adalah ulang
tahun TERBURUK yang pernah aku rasain. TER-BURUK!
Pertama, aku melewatkan jam 12 malam-ku begitu aja. Aku
nggak bisa ngucapin “happy birthday” buat diri aku sendiri tepat jam 12
malam seperti yang sebelum-sebelumnya aku lakuin. Kenapa deh? Aku ketiduran!
Bukan kelupaan, tapi KE-TI-DU-RAN! Gila ya-___- aku kebangun jam 3 pagi dan
buru-buru update PM yang mungkin udah basi karena seharusnya aku update
PM itu jam 12 malam. Ow my Gad! Sayang sekali, aku harus melewati
pagi-ku dengan hal yang buruk.
Kedua, nggak pagi, nggak malam, adaaaa aja hal yang bikin
aku bete mampus! Ini betenya DEMI TUHAAAAAAN! Errrrrrr.......
Pagi-pagi banget, pas di konter, aku dibikin bete sama orang
yang sok kenal! Iya, orang SOK KENAL yang ngucapin “selamat ulang tahun”
depan-muka-aku. Hih! Dia pikir dia siapa? Dia lupa apa, ya, kalau aku nggak suka bangetbangetan sama dia?
Dia lupa kalau dia janji nggak bakal ngusik-ngusik aku lagi? Oh Gad!
Kenapa, sih, ada orang yang nggak tau diri kek dia?! Elah-___-
Dan malamnya, aku habiskan dengan ngambek. Semaleman aku
ngambek karena nggak dibolehin Abah untuk tiup lilin! Iya, tiup lilin. Padahal
kan itu yang ku tunggu-tunggu setiap ulang tahun. Aku pengen tiup lilin. Aku
nggak butuh kehadiran temen-temen di saat aku tiup lilin, kok. Tiup lilin
sendirian pun aku nggak pa-pa. Beneran! Demi Tuhan! Yang penting aku tiup
lilin. Kalian tau, kan? Jauh-jauh hari aku
nungguin 10 mei cuma biar bisa tiup lilin doang :") aku pengen kek
temen-temen aku yang ngerayain ulang tahunnya dengan tiup lilin. Apa itu salah?
Apa permintaan aku terlalu berlebihan? Kue tart cantik dengan angka 19 itu
nggak ada artinya buat aku kalau nggak dibolehin tiup lilin. Dan, sekalinya aku
ngambek, nangis-nangis sampe mata bengkak, sama Abah BARU DIBOLEHIN tiup lilin!
Great nggak, sih?! Aku nggak mungkin di foto dalam keadaan hidung merah
dan mata bengkak, kan?! Oke, FIX aku nggak jadi tiup lilin. Hhhh!
2 jam setelah acara doa bersama, potong kue, dan makan-makan
bareng keluarga aku mencoba untuk tenang. Mejamin mata dan narik napas
dalam-dalam. Oh ayolah, aku udah 19 tahun, kan?! Kenapa, sih, yang kek gini aja
dibikin ngambek? Coba, deh, inget-inget lagi. Apa, iya, seharian ini nggak ada
yang bikin aku bahagia? Hal sekecil apa, kek, gitu.
Pagi misalnya?
Siang?
Atau sore mungkin?
Hoh! Bahkan ucapan “happy birthday” dari mantan dan someone
di masa lalu pun nggak bisa bikin aku tersenyum hari ini.
Nggak tersenyum bukan berarti nggak bersyukur, kan?
Fine, terlepas dari buruknya hari ulang tahunku,
sudah semestinya aku bersyukur.
Alhamdulillah atas
kado dari orang-orang terkasih. Alhamdulillah atas bertambahnya satu tahun
usiaku. Alhamdulillah atas nikmatnya bernapas yang masih Allah berikan sampai
detik ini. Yeap, alhamdulillah for everything.
Di usia yang ke-18 kemarin aku mengalami berbagai
suka-dukanya kehidupan. Hal itu, suka-duka itu, pasti terulang lagi di usiaku
yang ke-19 ini. Yaaaa...., karena kupikir semakin bertambahnya umur, semakin
banyak ujian. Nah, semakin banyak ujian maka semakin banyak pula yang bisa
dijadikan pelajaran. Aku sih berharap di kepala 1 yang terakhir ini bisa lebih
bijak lagi dalam menghadapi suka dan duka itu. Terutama duka, deh, ya.-.
Wkwkwkkkk
Aku pengen belajar menjalani hidupku dengan
sebaik-baiknya, tanpa harus bertanya “kenapa” atau mengeluhkan ini dan itu
lagi. Semua yang terjadi pasti ada hikmahnya, kok. Allah sudah menuliskan
skenario hidupku dengan apa-apa yang menurutnya baik dan pantas untukku. Jadi,
apa lagi yang mesti aku khawatirkan?
Aku tinggal ikhtiar, berdoa, dan bersabar tentunya ☺
How?
What my thoughts are like 19-year-old girl, hmh? :p
Regards,
A birthday girl
Tidak ada komentar:
Posting Komentar